Laman

Jumat, 28 November 2014

Comeback atas Dnipro, Inter Lolos sebagai Juara Grup

Inter Milan memastikan diri lolos ke babak 32 besar Liga Europa dengan predikat sebagai juara Grup F. Nerazzurri melenggang setelah menang 2-1 atas Dnipro meski sempat lebih dulu tertinggal.

Bertanding di Giuseppe Meazza, Jumat (28/11/2014) dinihari WIB, Inter tertinggal lebih dulu di menit ke-16. Ruslan Rota menjebol gawang tim tuan rumah usai memanfaatkan bola muntah hasil dari tembakan Yevhen Konoplyanka yang sebelumnya dihalau oleh Samir Handanovic.

Sebelas menit kemudian, Dnipro mendapat hadiah penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah Juan Jesus melanggar Cheberyachko di kotak terlarang. Tapi Konoplyanka yang maju sebagai eksekutor gagal menuntaskan tugasnya. Tembakannya bisa digagalkan oleh Handanovic.

Inter menyamakan kedudukan saat pertandingan berjalan setengah jam. Dari kemelut di kotak penalti Dnipro, bola jatuh ke Zdravko Kuzmanovic yang kemudian melepaskan tembakan ke pojok kanan bawah gawang yang tak bisa dijangkau oleh Denys Boyko.

Laga babak kedua baru berjalan dua menit, Inter sudah harus kehilangan Andrea Ranocchia. Kapten Inter itu diusir keluar lapangan setelah mendapat kartu kuning kedua karena melanggar Rotan.

Kalah jumlah pemain, Inter justru mampu berbalik unggul. Kali ini di menit ke-50, Pablo Osvaldo yang menjebol gawang Dnipro dengan tembakan kaki kanan memaksimalkan bola dari Hernanes.

Dengan hasil ini, Inter makin kokoh di puncak klasemen Grup F dengan 11 poin dari lima pertandingan. Mereka unggul enam poin dari Qarabag dan Saint-Etienne yang jadi pesaing terdekat.

Inter pun dipastikan lolos ke babak 32 besar dengan status sebagai juara grup. Sementara satu tiket tersisa di Grup F masih akan diperebutkan oleh Qarabag, Saint-Etienne, dan Dnipro di matchday terakhir.

Susunan Pemain:

Inter: Handanovic; Nagatomo (Campagnaro 37), Juan Jesus, Ranocchia, Dodo; Guarin, Kuzmanovic, Medel; Hernanes (Obi 60); Osvaldo, Icardi (Andreolli 55)

Dnipro: Boyko; Fedetskiy (Matheus 70), Douglas, Mazuch (Seleznyov 82), Vlad; Kravchenko (Bruno Gama 73), Cheberyachko; Luchkevych, Rotan, Konoplyanka; N Kalinic

Kamis, 27 November 2014

Mancini: Vidic Masih Butuh Waktu

Milan - Nemanja Vidic belum tampil oke bersama Inter Milan di musim ini. Bek asal Serbia itu dinilai masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan iklim sepakbola di Italia.

Vidic digaet dari Manchester United secara cuma-cuma oleh Inter Milan pada awal musim ini. Dia di kontrak selama tiga tahun oleh Nerazzurri.

Tapi nyaris empat bulan membela Inter, vidic belum menunjukkan kontribusi positif. Bek 33 tahun itu sudah bermain sebanyak sembilan kali untuk La Beneamata di Liga Italia, dan selalu bermain 90 menit.

Saat Vidic bermain, gawang Inter kebobolan sebanyak 15 kali. Catatan itu bukanlah rekor yang bagus untuk seorang bek.

Inter saat ini sedang dalam posisi tak bagus di klasemen Serie A. Mereka ada di posisi sembilan dengan raihan 17 poin.

Soal performa Vidic pelatih baru Inter Roberto Mancini mempunyai komentar. Dia yang kenal dengan permainan Vidic saat masih sama-sama berkiprah di Liga Inggris, paham dengan situasi yang dialami oleh Vidic.

