Laman

Jumat, 27 Februari 2015

Mancini Masih Tuntut Perbaikan dari Nerazzurri

Milan - Inter Milan memang berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Europa lewat kemenangan atas Celtic. Namun Roberto Mancini tak sepenuhnya puas karena Inter dinilainya masih sering membuat kesalahan.

Inter merebut tiket ke babak 16 besar Liga Europa setelah menang 1-0 saat menjamu Celtic di leg kedua babak 32 besar di Giuseppe Meazza, Jumat (27/2/2015) dinihari WIB. Nerazzurri lolos dengan agregat 4-3 atas wakil Skotlandia itu.

Unggul jumlah pemain sejak menit ke-37 setelah Virgil van Dijk diganjar kartu merah, Inter tampil mendominasi dengan penguasaan bola mencapai 62%. Mereka juga agresif dengan melakukan 21 kali upaya mencetak gol dengan enam di antaranya mengarah ke gawang.

Namun Inter baru bisa memecah kebuntuan dua menit jelang waktu normal habis. Adalah Fredy Guarin yang menjadi pahlawan kemenangan Inter lewat tembakannya dari luar kotak penalti.

Unggul jumlah pemain, Inter dinilai Mancini seharusnya bisa mencetak gol lebih awal. Dia juga meminta La Beneamata untuk tampil lebih solid dalam bertahan.

"Ada risiko besar di awal, karena dengan satu gol akan mengubah pertandingan. Dengan kartu merah, pertandingan jadi lebih mudah. Ketika kami tidak membuat kesalahan lagi, maka kami bisa katakan kami lebih baik," sahut Mancini kepada Mediaset Premium seperti dikutip Football Italia.

"Kami seharusnya mencetak gol lebih awal agar lebih rileks. Kami harus memperbaiki setiap aspek. Kami membuat kemajuan dan akan mencoba untuk mengambil risiko lebih sedikit di lini belakang, memastikan lini tengah lebih melindungi mereka."

"Celtic lebih rapat hari ini dan tidak memberi kami ruang seperti di Glasgow. Ketika mereka menyerang, kami tidak cukup cepat untuk menutup jarak antara lapangan tengah dan barisan belakang, karena Hernanes dan Guarin terlalu maju ke depan," imbuh Mancini.

Rabu, 25 Februari 2015

Belum Bikin Gol, Podolski: Yang Penting Inter Menang

Lukas Podolski tak risau meski dirinya belum juga membuka rekening golnya untuk Inter Milan. Bagi Podolski, kemenangan Inter jauh lebih penting.

Belum ada gol lahir dari Podolski di laga terakhir Inter melawan Cagliari, Selasa (24/2/2015) dinihari WIB. Nerazzurri menang 2-1 berkat gol dari Mateo Kovacic dan Mauro Icardi.

Sebagai catatan, pertandingan melawan Cagliari merupakan penampilan kedelapan Podolski dalam seragam biru-hitam sejak dipinjamkan dari Arsenal di bursa transfer musim dingin lalu.

Podolski sadar kalau sebagai penyerang dirinya dituntut untuk mencetak gol. Namun selama kontribusinya membantu Inter meraih kemenangan, Podolski akan sabar menanti gol tercipta dari kakinya.

"Saya adalah seorang striker jadi jelas saya ingin mencetak gol, tapi saya juga ingin mendapat tiga poin dari setiap pertandingan," sahut Podolski seperti dikutip situs resmi klub.

"Saya hanya ingin menang malam ini dan kami menunjukkan apa yang bisa kami lakukan sebagai tim. Gol akan datang untuk saya. Saya akan terus bekerja keras," lanjut penyerang asal Jerman itu.

Podolski juga mendapat dukungan dari pelatih Inter Roberto Mancini untuk segera mengakhiri puasa golnya. Usai laga melawan Cagliari, Mancini menyebut bahwa Podolski hanya sedang sial.

"Saya hanya peduli dengan omongan pelatih. Saya tidak terganggu dengan media. Saya tidak akan banyak bicara dan mencoba menunjukkan apa yang bisa saya lakukan," kata Podolski menegaskan.

Selasa, 24 Februari 2015

Inter Menang Tipis di Markas Cagliari

Cagliari - Inter Milan terus memperbaiki posisinya di papan klasemen Serie A, setelah Nerazzurri dengan susah payah mengalahkan tim papan bawah, Cagliari, dengan skor tipis 2-1.

