Laman

Rabu, 25 Maret 2015

Shaqiri: Bayern yang Terbaik, tapi Inter yang Saya Inginkan

Milan - Penyerang Inter Milan Xherdan Shaqiri mengakui timnya tak lagi berada di level Bayern Munich, yang disebutnya tim terbaik dunia. Tapi Nerazzurri-lah yang memberinya sesuatu lebih.

Inter bisa dibilang pernah berada satu level dengan Bayern kala keduanya saling berhadapan di final Liga Champions musim 2009-2010. Kala itu La Beneamata sukses keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0. Di musim yang sama mereka meraih dua gelar lain atau meraih treble winner secara keseluruhan.

Tapi kemudian situasi berubah. Sementara Bayern terus naik dan berhasil memenangi titel Liga Champions pada 2012-2013, Inter malah berangsur-angsur menurun dan di musim itu finis di nomor sembilan Serie A. Musim lalu mereka naik ke posisi lima, tapi kembali terseok-seok di musim ini di mana sampai ke pekan 28 masih tercecer di tangga ke-10.

Shaqiri, yang hijrah dari Bayern pada Januari lalu, mengakui saat ini Inter tak lagi semengilap sebelumnya. Tapi terlepas dari itu, tim milik Erick Thohir tersebut memberikannya kesempatan bermain yang besar tak seperti di Die Roten. Pemain 23 tahun itu lantas menegaskan tekadnya untuk bertahan.

"Tempat terbaik di mana saya pernah bermain adalah Bayern Munich. Mereka adalah tim terbaik di dunia," kata Shaqiri soal tim lamanya kepada Srf Radio.

"Inter tidak berada di level Bayern, tapi mereka adalah yang saya inginkan dan saya ingin membantu mereka kembali ke kejayaan sebelumnya."

"Saya akan bertahan di sini, ini adalah klub yang memberikan saya prospek terbaik. Kami punya sebuah proyek dan seorang pelatih yang mampu menghadapi tantangan."

"Sekarang saya ingin membawa Inter kembali ke puncak, lalu saya akan senang menyelesaikan karier di Basel. Saya serius, saya tidak akan ke sana untuk uang dan kami jelas akan dipersatukan kembali cepat atau lambat," demikian seperti dikutip Football Italia.

Di Inter, Shaqiri sejauh ini sudah tampil 14 kali dengan sumbangan tiga gol dan dua assist.

Selasa, 24 Maret 2015

Bukan Musim Comeback yang Diharapkan Mancini

Milan - Empat bulan lalu Roberto Mancini pulang ke Inter Milan, tapi hingga kini tak ada sulap memukau yang bisa dia suguhkan untuk para tifosinya.

Ketika Erick Thohir memecat Walter Mazzarri pada 14 November 2014, boleh jadi tak ada figur yang lebih tepat untuk menukangi Inter selain Mancini. Dia sudah sangat mengenal klub ini, dan juga sangat berjasa padanya.

Mancini-lah yang mengakhiri puasa gelar Inter di ajang Serie A sejak 1988/1989. Di tangan dia Nerazzurri menjadi juara tiga musim berturut-turut (2006-2008), sebelum ditambah dua musim lagi oleh Jose Mourinho. 

Tapi kembalinya pria 50 tahun itu ke Stadion Giuseppe Meazza kali ini di bawah ekspektasi. Setelah kompetisi berjalan 28 pekan Inter "tersesat" di urutan ke-10 di klasemen. Sebelum Mancini masuk, Mazzarri meninggalkan tim ini di peringkat ke-9.

Statistik Mancini di musim ini terlihat buruk. Dari 25 pertandingan ia hanya bisa menang 8 kali, namun kalah 9 kali. Persentase kemenangannya cuma 32%, jauh di bawah periode pertama dia menukangi Inter yang mencapai 61,95%.

Eks pelatih Lazio, Manchester City dan Galatasaray itu gagal menyulap skuatnya menjadi "agak bersinar" walaupun tanpa bintang papan atas. Di musim ini hanya segelintir pemain Inter yang dinilai tampil positif seperti Samir Handanovic, Mateo Kovacic, Mauro Icardi, dan pemain baru Xherdan Shaqiri.