"Saya tahu dia dengan baik, kami merupakan 'sepupu' (di Manchester) dan saya sering melihat dia bermain. Dia mempunyai pengalaman dan akan memberi kami pertolongan," kata Mancini di Football Italia.

"Saya belum melihat performanya, tapi semua orang yang datang dari Premier League bisa menemukan kesulitan."

"Dia berasimiliasi, memahami sepakbola Italia, dan dia butuh waktu, seperti pemai Italia yang pergi ke Premier League," imbuhnya.

Selasa, 25 November 2014

'Mancini Membuat Inter Punya Lebih Banyak Opsi'

Milan - Racikan Roberto Mancini di Inter Milan baru teruji dalam satu laga, dalam Derby della Madonnina. Tapi, gelandang Joel Obi langsung merasakan perbedaan signifikan dalam tim, utamanya lini tengah. 

Mancini didatangkan ke Inter untuk menggantikan Walter Mazzarri. Kepiawaian pelatih yang pernah membawa Manchester City juara itu diuji sebuah laga penting, derby Milan. Praktis Mancini hanya mempunyai waktu selama lima hari untuk menyiapkan tim menghadapi duel di San Siro pada Senin (24/11/2014) dinihari WIB. 

Dengan waktu singkat itu, para penggawa Inter langsung merasa klop dengan sistem baru yang diterapkan Mancini. Salah satunya Obi yang mencetak satu gol dan membuat Inter seri di laga versus AC Milan itu. 

"Menjadi lebih oke dan aku akhirnya bikin gol. Kami ingin menang tapi hasil seri bisa diterima," kata Obi seperti dikutip Football Italia. 

"Sepanjang pekan, pelatih mencoba opsi yang berbeda dan kami siap untuk tampil. Dia memberikan kami begitu banyak hal. Kalau kami mau mendengarkan dia, maka kami bisa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. 

"Sekarang kami mempunyai opsi lebih banyak dengan bola, khususnya kepada gelandang seperti kami. Saya lebih senang dengan sistem taktik ini. Mancini menguji saya dalam beberapa hari maka saya ngotot untuk bisa menjadi starter," ucap pemain internasional Nigeria itu. 

Bagi Obi gol tersebut menjadi gol pertamanya musim ini di Serie A.

Senin, 24 November 2014

Milan vs Inter Imbang 1-1

Milan - Tidak ada pemenang dalam Derby della Madonnina, Senin (24/11/2014) dinihari WIB. AC Milan mampu membuat gol lebih dulu melalui Jeremy Menez namun bisa disamakan Inter Milan melalui sepakan Joel Obi. Skor akhir 1-1

Milan dan Inter tampil relatif berimbang di San Siro, meski Inter lebih dominan dalam penguasaan bola dengan perbandingan 56:44. Sementara untuk tembakan ke arah gawang kedua tim juga punya statistik yang tak jauh berbeda di mana tuan rumah melepaskan delapan tembakan (dua mengarah ke gawang) sementara tim tamu juga punya delapan shot dan tiga yang mengarah ke gawang.

Jeremy Menez membuat Milan unggul di menit 23 melalui sepakan first time menyambut umpan Stephan El Shaarawy. Inter mencetak gol penyama melalui sepakan mendatar Obi pada menit 61.

Tambahab satu poin membuat Milan dan Inter tidak beranjak dari posisinya masing-masing. Skuat besutan Filippo Inzaghi masih ada di posisi tujuh dengan poin 18, sementara anak didik Roberto Mancini ada di tangga sembilan dengan poin 17.

Jalannya Pertandingan 

Peluang pertama dalam laga ini datang di menit tujuh saat Sulley Muntari salah melepaskan umpan pada Mauro Icardi. Milan beruntung gawangnya tidak kebobolan dalamn momen itu karena Diego Lopez melakukan penyelamatan gemilang saat dalam posisi satu lawan satu dengan Icardi di dalam kotak penalti.

