Laman

Senin, 11 Juni 2012

Final Primavera: Juara Italia!


GUBBIO – Tim Primavera Inter telah memenangi Trofeo Giacinto Facchetti, yang memberi mereka Scudetto 2011/12. Ini yang ketujuh dalam sejarah mereka dan yang ketiga di era Massimo Moratti. Kini saatnya berpesta untuk Daniele Bernazzani dan timnya, yang telah dibawa Andrea Stramaccioni meraih kemenangan di NextGen Series di Eropa. Kemenangan ini datang setelah tim ini memenangi grup mereka, mengalahkan Palermo di perempat final dan kemudian AC Milan di semifinal. Dan malam ini di final, Lazio menjadi lawan terakhir yang tumbang di hadapan Nerazzurri: 2-3.

BABAK PERTAMA - Lazio, yang secara mengejutkan tak diperkuat bek Crescenzi, berhadapan dengan Inter yang turun dengan kekuatan penuh, tanpa Di Gennaro yang cedera di bawah mistar (digantikan oleh Sala). Di barisan penyerang, Livaja kembali setelah terganjal sanksi dan hanya butuh waktu 3 menit untuk mencetak golnya, saat ia memanfaatkan kesalahpahaman antara gelandang Zampa (operan ke belakang yang lemah dari sayap ke kotak penalti) dan kiper Berardi. Striker Kroasia ini sigap dan cepat untuk memanfaatkan kesalahan itu, membawa Inter unggul 0-1.

Setelah 19 menit, Bernazzani terpaksa menarik keluar Bessa (cedera pada lutut kanannya setelah berbenturan dengan Vilkaitis), memasukkan Garritano sebagai gantinya. Inter selalu mengendalikan pertandingan lewat penguasaan bola, sementara Lazio mengandalkan duet striker mereka yang menakutkan, dan mendekati batas waktu 30 menit keduanya memaksa Sala melakukan penyelamatan. 15 menit terakhir babak pertama ditandai oleh peluang bagi masing-masing tim. Di menit ke-38 Rozzi nyaris mencetak gol buat Biancocelesti. Sesaat setelah itu Garritano memberi Livaja sebuah peluang yang bagus tapi tembakannya sangat tapi minim presisi. Di menit ke-43 Duncan melepaskan tembakan dari jarak jauh yang dihentikan oleh Berardi.

Di menit ke-48, saat kedua tim berpikir untuk memasuki kamar ganti, Lazio mendapatkan gol penyeimbang saat Rozzi melepaskan umpan silang kepada Barreto untuk disundul melewati Sala untuk menjadikan skor 1-1.

BABAK KEDUA – Dan sekali lagi, Nerazzurri hanya butuh waktu tiga menit untuk unggul. Setelah dijegal Sbraga di tepi kotak penalti, Garritano mengoper kepada Livaja, memungkinkan pemain Krosia itu menembak menghantam mistar, yang bolanya memantul ke tengah kotak penalti; Garritano, bertindak bagus untuk memanfaatkan situasi itu, menendang bola liar melewati Berardi untuk menjadikan skor 1-2. Kedua tim merasakan ketegangan dan keletihan yang muncul pada titik ini musim ini. Inter kemudian berusaha menguasai pertandingan, memenfaatkan kecepatan Longo, Livaja dan Garritano saat mereka melakukan serangan.

Inter bermain sebagai kelompok sesungguhnya, gigih, menunjukkan kekuatan Duncan dan Mbaye, serta memanfaatkan pengalaman Crisetig dan dinamisme yang cerdas dari kapten Romanò. Lazio sangat mengandalkan Zampa dan Rozzi, berusaha melepaskan bola ke tengah untuk Emmanuel (yang dikawal Spendlhofer dan Kysela) dan ke kiri kepada Barreto (yang berlari menuju Alborno yang bekerja keras).

Barisan pertahanan Bernazzani terorganisasi dan bertahan dengan baik, dan di menit ke-68, setelah serangkaian upaya yang tak egosi, Longo melakukan yang menjadi kemahirannya. Mengambil bola dari sayap kanan, dan tanpa rasa takut bentrokan keras, ia menyerbu ke depan dan melepaskan tembakan keras sambil berlari. Kini skornya 1-3. Itu juga gol keempat dalam dua laga terakhir untuk penyerang dari Valdobbiadene. Inter berusaha menuntaskan pertandingan dengan keunggulan dua gol mereka. Lazio dipaksa mengejar tapi sesekali menguji Sala. Saat waktu mulai habis dan segalanya terlihat baik-baik saja, Onazi mencetak gol untuk Lazio in the di menit ke-89 dengan sebuah tembakan dari luar kotak penalti.

Perpanjangan waktu selama 5 menit terasa seperti 5 tahun. Tapi, semua itu berlalu. Dan saat peluit terakhir Scudetto menjadi milik Nerazzurri (yang kedua untuk akademi yunior musim ini setelah gelar Juniores-Berretti), dan milik semua fans Inter. 

Inter 2-3 Lazio (HT: 1-1)
Pencetak gol: Livaja 3, Barreto 45+3, Garritano 48, Longo 78, Onazi 89.

Lazio (4-3-3): 1 Berardi; 4 Ilari, 7 Sbraga (Serpieri 54), 9 Vilkaitis, 5 Marin; 15 Onazi, 16 Zampa, 10 Cataldi (Vivacqua 46); 18 Barreto, 21 Rozzi (Tira 87), 19 Emmanuel. 
Cadangan: 12 Scarfagna, 6 Salustri, 11 Cilfone, 13 Grecco. 
Pelatih: Alberto Bollini.

Inter (4-2-3-1): 12 Sala; 3 Mbaye, 18 Spendlhofer, 13 Kysela, 11 Alborno; 5 Duncan, 14 Crisetig; 23 Romanò, 10 Bessa (Garritano 19, Terrani 87), 19 Livaja (Forte 78); 9 Longo. 
Cadangan: 21 Cincilla, 16 Bandini, 8 Benassi, 24 Pasa. 
Pelatih: Daniele Bernazzani.

Wasit: Domenico Rocca (Vibo Valentia).

Kartu kuning: Barreto, Marin. 
Waktu tambahan: 3 + 5 menit.
Catatan: Stadion terisi penuh dengan lebih dari 5 ribu penonton, sebuah kehadiran yang sangat terasa dari para fans Inter dan anggota Inter Clubs local.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Mencantumkan Nama... :)