Atas performa yang "garing" itu tak heran jika Mancini dan para pemainnya dicemooh tifosinya sendiri usai dikalahkan Wolfburg di Liga Europa hari Kamis (19/3) lalu. Celakanya lagi, Inter kalah juga saat melawat ke Sampdoria hari Minggu kemarin. Bisa dimaklumi betapa frustrasinya Interisti dengan fakta bahwa dari 6 pertandingan terakhir timnya, mereka tidak menang dan kalah 4 kali.

Boleh dibilang, bagi Inter musim mereka sudah selesai. Sebab, untuk masuk ke zona Liga Europa pun mereka masih berjarak 10 poin.

Apapun hasilnya nanti di akhir musim, Mancini hampir dipastikan takkan dipecat oleh Thohir, karena dia memang layak mendapatkan kesempatan kedua dalam comeback-nya ke Appiano Gentile. Cerita lebih penting adalah apa yang bisa dihasilkan Mancini di musim mendatang.

Senin, 23 Maret 2015

Sampdoria Taklukan Internazionale di Kandang

Lini depan Inter kurang efektif.
Internazionale Milan menelan kekalahan tipis 0-1 dari tuan rumah Sampdoria dalam lanjutan Serie A pekan ke-28 di Stadio Comunale Luigi Ferraris, Senin (23/3) dini hari WIB. Gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Eder melalui tendangan bebas.

Kedua tim memulai pertandingan cukup seimbang dengan beberapa kali percobaan serangan dengan Inter yang sedikit lebih mendominasi dari tuan rumah. Tetapi Sampdoria mendapat peluang emas pertama untuk mencetak gol melalui Luis Muriel namun sepakannya masih melenceng dari gawang.

Inter mencoba membalas melalui Mauro Icardi yang menerima umpan dari sisi kanan. Tetapi tandukannya juga masih belum menemu sasaran.

Memasuki menit ke-30, peluang kembali hadir dari pemain anyar Xherdan Shaqiri yang melepaskan dua kali tembakan tetapi tak satupun yang membuahkan hasil.

Icardi pun nyaris mencetak gol pembuka pada pertandingan tersebut di penghujung babak pertama. Akselerasinya di dalam kotak penalti Sampdoria diakhiri dengan sepakan kaki kiri, namun kembali gagal menemui sasaran.

Tak kunjung membuahkan hasil, Inter memulai paruh kedua dengan penampilan yang lebih impresif. Icardi kembali menciptakan peluang semenit babak kedua berjalan, namun tembakannya hanya menerpa mistar gawang. Begitu pun dengan sepakan keras Fredy Guarin dari luar kotak penali yang masih melenceng di sisi gawang.

Asik menyerang, Inter justru kebobolan pada menit ke-65. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh D’Ambrosio terhadap Roberto Soriano, Eder sukses mengeksekusi bola mati dari luar kotak penalti Inter yang tak mampu dibendung Samir Handanovic.

Tak lama kemudian Eder mendapat kesempatan untuk menggandakan golnya melalui cara yang sama di tempat yang sama. Tetapi kali ini tendangannya gagal menemui sasaran.

Menjelang akhir laga, anak asuh Roberto Mancini terus mengurung pertahanan tuan rumah. Namun rapatnya barisan Sampdoria membuat serangan-serangan Inter selalu kandas. Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-0 untuk tuan rumah.

Dengan hasil ini Inter yang sudah tak meraih kemenangan dalam sebulan terakhir merosot ke posisi 10 klasemen sementara Serie A.

Susunan Pemain

Sampdoria: Viviano, Silvestre, De Silvestri, Romagnoli, Regini, Acquah, Palombo, Soriano, Eder, Eto'o, Muriel

Internazionale: Handanovic, D'Ambrosio, Ranocchia, Vidic, Juan Jesus, Guarin, Medel, Brozovic, Shaqiri, Podolski, Icardi 

Jumat, 20 Maret 2015

Mancini Akui Inter Pantas Dicemooh Suporternya

Milan - Kekalahan dari Wolfsburg bikin Inter Milan tersingkir dari Liga Europa dan membuat musim Nerazzurri kian suram. Roberto Mancini pun menilai wajar jika suporter mencemooh sebagai bentuk kekecewaan atas performa tim.