Inter kembali melepaskan tendangan ke arah gawang lewat shot jarak jauh Guarin pada menit 12. Upaya ini juga tak membuahkan hasil karena Lopez berhasil meredamnya.

Adalah Milan yang kemudian bisa lebih dulu bikin gol. Membangun serangan rapi di sisi kanan pertahanan Inter, Stephan El Shaarawy melepaskan umpan tarik ke tengah kotak penalti. Di sana bola menemui Jeremy Menez yang melepaskan tendangan first time dan mengarahkan bola ke sudut gawang Inter tanpa bisa dihalau kiper Handanovic. Milan 1-0 Inter.

Di awal babak kedua Milan punya peluang melebarkan keunggulan. Tendangan Giacomo Bonaventura dari sudut sempit membentur pemain belakang Inter, bola yang mengarah ke tiang jauh tipis luput dari sasaran.

Inter balas mengancam tak lama kemudian. Dari tendangan sudut Icardi berhasil melepaskan tembakan dari sudut sempit di tian jauh, namun bola diblok Lopez. Kejadian itu memunculkan kemelut di muka gawang Milan, namun bola mampu dibuang menjauh sebelum bisa dimanfaatkan pemain Inter untuk menyamakan kedudukan.

Inter akhirnya bisa mencetak gol penyama di menit 61, memanfaatkan kesalahan pemain belakang Milan. Cristian Zapatan gagal membuang bola dengan sempurna dan justru mengarahkannya pada Obi. Tendangan mendatar yang dilepaskan Obi setelah dia berhasil melewati hadangan Micahael Essien bersarang di sudut bawah gawang Lopez.

El Shaarawy! Oh sepakannya saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper Handanovic pada menit 75 terlalu tinggi dan membentur mistar gawang. Peluang terbaik Milan di babak kedua terbuang percuma.

Tak lama berselang tiang gawang juga menyelamatkan Milan. Kali ini sepakan voli Icardi yang mental ke luar lapangan setelah membentur sisi luar mistar.

Kans terakhir dalam laga ini datang dari sepakan tendangan Poli yang membentur kaki bek Milan. Tapi Milan tak beruntung karena si kulit bundar tak masuk ke gawang karena mengarah ke luar lapangan.

Susunan Pemain

Milan: Diego Lopez; Rami, Zapata, Mexes, De Sciglio; Essien, Muntari (Poli 75); Bonaventura, Menez, El Shaarawy; Torres (Honda 72)

Inter: Handanovic; Nagatomo, Ranocchia, Juan Jesus, Dodò; Guarin, Kuzmanovic, Obi (Hernanes 72); Kovacic (M’Vila 94); Icardi (Osvaldo 88), Palacio

Jumat, 21 November 2014

Vidic Tak Sabar Cicip Derbi Milan

MILAN - Bek Inter Milan, Nemanja Vidic, mengaku tak sabar melakoni Derby della Madonnina melawan AC Milan, di Stadion San Siro, Minggu (23/11/2014). Vidic pun menyatakan timnya akan berusaha keras untuk memenangkan pertandingan nanti. 

Derby della Madonnina menjadi derbi pertama bagi Vidic setelah ia bergabung dengan Inter dari Manchester United pada awal musim ini. 

"Ini adalah pertandingan yang selalu Anda ingin menangkan, tidak peduli bagaimana caranya. Kami berharap menikmatinya, bermain bagus, dan di atas segalanya meraih kemenangan," kata Vidic. 

"Aku tidak sabar merasakan atmosfer dan bermain pada pertandingan yang selalu begitu menarik. Hal yang penting dan indah bermain pada pertandingan semacam ini dalam hubungannya dengan suporter kedua tim," lanjutnya. 

Derby della Madonnina juga akan menjadi debut bagi pelatih Roberto Mancini. Inter resmi menunjuk Mancini sebagai pelatih anyar La Beneamata, menggantikan Walter Mazzarri, yang dipecat Jumat (14/11/2014). 

