Turin - Inter Milan merasa telah dirugikan saat bermain imbang 3-3 dalam lawatan ke Torino. Nerazzurri pun melontarkan kritikan keras pada wasit, yang dianggap tak bisa mengendalikan situasi di lapangan.
Lawatan Inter ke Torino baru berjalan empat menit saat wasit megacungi kartu merah untuk Samir Handanovic. Sang kiper dianggap bersalah melakukannya pelanggaran keras pada pemain Torino di dalam kotak penalt, meski tayangan ulang menyatakan kalau kedua pemain punya kans sama besar merebut bola.
Meski bermain dengan 10 orang, Inter tetap bisa mengimbangi Il Toro. kedua tim pun terlibat laga sengit dengan keduanya saling ganti mempimpin pertandinga. Laga akhirnya tuntas dengan skor 3-3.
Usai laga, kubu Inter melontarkan pernyataan keras pada wasit. Korps baju hitam itu dianggap telah banyak merugikan Esteban Cambiasso dkk. dengan keputusan-keputusannya.
"Kami tidak bisa memulai dengan penalti. Lalu beberapa tendangan bebas, ada yang diberikan dan ada yang tidak. Entah bagaimana, wasit membuat kami kebingungan. Itu pertandingan yang bagus dan butuh perjuangan keras buat kedua tim, jadi harusnya berhak dipimpim oleh wasit dengan performa yang lebih layak," ujar Direktur Inter, Marco Branca.
Terkait pelanggaran yang dilakukan Handanovic, Branca menyebut kalau itu sebenarnya bisa dihindari. Handanovic disebutnya cuma layak dihukum kartu kuning.
"Setiap orang punya pendapat sendiri. Ada bebarapa insiden di masa lalu di mana ada perlakuan berbeda. Saya pikir di menit-menit awal pertandingan wasit bisa mengendalikan situasi pertandingan dengan lebih baik, terutama setelah terjadi penalti. Kami menolak penalti itu, tapi kartu kuning sudah akan cukup," lanjut Branca di Football Italia.
Sebagai bentuk protes atas kepemimpinan wasit, Walter Mazzarri menolak hadir dalam konferensi pers usai laga. Karena itulah Branca yang akhirnya memberikan keterangan pada wartawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Mencantumkan Nama... :)