Musnah sudah satu-satunya harapan Inter meraih trofi musim ini setelah mereka tersingkir dari babak 16 besar Liga Europa. Inter yang harus mengejar defisit dua gol usai kalah 1-3 di leg pertama, malah kembali takluk 1-2 di leg kedua dan harus tersingkir dengan agregat total 2-5.

Begitu laga di Giuseppe Meazza, Jumat (20/3) dinihari WIB itu tuntas, suara-suara kekecewaan dari tribun penonton langsung menggema dan mereka kemudian menyiuli serta mencemooh penampilan Inter di laga itu.

Wajar karena suporter sangat mengharapkan Inter melaju lebih jauh di kompetisi ini, setelah mereka tak lagi punya harapan meraih trofi di kompetisi. Sudah tersingkir di Coppa Italia, Inter kini terpuruk di papan tengah klasemen Serie A.

Alih-alih menjadi penantang Scudetto, Inter terseok-seok dan kini ada di posisi ketujuh klasemen dengan 37 poin, selisih delapan angka dari Fiorentina di posisi kelima yang merupakan batas akhir zona Liga Europa, lalu selisih 12 angka dengan Lazio di posisi ketiga.

"Kami juga sama kecewanya dengan fans dan mereka berhak untuk mencemooh kami. Kami punya banyak peluang untuk bikin gol, tapi segalanya semakin sulit ketika kami tertinggal lebih dulu," ujar Mancini di Football Italia.

"Kami tahu bahwa kami harus bikin dua gol dan tak boleh kebobolan, tapi kami sepertinya tidak terlihat bakal menuntaskan laga tanpa kebobolan. Itulah yang mengubah situasi," lanjutnya.

"Sayangnya kami membuat beberapa kesalahan dan lalu kebobolan dua gol. Wolfsburg lebih superior dibanding kami saat ini, tapi penyesalan kami di dua leg ini adalah kami terlalu banyak memberi hadiah untuk mereka."

"Saya mungkin tidak bisa meminta mereka melakukan 100 persen yang saya mau. Para pemain sudah bekerja keras dan memberikan seluruh kemampuan mereka," demikian Mancini.

Rabu, 18 Maret 2015

RANOCCHIA: "KAMI BUTUH DUKUNGAN FANS"

Kapten Nerazzurri berbincang dengan Sky Sport 24 menjelang leg kedua 16 Besar Liga Europa melawan Wolfsburg 

MILAN – Dalam wawancara eksklusif dengan Sky Sport 24, Andrea Ranocchia membahas pentingnya pertandingan Kamis ini kontra Wolfsburg: "Ini duel hidup mati. Ada setiap kesempatan di saat mereka bersantai setelah hasil di leg pertama, dan saya yakin fans kami akan memberi dukungan yang luar biasa kepada kami para pemain." 

"Kami butuh dukungan solid dari luar lapangan, tanpa membiarkan lawan bermain atau mengambil resiko yang tak perlu. Kami tidak perlu buru-buru karena kami mempunyai 90 menit yang harus dimainkan. Ada banyak faktor saat bermain ketika Anda kejebolan dan setiap gol itu punya penjelasan tersendiri." 

"Kami mendapat resiko kejebolan terlalu sering dan itu sebuah hal yang jelas tidak bisa dilakukan ketika menghadapi Wolfsburg. Kami bersaing untuk mendapat satu tempat di perempat final besok malam (Jumat dinihari 03:05 WIB) – laga nanti akan diwarnai permainan total dari kedua tim," tegas sang kapten. 

Ranocchia menutup wawancara dengan pesan kepada fans Nerazzurri: "Saya harap mereka datang ke stadion berbondong-bondong. Kami membutuhkan dukungan fans sejak menit pertama sampai terakhir."