Vidic cukup mengenal Mancini saat pelatih asal Italia tersebut membesut Manchester City. 

"Kami pernah bertemu dalam beberapa pertandingan dan dia memenangkan beberapa pertandingan di antaranya. Secara umum, dia bekerja sangat baik bersama City. Suporter mengingat dia sebagai salah satu pelatih terbaik, karena dia pelatih pertama yang membawa City meraih juara setelah beberapa tahun." 

"Seorang pelatih baru selalu membawa ide dan filosofi baru. Mancini menunjukkan kepada kami apa yang dia inginkan dan harapkan dari kami dalam latihan. Cara ini sangat indah dan juga menyenangkan," beber Vidic.

Kamis, 20 November 2014

Zanetti Sebut Lawan Milan Datang di Saat yang Tepat

Milan - Inter Milan akan melawat ke markas AC Milan untuk melakoni derby Milan pertama musim ini. Laga itu disebut wakli presiden Nerazzurri, Javier Zanett, datang di saat yang tepat.

Petinggi Inter baru saja mengganti pelatih. Pada Jumat (14/11/2014) lalu, mereka memberhentikan Walter Mazzarri, lalu menunjuk Roberto Mancini sebagai gantinya.

Pertandingan melawan Milan di San Siro, Senin (24/11/2014) dinihari WIB, menjadi 'sambutan' untuk Mancini.

Saat ini, derby della madoninna seakan kehilangan pamor. Pasalnya, dua klub Milan sedang terpuruk di papan tengah klasemen, serta tak ada yang berlaga di Liga Champions.

Tapi, upaya kedua tim untuk kembali kedua kemenangan bisa saja menjadi sajian laga yang menarik. Inter sudah tak menang dalam tiga laga terakhir di semua ajang dengan catatan sekali kalah dan dua kali hasil imbang. Sedangkan Milan baru saja bermain imbang melawan Sampdoria.

Soal pergantian pelatih Inter, Zanetti belum mau banya berkomentar. Dia menyebut pertandingan datang di saat yang tepat bagi La Beneamata.

"Mengganti pelatih tidaklah menyenangkan, kami mempunyai respek untuk pekerjaan Mazzarri," kata Zanetti di Football Italia.

"Tapi, marilah sekarang memikirkan pertandingan di hari Minggu. Para pemain sangat termitivasi. Karena pertandingan ini datang di momen kunci, dan mereka akan mengerahkan seluruh kemampuan mereka guna meraih kemenangan," imbuhnya.

Senin, 17 November 2014

Zanetti Sambut Kembalinya Mancini ke Inter

Milan - Kembalinya Roberto Mancini ke Inter Milan disambut hangat mantan kapten Nerazzurri Javier Zanetti. Apalagi Zanetti dulu juga punya kenangan cukup manis bersama Mancini.

Mancini resmi menukangi Inter menyusul diberhentikannya Walter Mazzarri. Ini merupakan periode kedua pria Italia 49 tahun tersebut dalam menangani La Beneamata.

"Kembalinya Mancio merupakan hal menyenangkan," kata Zanetti, yang menjadi wakil presiden Inter selepas pensiun, kepada Corriere della Sera.

"Aku merupakan kaptennya ketika kami mulai memenangi trofi," lanjutnya seperti dilansir Football Italia.

Periode pertama Mancini di Inter dimulai pada Juli 2004. Dalam musim pertamanya, Mancini langsung mengantar Inter ke trofi domestik pertamanya usai menjuarai Coppa Italia 2004–05.

Semusim setelah itu Mancini bukan cuma berhasil mempertahankan trofi tersebut tetapi juga melengkapinya dengan Scudetto musim 2005–06--kendatipun gelar itu diraih menyusul adanya skandal Calciopoli. Ini merupakan titel Serie A pertama Inter setelah 1988–89.

Mancini kemudian menjadi pelatih ketiga dalam sejarah Inter yang bisa menjuarai Serie A secara beruntun setelah Alfredo Foni (1952–53 dan 1953–54) dan Helenio Herrera (1964–65 dan 1965–66) berkat keberhasilannya di akhir musim 2006–07.