Pada laga pekan ke-24 yang dihelat di Sant' Elia, Selasa (24/2/2015) dinihari WIB, kedua tim bermain imbang tanpa gol di babak pertama.

Gol-gol baru hadir di babak kedua lewat Matteo Kovacic dan Mauro Icardi yang membawa Inter memimpin 2-0. Bagi Icardi itu adalah gol ke-14 musim ini yang membawanya sejajar dengan pemuncak daftar topskorer, Carlos Tevez. Cagliari mencetak gol hiburan lewat bunuh diri Juan Pablo Carrizo.

Kemenangan ketiga beruntun pertama musim ini membawa anak asuh Roberto Mancini itu naik ke posisi keenam dengan 35 poin, selisih empat angka dari Fiorentina yang menempati posisi kelima, spot terakhir zona Liga Europa.

Sementara Cagliari masih terbenam di zona merah alias posisi ke-18 dengan 20 poin.

Jalannya Pertandingan

Inter punya kans bikin gol pertama kali di laga ini lewat Lukas Podolski. Sayangnya pemain Jerman itu terlalu lama mendribel bola di kotak penalti hingga dia kehilangan ruang tembak dan peluang lenyap begitu saja.

Di menit ke-24 Podolski lagi-lagi buang peluang ketika Davide Santon melepaskan umpan silang, namun tandukan Podolski malah mengarahkan bola ke atas mistar.

Enam menit kemudian Marcelo Brozovic dari kotak penalti melepaskan tembakan keras tapi bisa ditepis oleh Zeljko Brkic. Bola rebound yang disambar Icardi juga kembali digagalkan oleh kiper Cagliari tersebut.

Paul-Jose M’Poku di menit ke-36 nyaris menjebol jala Inter tapi Santon dengan cepat menghalau bola peluang pemain Belgia itu di garis gawang.

Di menit ke-42 kembali Podolski punya kesempatan bikin gol lewat kepalanya, tapi lagi-lagi bola malah jauh melayang di atas gawang.

Babak pertama berakhir imbang tanpa gol.

Dua menit selepas rehat, Inter memecah kebuntuan lewat gol Kovacic. Umpan panjang ke daerah pertahanan Cagliari tak mampu dihalau dengan baik dan bola jatuh di kaki Icardi yang ada di kotak penalti. Dia hanya sekali menyentuh bola sebelum kaki kiri Kovacic menuntaskannya jadi gol.

Setelah kebobolan, Cagliari justru tampil lebih agresif dan beberapa kali membuat pertahanan Inter kelabakan. Salah satunya di menit ke-56 ketika Andrea Cossu tinggal berhadapan dengan Juan Pablo Carrizo, tapi tembakannya menjauh dari bidang sasaran.

M'Poku khususnya mampu merepotkan bek-bek Inter lewat kecepatannya menyisir sisi kiri dan kanan lapangan. Samuele Longo yang masuk sebagai pemain pengganti juga beberapa kali punya kans untuk bikin gol ke gawang mantan timnya.

Di menit ke-61 tembakan Luongo dari dalam kotak penalti masih bisa diamankan oleh Carrizo, yang mana bola nyaris terlepas dari tangkapannya.

Ditekan terus menerus, Inter justru mampu menggandakan keunggulan di menit ke-68. Umpan terobosan Gary Medel mencapai Icardi di kotak 16 meter, yang sukses mengecoh satu pemain sebelum melepaskan sepakan terukur ke tiang jauh yang tak bisa dihalau Brkic.

Cagliari sukses memperkecil skor di menit ke-74. Bola panjang dari daerah lawan tak mampu dihalau oleh Juan Jesus yang kalah duel dengan Longo, yang kemudian melepaskan sepakan keras yang membentur tiang dan badan Carrizo, sebelum masuk ke gawang.

Longo nyaris bikin gawang Inter bergetar lagi dua menit kemudian ketika umpan tarik ke depan gawang yang sudah kosong, tak disambut oleh rekan-rekannya.

Peluang terakhir di laga ini dibuat Hernanes di menit keempat injury time tapi sepakan jarak jauhnya masih membentur mistar gawang. Skor 2-1 bertahan untuk kemenangan Inter.

