Laman

Rabu, 27 Mei 2015

INTER DAN NIKE, JERSEY KANDANG TERBARU MUSIM 2015/16

Jersey kandang terbaru musim 2015/16 diperkenalkan selama Inter Night. Ikon strip hitam dan biru yang lebar kembali, menandai 25 tahun sukses di Eropa

MILAN – Jersey kandang FC Internazionale musim 2015/16 memperlihatkan kembalinya ikon klub yang sudah menjadi tradisi: strip hitam dan biru.

Jersey yang memuat ikon FC Internazionale penuh estetika ini merayakan ulang tahun gelar juara Piala UEFA 1990/91 yang ke-25.

Sebuah gelar yang menandai trofi pertama Inter di Eropa sejak era 1960-an, kemudian memicu rangkaian sukses di kompetisi tersebut – dalam rentang tujuh musim, klub meraih tiga trofi Piala UEFA, dengan menambahkan trofi musim 1993/94 dan 1997/98.

Seperti 1990/91, musim ini jersey kandang FC Internazionale menampilkan strip hitam dan biru yang tampak sekali di depan untuk membuat sedap dipandang mata.

Kerah leher polo pada jersey berwarna biru dan hitam, kembali memakai desain dari seragam yang dipakai oleh tim 1990/91 yang berjaya itu.

Ada strip biru pada setiap samping jersey, yang turun sampai ke celana hitam.

Kaos kaki kandang yang baru berwarna hitam dengan strip lebar warna chevron biru di bagian betis. 

Sementara jersey baru ini mewakili simbol kebanggaan klub, jersey ini memberi update terkini dari Nike kepada para pemain berupa inovasi penampilan, teknologi kain, manajemen kelembaban dan kelestarian lingkungan.

Jersey kandang terbaru ini sudah dijual secara pre-sale di nike.com, store.inter.it mulai 28 Mei; di Nike Store, SoloInterStore, San Siro Store dan toko-toko terpilih mulai 30 Mei.

Selasa, 26 Mei 2015

'Tanpa Kesalahan-kesalahan Bodoh dan Konyol, Inter Bisa ke Liga Europa'

Genoa - Inter Milan gagal ke Liga Europa musim depan usai dikalahkan Genoa. Terkait kegagalan ini, allenatore Inter Roberto Mancini mengeluhkan kerapnya kesalahan-kesalahan bodoh berujung gol ke gawang timnya.

Inter takluk 2-3 kala bertandang ke Luigi Ferraris, Minggu (24/5/2015) dinihari WIB tadi. Gol-gol dari Leonardo Pavoletti, Maxime Lestienne, dan Juraj Kucka hanya mampu dibalas oleh Mauro Icardi dan Rodrigo Palacio.

Salah satu momen yang merugikan Inter adalah saat mereka kebobolan gol kedua. Saat itu, Nerazzurri dalam posisi masih unggul 2-1.

Saat itu Andrea Ranocchia dan Samir Handanovic berupaya memotong umpan terobosan untuk Lestienne. Ranocchia mengejar bola dan berusaha mencegah umpan sampai, sementara Handanovic maju untuk menyergap bola.

Namun alih-alih berhasil menggagalkan umpan itu sampai ke Lestienne. keduanya justru luput mengamankannya. Ranocchia terjatuh sedang Handanovic juga salah mengantisipasi. Alhasil Lestienne tinggal menceploskan bola ke gawang kosong.

Bagi Mancini, gol-gol semacam ini terjadi terlalu sering di timnya. Kesalahan-kesalahan inilah yang disebut Mancini membuat mereka tak finis di zona Eropa.

"Kami sudah mencoba, tapi untuk apa yang kami lakukan di 14-15 pertandingan terakhir saya rasa kami seharusnya bisa ke kompetisi Eropa. Sayangnya kami menampilkan permainan bagus kemudian membuat kesalahan-kesalahan bodoh ini, yang sulit bagi kami untuk bangkit," kata Mancini kepada Sky Sport Italia.

"Kami kebobolan satu gol yang konyol hari ini dan dua pekan lalu. Inter tidak bisa kebobolan gol-gol semacam itu. Sayangnya ini terjadi, jadi tidak ada gunanya menunjuk siapa yang salah saat ini. Kami cukup mengalami penurunan moral."

"Saya selalu optimistis, tapi hasil-hasilnya tidak berpihak pada kami meski penampilannya bagus. Identitas dan pendekatan ini adalah start bagus untuk dilanjutkan musim depan. Sayang sekali kami tidak lolos kompetisi Eropa, kami menyesal untuk para penggemar dan presiden klub," imbuhnya dikutip Football Italia.