Sebelum berpisah dengan Inter pada Mei 2008, ia juga kembali mengantar Inter ke gelar juara Serie A musim 2007–08. Selain Coppa Italia dan Scudetto, pria yang pernah menangani Fiorentina, Lazio, Manchester City, dan Galatasaray, itu juga pernah membantu Inter meraih Piala Super Italia 2005 dan 2006.

Sabtu, 15 November 2014

Mancini Resmi Jadi Pelatih Baru Inter

Milan - Hanya beberapa jam setelah memecat Walter Mazzarri, Inter Milan sudah punya pelatih baru. Nerazzurri memutuskan untuk kembali memakai Roberto Mancini.

Mazzarri resmi didepak dari kursi pelatih Inter pada Jumat (14/11/2014). Dia diberhentikan setelah timnya tak mendapatkan hasil yang memuaskan pada awal musim ini.

Untuk menggantikan Mazzarri, Inter berpaling kepada Mancini. Mancini kabarnya dikontrak selama dua setengah tahun. Dia akan diperkenalkan kepada media pada Sabtu (15/11) dan setelahnya memimpin latihan tim untuk pertama kalinya.

"Hari ini saya membuat keputusan yang berat untuk memberhentikan Walter Mazzarri sebagai pelatih kepala," jelas Presiden Inter, Erick Thohir, yang dikutip Football Italia.

"Itu adalah keputusan yang saya buat bersama tim manajemen saya. Itu adalah keputusan yang sulit karena dia selalu mendukung klub ke arah yang kami inginkan, dan dia bekerja tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih, dengan keyakinan dan gairah," imbuhnya.

"Saya ingin berterima kasih secara tulus atas usahanya. Namun, target kami adalah mendapatkan lagi posisi kami sebagai salah satu klub top Eropa dan itulah kenapa saya menyambut gembira kembalinya Roberto Mancini," kata Erick.

Mancini sebelumnya menukangi Inter pada periode 2004-2008. Dia mempersembahkan tiga scudetto, dua trofi Coppa Italia, dan dua trofi Piala Super Italia untuk La Beneamata.

"Rekam jejaknya, baik di Inter maupun klub lain, sudah bicara. Saya tahu pengalaman internasional dan rasa laparnya akan kesuksesan akan membawa tim ke level berikutnya," kata Erick.

Jumat, 14 November 2014

RANOCCHIA: "DERBY BISA BALIKKAN PERFORMA KAMI"

Kapten Nerazzurri berbicara dalam jumpa pers jelang laga timnas: "Kami butuh banyak dukungan melawan Kroasia, saya harap San Siro penuh"

COVERCIANO – Andrea Ranocchia masuk skuat Italia asuhan Antonio Conte untuk pertandingan melawan Kroasia dan Albania. Sebelum melakoni laga kualifikasi Euro 2016, ia mendapat kesempatan berbincang dengan media: "Kami akan fokus melawan Kroasia. Dukungan penonton akan penting, saya harap San Siro penuh." 

Mengenai sorakan penonton, Ranocchia mengatakan: "Ketika permainan tidak berjalan baik, banyak orang menyoraki kami. Mereka berhak melakukan itu. Itu tidak bagus, sebagian orang lainnya menanggapi baik. Bagi beberapa pemain, sorakan penonton dapat membuat krisis. Kami lebih suka mendapat standing applause dan saya harap perlakuan sama diperoleh tim nasional."

Bicara target Inter di 3 Besar klasemen akhir Serie A: "Kami berharap dapat memutarbalikkan penampilan buruk kami dengan hasil maksimal di derby. Pelatih memilih tim sesuai performa dan siapapun yang terpilih harus memberi 100% di lapangan. Kemenangan itu yang terpenting." 