Sumber.

Senin, 16 Maret 2015

Kesalnya Inter Usai Diimbangi Cesena

Milan - Inter Milan amat kecewa hanya memetik hasil imbang kala menjamu Cesena. Bek Nerazzurri, Andrea Ranocchia, merasa timnya menyia-nyiakan kesempatan memperbaiki posisi di klasemen.

Inter ditahan imbang 1-1 oleh Cesena di Giuseppe Meazza, Senin (15/3/2015) dinihari WIB. Mereka tertinggal lebih dahulu lewat gol Gregoire Defrel, sebelum menyamakan kedudukan melalui Rodrigo Palacio.

La Beneamata sejatinya amat mendominasi pertandingan, unggul penguasaan bola 68%-32%. Mereka melepaskan 20 tembakan, meski cuma empat yang menyasar langsung ke gawang. Sementara Cesena malah cuma punya satu tembakan tepat sasaran dari sembilan upaya, yang kemudian berbuah gol.

Hasil imbang ini disambut kekecewaan oleh Inter karena merasa membuang kesempatan menapaki klasemen. Kekalahan Genoa dan Napoli membuat kesempatan Inter sebenarnya amat terbuka untuk memperbaiki posisi.

"Saya benar-benar kesal dan ini begitu disayangkan, karena tim-tim di depan kami mengalami kesulitan dan kami tampak tidak mampu mendekati mereka," kata Ranocchia kepada Sky Sport Italia.

"Ada 10 pertandingan lagi dan kami harus menargetkan tempat ketiga. Kami mendapatkan begitu banyak peluang dan gagal menyelesaikannya ke dalam gawang, sementara di belakang kami kebobolan lewat setiap kesalahan," tambahnya.

Inter kini bertekad tampil lebih baik kala menjamu Wolfsburg di leg kedua babak 16 besar Liga Europa. Dalam posisi tertinggal 1-3, anak-anak kota Milan ingin tampil habis-habisan.

"Sekarang kami harus membalikkan amarah ini menjadi energi positif untuk laga hari Kamis, karena itu bakal jadi sebuah laga seumur hidup," tandas Ranocchia.

Jumat, 13 Maret 2015

Wolfsburg Akhiri Catatan Tak Terkalahkan Inter

Wolfsburg berhasil mengakhiri catatan tak terkalahkan Inter Milan setelah meraih kemenangan 3-1 pada laga leg pertama 16 besar Liga Europa, di Volkswagen Arena, Kamis atau Jumat (13/3/2015) dini hari WIB. 

Inter sebelumnya tidak terkalahkan dalam sebelas partai terakhir di pentas Liga Europa. Terakhir kali, Inter takluk tiga gol tanpa balas dari Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada 7 Maret 2013. 

I Nerazzurri sempat mengejutkan fans tuan rumah pada menit keenam. Mauro Icardi mengirim bola kepada Rodrigo Palacio yang memiliki ruang cukup terbuka. Nama terakhir mampu menempatkan bola di antara kedua kaki kiper Wolfsburg, Diego Benaglio, untuk mengubah skor menjadi 1-0. 

Tuan rumah baru mulai bangkit pada pertengahan babak. Tepatnya pada menit ke-28, umpan Kevin De Bruyne dari sepak pojok dilanjutkan tandukan Naldo. Bola sempat ditepis kiper Inter, Juan Carrizo, tetapi terlalu deras sehingga menggetarkan gawang. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

De Bruyne menegaskan kebintangannya seusai jeda. Pada menit ke-63, dia sukses menaklukkan Carrizo setelah memanfaatkan umpan Vieirinha. Gol ini bermula dari kesalahan back-pass Nemanja Vidic.

Lima belas menit jelang waktu normal berakhir, De Bruyne unjuk kebolehan dalam melakukan eksekusi freekick. Diwarnai kesalahan penempatan posisi Carrizo, bola tendangan mantan pemain Chelsea itu meluncur ke tiang jauh.