Susunan Pemain

Cagliari: Brkic; Dessena, Rossettini, Capuano, Avelar; Donsah, Crisetig (Ceppitelli 71'), Conti; Cossu (Joao Pedro 67'); M’Poku; Cop (Longo 55')

Inter: Carrizo; Campagnaro, Vidic, Juan Jesus, Santon; Guarin, Medel, Brozovic (Hernanes 82'); Kovacic (Kuzmanovic 92'); Icardi, Podolski (Dodo 81')

Jumat, 20 Februari 2015

Gol Celtic di Menit-menit Akhir Batalkan Kemenangan Inter

Glasgow - Drama enam gol terjadi di Celtic Park kala FC Celtic menjamu Inter Milan. Kemenangan Inter Milan yang sudah di depan buyar akibat gol John Guidetti di masa injury time yang membuat skor akhir menjadi 3-3.

Pada leg pertama babak 32 besar yang digelar, Jumat (20/2/2015) dinihari WIB, Inter sepertinya bakal menang mudah setelah unggul 2-0 sebelum laga genap berjalan 15 menit lewat gol-gol Xherdan Shaqiri dan Rodrigo Palacio.

Celtic bangkit dan menyamakan skor jadi 2-2 hanya dalam tempo dua menit lewat Chris Amstrong serta bunuh diri Hugo Campagnaro. Babak pertama berakhir dengan skor 3-2 untuk Inter setelah Palacio cetak gol keduanya.

Laga tampaknya akan berakhir untuk kemenangan Inter sebelum Guidetti bikin gol di menit ketiga injury time babak kedua. Skor akhir pun 3-3 dan Inter gantian jadi tuan rumah pekan depan di Giuseppe Meazza

Jalannya Pertandingan

Laga baru berjalan empat menit, Inter sudah membuka skor ketika Shaqiri melepaskan tembakan voli yang bisa ditepis oleh Craig Gordon. Bola rebound dengan cepat disambar lagi oleh Shaqiri untuk membobol jala Celtic.

Keunggulan Inter bertambah di menit ke-13 lewat kaki Palacio. Celtic gagal menyapu bola sepak pojok Inter dan si kulit bundar jatuh di penguasaan Palacio, yang dengan dingin menyepak bola melewat sela kaki Gordon.

Celtic memperkecil skor jadi 1-2 di menit ke-24 ketika umpan Adam Matthews mampu diteruskan Amstrong lewat sepakan dari jarak dekat.

Skor berubah jadi 2-2 dua menit kemudian setelah Hugo Campagnaro menjebol jalanya sendiri usai duel perebutan bola dengan pemain Celtic di kotak penalti.

Di menit akhir babak pertama Inter kembali memimpin 3-2, ketika Palacio memanfaatkan kesalahan Gordon dalam menguasai bola panjang dari lapangan tengah. Bola terlepas dan Palacio dengan mudah menceploskan ke gawang yang kosong.

Di babak kedua kedua tim saling bertukar serangan dengan Celtic lebih mendominasi karena mereka ingin mencari gol penyama kedudukan.

Palacio punya kans untuk melebarkan jarak di menit ke-49 tapi tembakannya tak sempurna dan Gordon mampu mengamankan bola.

Celtic yang tak kenal menyerah akhirnya mampu menyamakan skor menjadi 3-3 di menit ke-93 lewat tembakan keras Guidetti dari dalam kotak penalti.

Inter nyaris berbalik unggul lagi di detik-detik akhir namun sayangnya free kick Shaqiri mampu ditepis Gordon.

Susunan Pemain

Celtic: Gordon; Matthews (Ambrose 81'), Denayer, van Dijk, Izaguirre; Brown, Biton; Mackay-Steven, Johansen, Armstrong (Henderson 75'); Griffiths (Guidetti 75').

Inter Milan: Carrizo; Santon, Ranocchia, Juan Jesus, Campagnaro; Guarin, Kuzmanovic (Dodo 79'), Medel; Shaqiri; Icardi (Kovacic 75'), Palacio.

Rabu, 18 Februari 2015

Icardi Tak Takut dengan Teror Celtic Park

Glasgow - Mauro Icardi menegaskan teror Celtic Park sama sekali tak akan membuat nyalinya ciut. Justru itu hanya akan membakar semangatnya untuk tampil oke dan bikin gol di hari ulang tahunnya.

Icardi, pada 19 Februari besok, akan merayakan ulang tahunnya yang ke-22. Meski demikian Icardi tak bisa merayakan pesta hari kelahirannya bersama keluarga tercintanya.