Terakhir, Ranocchia mengomentari rekan seklubnya yang membela timnas Kroasia, Mateo Kovacic: "Dia talenta yang luar biasa. Saya harap dia tidak akan pernah melawan saya, bahkan di latihan sekalipun."

Selasa, 11 November 2014

Erick Thohir Bantah Akan Ultimatum Mazzarri

Milan - Presiden Inter Milan, Erick Thohir, dikabarkan akan memberi ultimatum untuk Walter Mazzarri seiring dengan performa yang kurang memuaskan. Tapi, Thohir malah membantah isu yang beredar itu.

Inter tampil naik turun sejauh Serie A berjalan 11 laga. La Beneamata baru mencatatkan empat kali kemenangan dan empat hasil imbang, serta menuai tiga kali hasil imbang.

Dalam dua pertandingan terakhir, Inter bahkan tak merasakan kemenangan. Mereka takluk saat berduel melawan tim juru kunci klasemen, Parma, serta bermain imbang 2-2 ketika menjamu Hellas Verona, Senin (10/11/2014) dinihari WIB.

Dengan hasil-hasil itu, Inter kini masih tertahan di papan tengah klasemen. Mengumpulkan 16 poin, tim 'Biru-Hitam' ada di peringkat sembilan klasemen sementara.

Akibat hasil yang kurang bagus ini, Thohir dikabarkan sudah kehilangan kesabaran pada Mazzarri. Apalagi, dia sempat mematok target bahwa Inter harus menuai poin dalam tiga laga berikutnya, termasuk saat melawan Verona.

Sempat dikabarkan akan memberikan ultimatum untuk Mazzarri, Thohir membantah. Tapi, dia juga meminta tim agar bisa segera menuai hasil bagus.

"Saya tak pernah mempertimbangkan (posisi Mazzarri) dan ultimatum, meski saya membaca beberapa kali bahwa saya melakukannya," kata Thohir seperti dilansir La Repubblicca.

"Saya mengatakan hal yang sama enam atau tujuh kali, dan saya mengatakannya lagi --saya memulai proyek ini bersama Mazzarri, dan dia bisa merasa nyaman, kami tahu bahwa suatu rencana membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil."

"Tapi, di saat bersamaan Anda juga harus menuai hasil akhir yang bagus," ucapnya.

Senin, 10 November 2014

Inter Gagal Menang, Mazzarri Tetap Optimistis dengan Timnya

Meski gagal meraih kemenangan saat menjamu Verona, Inter Milan disebut Walter Mazzarri menunjukkan penampilan memuaskan. Dia menyimpan optimisme tinggi terkait perfoma Nerrazzurri di laga-laga selanjutnya.

Di Giuseppe Meazza, Senin (10/11/2014) inihari WIB Inter gagal menang saat menjamu Verona. Dua gol Mauro Icardi sempat membuat Inter yang lebih dulu tertinggal mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1.

Namun kartu merah yang didapat Gary Medel di awal babak kedua mengubah peruntungan Inter. Gawang Inter kebobolan untuk kali kedua saat waktu normal tinggal tersisa satu menit saja.

"Kami menjalani babak pertama yang hebat, meski kami dihukum pada kesalahan pertama yang kami lakukan melalui serangan balik. Itu bisa menjadi pukulan besar (saat tertinggal 0-1), tapi kami bereaksi, membalikkan keadaan dan kami tidak beruntung gagal memperlebar keunggulan jadi 3-1," ujar Mazzarri usai pertandingan.

"Saya pikir kami mendominasi pertandingan selama 70-80 menit, meski tentu saja jadi hal yang normal kalau kami kesulitan saat bermain dengan 10 orang. Level kebugaran pemain juga jatuh karena kami dalam situasi darurat cedera," lanjutnya di Football Italia.

Meski gagal dapat poin maksimal, Mazzarri menilai Inter menunjukkan potensi yang membuatnya optimistis di laga-laga selanjutnya.