Inter berupaya memperkecil kedudukan. Namun, skor 3-1 untuk Wolfsburg tetap terpampang saat peluit panjang berbunyi.

Susunan Pemain
Wolfsburg: 1-Benaglio; 8-Vieirinha (9-Perisi? 88), 31-Knoche, 25-Naldo, 34-Rodriguez; 23-Guilavogui, 22-Luiz Gustavo; 7-Caligiuri, 14-De Bruyne, 17-Schürrle (15-Träsch 46); 12-Dost (3-Bendtner 70)
Pelatih: Dieter Hecking

Inter: 30-Carrizo; 33-D'Ambrosio, 23-Ranocchia, 5-Juan Jesus, 21-Santon (17-Kuzmanovic 82); 18-Medel, 13-Guarin, 88-Hernanes (15-Vidic 58); 91-Shaqiri (10-Kovacic 82); 8-Palacio, 9-Icardi
Pelatih: Roberto Mancini

Kamis, 12 Maret 2015

SHAQIRI: "LAGA SENGIT, TAPI KAMI INGIN RAIH HASIL"

"Wolfsburg adalah tim yang komplit, namun kami ingin terus lolos," klaim striker asal Swiss ini menjelang duel Liga Europa melawan klub Jerman 

WOLFSBURG – Pemain bintang Inter asal Swiss Xherdan Shaqiri tampil mendampingi pelatih kita dalam acara jumpa pers pra-laga pada malam sebelum kick-off Wolfsburg v Inter: "Pelatih sudah tahun secara pasti bagaimana mempersiapkan laga tersebut – itu bukan tugas saya untuk memberikan nasehat. Saya dapat memberikan beberapa informasi tentang rekan-rekan senegara saya (di Wolfsburg), tapi pelatih punya banyak pengalaman yang saya tidak menilai bahwa beliau membutuhkan bantuan saya." 

"Saya mengenal sejumlah pemain Wolfsburg: Klose, Benaglio, Rodriguez dan Luis Gustavo. Senang rasanya bertemu mereka lagi di jadwal kompetisi Eropa. Pada level pribadi, saya mempunyai kenangan bagus bermain di sini bersama Bayern." 

"Wolfsburg itu tim yang lengkap dan cukup kuat. Mereka memenangi banyak partai Bundesliga. Nanti akan menjadi pertempuran yang sengit, tapi kami ingin melanjutkan perjalanan di Liga Europa, kami wajib mengawali laga dengan baik dan memetik hasil, seperti yang kami lakukan di Celtic Park," kata Shaqiri.

Senin, 09 Maret 2015

"Panenka" Icardi Buyarkan Tiga Poin Napoli

NAPLES - Napoli gagal mempertahankan keunggulan dua gol saat menjamu Inter Milan dalam lanjutan Serie-A di Stadion San Paolo, Naples, Minggu (9/3/2015). Napoli terpaksa bermain imbang 2-2 dengan I Nerazzurri.

Pada babak pertama, Napoli menguasai penuh jalannya pertandingan. Tercatat, tiga peluang emas didapat Gonzalo Higuain, namun gagal berujung gol.

Inter hanya banyak bertahan sepanjang paruh pertama pertandingan. Beruntung, hingga babak pertama berakhir, skor tetap imbang tanpa gol.

Memasuki babak kedua, tepatnya menit ke-51, Napoli berhasil memecah kebuntuan. Umpan silang Henrique disambut Marek Hamsik yang berdiri bebas tanpa kawalan. Sundulan kapten Napoli itu menggetarkan jala Samir Handanovic.

Gol tersebut membangkitkan semangat juang Napoli. Terbukti, Napoli berhasil mencetak gol kedua yang kali ini diciptakan Higuain pada menit ke-63. Hamsik berperan dalam gol tersebut lewat umpan matangnya kepada Higuain.

Keunggulan dua gol rupanya menurunkan tempo permainan I Partenopei. Inter berhasil memanfaatkan hal tersebut pada menit ke-72. Dari sebuah kemelut, Rodrigo Palacio sukses menjebol gawang Napoli yang dikawal Rafael.