Dengan kekalahan itu, Inter saat ini masih menempati posisi delapan dengan nilai 52 dari 37 pekan. Mereka berjarak tujuh angka dari Genoa di tangga kelima yang merupakan batas zona Eropa.

Senin, 18 Mei 2015

Mancini: Hadapi Juve Juga Butuh Hoki

MIlan - Tampil lebih dominan dan sempat memimpin pertandingan, Inter Milan akhirnya tumbang di tangan Juventus. Sang manajer Roberto Mancini menyebut mereka apes dalam laga itu.

Bermain di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (16/5/2015), Inter gagal meraup poin penuh. Nerazzurri dikalahkan Juve dengan skor tipis 1-2. 

Padahal, Inter sempat memimpin 1-0 di menit kesembilan. Gol Mauro Icardi membuat tuan rumah unggul. Tapi, kedudukan berubah di babak kedua. Juventus bisa berbalik unggul lewat penalti Claudio Marchisio dan gol Alvaro Morata. 

Inter semestinya minimal meraih hasil seri dari laga itu. Gol Morata semestinya tak terjadi. Gol itu tercipta karena kecerobohan kiper Inter Samir Handanovic. Soccernet juga mencatat Inter dominan dalam penguasaan bola hingga 66% dan melepaskan tembakan ke gawang Juve hingga 20 kali dengan tujuh di antaranya shot on goal. Juve hanya membuat 14 tembakan dengan empat gol yang tepat sasaran. 

"Kami sudah bermain cukup bagus di babak pertama dan seharusnya bisa menjadi 2-0, 3-0 atau lebih. Dalam pandangan saya, kami gagal untuk meredam tekanan," kata Mancini seperti dikutip Football Italia. 

"Setelah turun minum kami kebobolan karena kesalahan kami sendiri. Aku rasa kami bermain lebih bagus ketimbang Juve, tapi cuma mempunyai bekal seperti itu memang tak cukup dalam pertandingan seperti ini. Sebab, kami juga butuh hoki," kata dia.

Senin, 11 Mei 2015

Internazionale Taklukan Sembilan Pemain Lazio

Internazionale Milan sukses memetik poin penuh di markas Lazio dalam lanjutan Serie A pekan malam tadi dengan kemenangan 2-1 di Stadion Olimpico, Senin (11/5) dini hari. Kemenangan ini diwarnai oleh dua kartu merah dari pemain Lazio dan dua gol dari mantan pemain Lazio, Hernanes.

Lazio sejatinya bermain percaya diri sejak menit awal dengan langsung menekan pertahanan tim tamu. Terbukti pada menit kedelapan, Filipe Anderson yang merepotkan barisan pertahanan Inter sukses membuat Antonio Candreva mencetak gol.

Inter pun keluar dari tekanan usai gol tersebtu. Muaro Icardi hampir menyamakan kedudukan apabila sepakannya tidak melenceng di atas mistar gawang setelah menerima sodoran dari Hernanes pada menit ke-14.

Jual beli serangan pun terjadi. Lazio berusaha memperbesar kedudukan melalui sundulan Parolo dari jarak dekat, namun sayang Handanovic masih terlalu sigap di bawah mistar gawang Inter.

Pada menit ke-23, Mauricio membuat kesalahan fatal saat menghentikan Rodrigo Palacio yang lolos dari jebakan offside. Pelanggaran tersebut menghasilkan kartu merah dan tendangan bebas untuk tim tamu. Tanpa ragu Hernanes langsung mengeksekusinya dengan sempurna.

Inter semakin dominan dengan keunggulan pemain. Sebelum jeda mereka kembali mengancam gawang tuan rumah melalui tendangan bebas Fredy Guarin, namun kali ini Marchetti sukses menghentikan sepakannya. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum.

Inter terus menekan Lazio di babak kedua, namun bukan berarti Lazio tak bisa mengancam gawang Handanovic. Melalui skema serangan balik, Miroslav Klose hampir membobol gawang Inter, namun Handanovic masuh sanggup mengamankan gawangnya.

Petaka datang bagi tuan rumah pada menit ke-61.Kiper Federico Marchetti terpaksa diusir dari lapangan setelah melakukan pelanggaran telat terhadap Icardi di dalam kotak penalti. Namun hebatnya penalti yang dieksekusi Icardi mampu digagalkan oleh kiper pengganti, Berisha.

Namun Inter pun akhirnya sukses mencuri tiga poin setelah Hernanes mencetak gol keduanya enam menit jelang bubaran. Hernanes memaksimalkan umpan dari Matteo Kovacic dan mengarahkannya ke tiang jauh.