"Itu tidak terlalu buruk. Tim ini beberapa kali menunjukkan performa yang buruk, tapi mereka tetap bersatu dan menunjukkan sepakbola yang bagus, jadi saya punya alasan untuk tetap optimistis," tuntasnya

Jumat, 07 November 2014

Inter Ditahan Imbang St Etienne

Saint-Etienne - Inter Milan gagal memetik poin penuh kala bertandang ke markas St Etienne di matchday IV Liga Europa. Sempat unggul lebih dulu, Inter harus puas mendapatkan satu poin setelah bermain imbang 1-1.

Berlaga di Stadion Geoffroy-Guichard, Jumat (7/11/2014) dinihari WIB, kedua tim relatif berimbang. Dalam catatan ESPNFC, Inter hanya unggul tipis dalam penguasaan bola, yakni 56:44.

La Beneamata juga tercatat memiliki 14 attempts sepanjang pertandingan, di mana 6 di antaranya tepat sasaran. Sementara St Etienne sendiri punya 13 attempts dengan 5 di antaranya tepat sasaran.

Gelandang Inter, Dodo, tercatat jadi pemain yang paling sering melepaskan attempts sepanjang pertandingan ini dengan 5 attempts (2 on target). Sementara kiper Inter, Juan Pablo Carrizo, harus bersusah payah mempertahankan gawang setelah membuat empat penyelamatan penting sepanjang laga.

Di lima menit pertama pertandingan, Inter sempat mendapatkan dua buah peluang lewat Marco Andreolli dan Zdravko Kuzmanovic. Namun, sepakan keduanya masih belum menemui sasaran.

Kiper St Etienne, Stephane Ruffier, kemudian membuat beberapa penyelamatan penting dari serbuan pemain-pemain Inter, salah satunya dari sepakan Dodo. Ruffier juga sukses menyelamatkan gawangnya dari sepakan Kuzmanovic di menit ke-16.

Lima belas menit menjelang babak pertama selesai, St Etienne sempat mendapatkan peluang lewat sundulan Kevin Theophile-Catherine. Tapi, sundulannya masih melambung di atas gawang Inter.

Dodo akhirnya membawa Inter unggul lebih dulu di menit ke-33 lewat sepakan kaki kirinya dari dalam kotak penalti St Etienne.

Gol bermula dari sebuah umpan silang yang dilepaskan dari sisi kiri. Bola kemudian disambut oleh Rodrigo Palacio dengan sebuah sundulan. Sundulan Palacio masih mengenai tiang gawang, tetapi bola rebound langsung disambar oleh Dodo.

Sampai babak pertama berakhir tidak ada gol lagi tercipta, Inter sementara memimpin 1-0.

Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-50, St Etienne menyamakan kedudukan. Gol tim tuan rumah diciptakan oleh Bayall Sall.

Gol bermula dari sebuah sepak pojok di sebelah kiri pertahanan Inter. Bola kemudian jatuh tepat di jantung pertahanan Inter, tempat Sall berdiri. Dengan sigap, Sall menyambarnya dengan sebuah sepakan dan gawang Inter pun bobol.

Sebelas menit berselang, St Etienne sempat mendapatkan peluang lewat sepakan kaki kanan Max Gradel, tetapi sepakannya masih bisa ditahan oleh Carrizo.

Di setengah jam terakhir pertandingan, kedua tim sama-sama saling balas menekan. Tetapi, tidak ada tambahan gol tercipta. Skor akhir sama kuat 1-1 untuk kedua kesebelasan.

Hasil ini tidak mengubah posisi Inter. Tim besutan Walter Mazzarri tersebut masih duduk di urutan pertama Grup F dengan nilai 4. Sementara, St Etienne ada di posisi keempat dengan nilai 4. Dua tim lainnya di grup ini, yakni Dnipro Dnipropetrovsk dan Qarabag, juga sama-sama mengoleksi nilai 4.

Susunan Pemain

St Etienne: Ruffier, Pogba, Perrin, Sall, Clement, Theophile-Catherine, Lemoine, Tabanou, Gradel, Erding (Diomande 56), Hamouma (Van Wolfswinkel 68).