Inter lantas mencoba mencari gol penyeimbang kedudukan. Usaha pasukan Roberto Mancini menemui hasil pada menit ke-87. Henrique harus melanggarkan Palacio di dalam kotak penalti yang memaksa wasit menunjuk titik putih. Henrique pun menerima kartu kuning kedua.

Mauro Icardi yang menjadi algojo sukses mencetak gol dari penalti. Dengan tenang, Icardi yang saat bersiap mengeksekusi selalu mendapat gangguan laser dari para penonton, melakukan trik "Panenka" untuk mengelabui Rafael. Skor pun berakhir 2-2.

Hasil ini, membuat Napoli tetap berada di posisi ketiga dengan 46 poin dari 26 pertandingan. Adapun Inter naik satu peringkat ke urutan kedelapan dengan 36 poin dari 26 laga.

Susunan pemain

Napoli: 45-Mariano Andujar; 4-Henrique, 33-Raul Albiol, 26-Kalidou Koulibaly, 3-Ivan Strinic; 19-David Lopez, 88-Gokhan Inler; 7-Jose Callejon (16-Giandomenico Mesto 88), 17-Marek Hamsik (23-Manolo Gabbiadini 80), 14-Dries Mertens (6-Jonathan de Guzman 73); 9-Gonzalo Higuain

Pelatih: Rafael Benitez

Inter Milan: 1-Samir Handanovic; 33-Danilo D'Ambrosio, 23-Andrea Ranocchia, 5-Juan Jesus (28-George Puscas 84), 21-Davide Santon; 13-Fredy Guarin, 18-Gary Medel, 77-Marcelo Brozovic (88-Hernanes 64); 91-Xherdan Shaqiri, 9-Mauro Icardi, 8-Rodrigo Palacio

Pelatih: Roberto Mancini

Jumat, 06 Maret 2015

Nerazzurri Dihadang Catatan Kurang Sip di San Paolo

Misi Inter Milan untuk bangkit dari kekalahan akan mendapat ujian di kandang Napoli. La Beneamata sudah 18 tahun tidak menang di San Paolo.

Pekan lalu Inter menelan kekalahan di kandang sendiri. Menjamu Fiorentina, Inter dipaksa menyerah 0-1. Hasil itu membuat mereka makin jauh dari zona Eropa. Inter kini turun ke peringkat kesembilan dengan 35 poin, terpaut tujuh angka dari Fiorentina yang ada di posisi kelima.

Upaya Inter untuk kembali ke jalur kemenangan akan diuji di markas Napoli, Senin (9/3/2015) dinihari WIB. Inter sudah cukup lama tak membawa pulang kemenangan dari San Paolo.

Kali terakhir Inter menang di San Siro terjadi pada tahun 1997 lalu. Setelahnya, mereka cuma mendapat dua hasil seri dari delapan kali lawatannya ke San Paolo di Serie A.

Berikut adalah data dan fakta dari laga antara Napoli dan Inter seperti dirangkum oleh Opta:

- Napoli tak terkalahkan di empat pertemuan terakhr melawan Inter di Serie A (W2 D2).

- Kemenangan terakhir Inter di San Paolo adalah pada Oktober 1997 (2-0). Sejak saat itu, Nerazzurri hanya mendapat dua poin dari lawatan mereka ke Napoli.

- Inter adalah klub yang paling sering dikalahkan oleh Napoli di Serie A (34 kemenangan).

- Napoli sudah melewati 11 pertandingan tanpa imbang, laju terpanjang di kompetisi saat ini.

- Inter hanya mencatat satu clean sheet dalam enam pertandingan terakhir di liga.

- Napoli adalah tim yang mencetak gol paling banyak dari dalam kotak penati musim ini (39).

- Sudah hanya kebobolan satu gol dari sundulan sejauh ini, terendah di liga.

- Jose Callejon sudah mencetak tiga gol melawan Inter sejauh ini di Serie A, lebih banyak daripada melawan tim lain di kompetisi ini.

- Mauro Icardi adalah top skorer Serie A di 2015 (6 gol).