Skor 1-2 untuk keunggulan tim tamu pun bertahan hingga wasit meniup peluit akhir. Dengan kekalahan ini Lazio gagal menyalip AS Roma yang berada di posisi kedua klasemen sementara. 

Susunan Pemain

Lazio: Marchetti, Ciani, Mauricio, Radu, Basta, Mauri, Parolo, Anderson, Candreva, Biglia, Klose.

Internazionale: Handanovic, Juan, Vidic, Ranocchia, Ambrosio, Hernanes, Kovacic, Medel, Guarin, Icardi, Palacio.

Jumat, 08 Mei 2015

Inter Bidik Lazio demi Muluskan Jalan ke Liga Europa

Milan - Inter Milan masih terus berupaya untuk mengejar satu tiket ke kompetisi Eropa musim depan. Untuk memuluskan misi tersebut, kemenangan atas Lazio menjadi target Nerazzurri akhir pekan ini.

Inter masih tertahan di peringkat kedelapan dengan 49 poin dari 34 pertandingan. Hasil imbang melawan Chievo akhir pekan lalu membuat mereka gagal mendekati zona Eropa dan masih tertinggal tiga angka dari Fiorentina yang ada di posisi kelima.

Peluang Inter untuk menembus zona Liga Europa terbuka di giornata ke-35. Syaratnya, mereka harus menang saat melawat ke kandang Lazio, Senin (11/5/2015) dinihari WIB.

Lazio tidak akan jadi lawan yang mudah bagi Inter. Biancoceleste yang bertengger di posisi ketiga sedang berupaya untuk terus mempertahankan posisnya di zona Liga Champions.

Meski demikian, Inter tidak gentar. Masih punya peluang untuk lolos ke Liga Europa, La Beneamata akan memaksimalkan laga melawan Lazio.

"Lazio tidak memiliki jadwal yang mudah. Tapi mereka bisa melakukannya, mereka bisa lolos ke Liga Champions, mereka punya segalanya yang dibutuhkan. Saya harap mereka tampil bagus, tapi setelah pertandingan melawan kami!" ucap Hernanes kepada Il Messaggero.

"Secara matematis kami masih bisa lolos ke Liga Europa, dan untuk itulah kami bertanding, dimulai dari pertandingan melawan Lazio

Kembali ke Olimpico akan menjadi momen emosional bagi Hernanes yang pernah memperkuat Lazio selama empat tahun. Ini akan jadi kali pertama bagi Hernanes bermain melawan bekas klubnya itu di Olimpico setelah hengkang pada Januari 2014 lalu.

"Saya sudah tahu bahwa ada di Olimpico akan jadi momen emosional, akan jadi perasaan yang luar biasa. Sangat sulit mengucap selamat tinggal kepada Lazio," lanjut Hernanes.

"Apakah saya akan merayakan kalau mencetak gol? Kita akan lihat apa yang terjadi di momen itu," katanya

Senin, 04 Mei 2015

Kecewa, Mancini Juga Keluhkan Akurasi Inter

Milan - Hasil imbang melawan Chievo membuat allenatore Inter Milan, Roberto Mancini, kecewa. Dia juga tidak puas dengan rendahnya akurasi tembakan timnya.

Menjamu Chievo di Giuseppe Meazza, Minggu (3/5/2015) malam WIB, Inter gagal meraih poin penuh. Nerazzurri harus puas dengan tambahan satu angka setelah ditahan imbang 0-0 oleh tim tamu.

Sepanjang pertandingan, Inter tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 72%. Namun, meski banyak melepaskan percobaan untuk mencetak gol, tidak ada yang mampu menjebol gawang Chievo.

Inter tercatat melepaskan 24 attempts sepanjang 90 menit pertandingan. Tapi dari upaya sebanyak itu, hanya empat yang mengarah ke gawang.

Hasil ini menghambat upaya Inter untuk mendekati zona Eropa. Mauro Icardi dkk. masih tertahan di peringkat kedelapan dengan 49 poin, tertinggal tiga angka dari Fiorentina yang ada di urutan kelima.

"Kami kecewa karena kami bisa saja naik ke posisi keenam hari ini dan itu adalah sesuatu yang kami inginkan. Bagaimanapun, saya harus katakan kami melakukan segalanya kecuali mencetak gol," ujar Mancini seperti dikutip situs resmi Inter.

"Jika Anda tidak bikin gol, segalanya jadi sangat sulit dalam pertandingan seperti ini," lanjutnya.

"Kami kurang intensitas. Kami punya 24 tembakan tapi hanya empat yang on target. Kami kurang akurat, tapi kami unggul dalam penguasaan bola. Satu-satunya yang kurang adalah gol, tapi itulah yang membuat perbedaan dalam sepakbola," kata Mancini.