Inter Milan: Carrizo, Juan, Andreolli, Vidic, Medel, Kuzmanovic (Palazzi 83), Dodo, Mbaye, Kovacic (Osvaldo 74), Palacio, Bonazzoli (Obi 66).

Rabu, 05 November 2014

Mazzarri Ditegaskan Tetap di Inter Setidaknya Sampai Juni 2015

Milan - Posisi Walter Mazzarri sebagai allenatore Inter Milan sedang diusik menyusul hasil-hasil kurang memuaskan sejauh ini. Tetapi Mazzarri ditegaskan bakal tetap menangani Nerazzurri setidaknya sampai musim panas depan.

Inter untuk sementara berada di posisi sembilan klasemen Serie A dengan 15 poin hasil dari empat kemenangan, tiga kali seri, dan tiga kekalahan--yang teranyar ditelan akhir pekan lalu saat kalah 0-2 dari Parma.

Hal itu membuat kemampuan Mazzarri, yang mulai membesut Inter pada Mei 2013, mulai dipertanyakan sejumlah penggemar La Beneamata kendati Direktur Teknik Inter Piero Ausilio menegaskan posisi si pelatih masih aman setidaknya sampai akhir musim ini.

"Saya menghormati para suporter dan pendapatnya, bahkan sebagian kecil yang tak ingin Mazzarri tetap duduk di kursi pelatih Inter," kata Ausilio di Football Italia.

"Tim mendapat pujian ketika melawan Napoli (saat berimbang 2-2 usai sempat dua kali tertinggal). Anda boleh menyukai atau tidak menyukai Mazzarri, tapi Anda tak dapat mempertanyakan kemampuannya sebagai seorang pelatih.

"Di akhir musim kami akan menganalisis situasi kontrak (Mazzarri). Dengan sebuah full team di lapangan, Mazzarri akan memenangi setiap pertandingan 3-0. Saya akan menegaskan apa yang dikatakan semua orang di klub kami--sampai Juni 2015, Mazzarri akan jadi pelatih kami," tegasnya.

Senin, 03 November 2014

'Gol Cepat Parma Bikin Inter Kehilangan Kepercayaan Diri'

Parma - Laju kemenangan Inter Milan terhenti saat melakoni laga melawan Parma di lanjutan Liga Italia. Walter Mazzarri menyebutkan bahwa gol cepat Gialloblu membuat Nerazzurri kehilangan kepercayaan diri.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Ennio Tardino, Minggu (2/11/2014) dinihari WIB, Inter takluk dua gol tanpa balas dari Parma. Gol kemenangan tim besutan Roberto Donadoni itu dikemas oleh Paolo de Ceglie pada menit kelima dan 76.

Dengan kekalahan ini, maka catatan kemenangan Inter dalam dua laga terakhir pun terhenti. Dalam dua laga sebelumnya, Inter mampu menaklukkan Cesena dan Sampdoria.

Adalah gol pertama dari De Ceglie yang dituding Mazzarri menjadi penyebab kekalahan tim besutannnya. Saat laga berjalan lima menit, Andrea Rispoli yang bergerak di sayap kanan mampu mengirim umpan ke tengah kotak penalti Inter.

De Ceglie mampu melepaskan diri dari kawalan bek La Beneamata, lalu sukses menceploskan bola ke dalam gawang yang dikawal oleh Samir Handanovic.

Meski Inter dicatat Soccernet mampu menguasai pertandingan dengan penguasaan bola sebesar 70 persen, tapi mereka cuma sekali membukukan satu shot on target.

Mazzari pun memberikan alasan mengenai buruknya penampilan Mauro Icardi dkk. saat menghadapi Parma.

"Jelas bahwa 2-0 membuat semua hal tampak buruk. Memang benar bahwa kami tak bermain sesuai dengan performa yang kami mau dan kebobolan satu gol dari umpan silang pertama, yang membuat kami kehilangan kepercayaan diri," ungkap Mazzarri di Sky Sports Italia.