Sebab pemain asal Argentina itu punya tugas yang penting bersama Inter yang akan melakoni laga leg pertama babak 32 besar melawan FC Celtic di Celtic Park, Jumat (20/2) dinihari WIB Besok.

Inter tentu butuh kemenangan demi memuluskan langkah ke babak berikutnya dan Icardi yang tengah tampil tajam musim ini dengan sumbangan 18 gol di seluruh kompetisi, jelas bakal jadi andalan Roberto Mancini di lini depan.

Namun misi Nerazzurri untuk menang tidak akan mudah mengingat Celtic Park kerap menghadirkan teror untuk setiap tim tamu yang bertandang ke sana. Contoh saja beberapa musim lalu Barcelona pernah kalah di sana.

Untuk laga kontra Inter saja dikabarkan kapasitas stadion sebanyak 60 ribu tempat duduk sudah terjual habis. Meski demikian hal itu tak bikin gentar Icardi yang siap pamer ketajamannya di depan pendukung tuan rumah.

"Fans Celtic jelas akan membuat atmosfer yang mencekam," ujar Icardi seperti dikutip Football Italia.

"Tapi siapapun yang kenal saya tahu bahwa hal seperti itu tidak berefek apapun. Jika adapun saya akan mampu mengatasinya," sambungnya.

"Fans Celtic bakal terkejut jika berpikir mereka bisa membuat atmosfer yang akan menakuti saya."

"Laga di Skotlandia itu bertepatan dengan hari Ultah saya - dan satu-satunya hadiah yang saya inginkan di Kamis itu adalah kembali ke Italia dengan membawa kemenangan untuk Inter."

"Penting untuk memulai laga dengan baik dan berada di posisi yang bagus untuk laga kedua," demikian dia.

Selasa, 17 Februari 2015

Dikritik karena Tak Masuk Skuat Inter di Liga Europa, Podolski Santai

Milan - Lukas Podolski mendapat kritikan karena tak masuk ke dalam skuat Inter Milan untuk Liga Europa. Menegaskan bahwa dirinya sudah tahu jauh-jauh hari soal hal itu, Podolski pun santai menanggapinya.

Inter tak memasukkan nama Podolski ke dalam skuat mereka untuk berlaga di Liga Europa. Nerazzurri memutuskan untuk menyertakan rekrutan baru mereka yang lain, Xherdan Shaqiri. Ini sesuai dengan aturan UEFA yang hanya memperbolehkan klub untuk memasukkan satu pemain yang sebelumnya sudah tampil di kompetisi UEFA lain ke dalam skuatnya.

Dengan demikian, Podolski tak akan tampil di kompetisi antarklub Eropa bersama Inter. Pemain yang dipinjam dari Arsenal itu hanya akan bermain di kompetisi domestik Italia saja, Serie A dan Coppa Italia.

Hal tersebut mendatangkan kritik untuk Podolski. Kritik untuk pemain berusia 29 tahun itu utamanya datang dari media Jerman.

Tapi Podolski menegaskan kalau dirinya sudah tahu sejak awal pembicaraan kontrak bahwa dirinya hanya akan tampil di kompetisi domestik. Karena itu, dia pun enggan terlalu memikirkan kritik yang diarahkan kepadanya.

"Saya masih Lukas Podolski yang hidup dalam impiannya. Dan saya tidak membiarkan siapapun mengambilnya dari saya," sahut Podolski kepada Kicker seperti dikutip ESPN FC.

"Bahwa kritik dilontarkan terlalu cepat juga diungkapkan ketika saya disebut pencundang karena tidak masuk ke skuat Liga Europa. Tapi itu adalah bagian dari pembicaraan kontrak dan dibicarakan terbuka di awal," lugasnya.

Podolski sejauh ini sudah tampil enam kali untuk Inter. Namun belum ada gol yang diciptakan oleh eks pemain FC Koln itu.

Senin, 16 Februari 2015

Setelah Tujuh Tahun, Mancini Bawa Inter Menang Lagi di Markas Atalanta

Bergamo - Inter Milan sukses meraup poin penuh dalam lawatan ke markas Atalanta. Kemenangan itu cukup spesial karena sudah tujuh tahun lamanya Nerazzurri tak pernah menang di sana. Sudah begitu, terakhir kali menang Mancini-lah pelatihnya. 