- Inter sudah mendapat 1,35 poin per pertandingan di bawah Roberto Mancini musim ini, sementara mereka mendapat 1,45 poin per pertandingan di 11 pertandingan sebelumnya di bawah Walter Mazzarri.

Senin, 02 Maret 2015

Fiorentina Tumbangkan Inter di Meazza

Florence - Fiorentina mampu menghentikan laju kemenangan Inter Milan di tiga laga terakhir, setelah pulang dari Giuseppe Meazza dengan keunggulan tipis 1-0.

Pada laga pekan ke-25, Senin (2/3/2015) dinihari WIB, Inter tampil lebih dominan dengan 11 tembakan sepanjang 90 menit dengan lima on goal. Tapi ketangguhan Gabriel Neto mampu mengagalkan seluruh peluang tuan rumah.

Sementara Fiorentina dari lima tembakan tepat sasaran mampu menciptakan satu gol lewat Mohamed Salah di babak kedua.

Tiga kemenangan beruntun Nerazzurri pun terhenti di pekan ini dan mereka turun ke posisi kedelapan dengan 35 poin, tertinggal tujuh angka dari La Viola di posisi kelima yang merupakan batas akhir Zona Liga Europa.

Jalannya Pertandingan

Di babak pertama kedua tim saling bertukar serangan sejak menit awal namun tak satupun yang mampu berbuah gol.

Fiorentina mengancam pertama kali lewat free kick Josep Ilicic namun Samir Handanovic mampu menepisnya di menit ke-10

Sementara Inter kesulitan menembus pertahanan Fiorentina lewat duet penyerangnya Lukas Podolski dan Mauro Icardi.

Peluang terbaik Inter hadir di menit ke-36 ketika Fredy Guarin melepaskan sepakan keras dari jarak 25 yard tapi malah membentur mistar gawang Gabriel Neto.

Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Inter juga masih sulit memecah kebuntuan karena beberapa kali serangan dari sayap maupun tengah selalu gagal.

Fiorentina malah yang pertama kali bikin gol di menit ke-55 ketika crossing dari sisi kiri gagal ditangkap dengan baik oleh Handanovic. Bola lepas langsung disambar Salah dari jarak dekat untuk menjebol jala Inter.

Roberto Mancini pun memasukkan Xherdan Shaqiri di menit ke-66 menggantikan Podolski untuk menambah daya gedor mereka. Meski demikian peluang pertama Shaqiri semenit setelah masuk masih tepat di pelukan Neto.

Di menit ke-72 Icardi membuang peluang emas ketika umpan tarik Shaqiri disambut sepakan striker Argentina itu, tapi bola melayang di atas mistar.

Di menit ke-79 tandukan Nemanja Vidic meneruskan bola dari Shaqiri kembali tak menemui sasaran.

Rodrigo Palacio menyia-nyiakan peluang bagus di menit ke-84 ketika dia mampu menembus pertahanan Fiorentina. Tinggal berhadapan dengan kiper, tembakan Palacio masih lemah dan tepat di pelukan Neto.

Fiorentina harus bermain dengan 9 orang di sisa 10 menit pertandingan karena ada dua pemain cedera dan sudah melakukan tiga kali pergantian pemain.

Meski unggul jumlah pemain, Inter tak mampu memanfaatkannya. Di menit ke-91 tandukan Palacio meneruskan crossing Shaqiri masih bisa di-tip oleh Neto.

Tak ada lagi gol tercipta hingga enam menit injury time habis dan Fiorentina pulang dengan kemenangan tipis 1-0.

Susunan Pemain

Inter: Handanovic; Campagnaro,Vidic, Juan Jesus, Santon (D’Ambrosio 77'); Guarin, Medel, Brozovic; Kovacic (Palacio 72'); Icardi, Podolski (Shaqiri 65')

Fiorentina: Neto; Tomovic, Savic, Gonzalo Rodriguez, Pasqual; Kurtic, Badelj, Aquilani (Vargas 81'); Diamanti (Joaquin 72'), Babacar (Salah 43'), Ilicic