Inter unggul 4-1 atas Atalanta di Stadio Atleti Azzurri d'Italia pada Minggu (15/2/2015) malam WIB. Xherdan Shaqiri membuat gol cepat lewat penalti. Freddy Guarin tampil cemerlang dalam laga itu dengan bikin dua gol. Satu gol lain dicetak Rodrigo Palacio. 

Sepanjang pertandingan Inter memang tampil dominan. Mereka membuat penguasaan bola hingga 71 persen. Inter membuat 18 percobaan dan tujuh di antaranya tepat ke arah gawang. 

Kemenangan itu sekaligus mengakhiri catatan buruk La Beneamata di markas Atalanta sejak tujuh tahun lampau. Kemenangan terakhir dicatatkan Inter pada 6 April 2008. Kala itu Inter juga dibesut Mancini. 

"Tentu saja kami senang, di sini adalah arena yang sulit dan tak pernah mudah untuk bisa menang. Kami masih membuat beberapa kesalahan tapi saya puas," kata Mancini seperti dikutip Football Italia. 

"Kami terlihat kesulitan setelah unggul cepat dan saya tidak tahu kenapa. Setelah Atalanta menyamakan kedudukan, kami bisa mengontrol kembali dan memainkan sepakbola sesuai yang kami inginkan," ucap pelatih 50 tahun tersebut. 

Kemenangan itu sekaligus membuat Inter mencatatkan dua kemenangan beruntun di Serie A. Sebelumnya mereka menggebuk Palermo 3-0. 

"Ada sedikit perubahan. Pertandingan masih banyak dan masih harus kerja keras, makanya kami harus siap dengan hal-hal yang mengecewakan. Kepercayaan diri adalah segalanya," beber eks pelatih Manchester City tersebut.

Rabu, 11 Februari 2015

Jangan Lupa Daratan

Palermo diberondong Inter Milan tiga gol tanpa balas, saat keduanya bentrok di laga lanjutan Serie A 2014/2015, Senin (9/2) dini hari WIB. Fredy Guarin dan Mauro Icardi (2 gol) menjadi pahlawan kemenangan Inter. 

Roberto Mancini tak bisa menyembunyikan kebahagiaan. "Inilah Inter yang saya inginkan," kata sang pelatih, seperti dikutip dari  Football Italia.

Namun, Mancini meminta anak-anak asuhnya gar tak mabuk kepayang. Masih banyak pertandingan yang harus diselesaikan dan Mancini menginginkan kemenangan.

"Kami menginginkan apa yang diharapkan. Jadi, kami harus terus mengasah kemampuan saat latihan. Tapi kadang-kadang Anda juga membutuhkan keberuntungan," kata eks pembesut Manchester City. 

Masih tercecer di posisi kesembilan klasemen sementara, Inter butuh donasi banyak angka untuk bisa menembus papan atas. Saat ini,  I Nerazzurri masih mengepak poin 29, hasil dari 22 laga.

Senin, 09 Februari 2015

Inter Pesta Gol ke Gawang Palermo

Inter Milan meraih kemenangan tiga gol tanpa balas atas Palermo pada pertandingan lanjutan Serie-A, di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu atau Senin (9/2/2015) dini hari WIB. 

Hasil itu membuat posisi Inter berada di peringkat kesembilan dengan poin 29 dari 22 pertandingan. Sementara itu, Palermo menempati peringkat kedelapan dengan perolehan poin 30. 

Gol pertama Inter dicetak Freddy Guarin pada menit ke-16. Menerima umpan Xherdan Shaqiri, Guarin melepaskan sundulan yang bolanya masuk ke dalam gawang Palermo tanpa mampu dihalau kiper Stefano Sorrentino.

Selepas turun minum, Inter menggandakan keunggulan menjadi 2-0 melalui torehan Mauro Icardi. Gol tersebut diciptakannya seusai menerima umpan matang Rodrigo Palacio dari luar kotak penalti. 

Unggul dua gol, Inter semakin nyaman menguasai jalannya pertandingan. Sementara itu, Palermo terlihat kesulitan mengembangkan permainan karena barisan pertahanan Inter tampil cukup disiplin sepanjang laga. 

Dua menit sebelum akhir pertandingan, Icardi kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah memaksimalkan umpan Guarin. Skor 3-0 untuk Inter pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. 

Sepanjang pertandingan, menurut catatan Lega Serie-A, Inter melepaskan tujuh tembakan titis dari 16 usaha, dengan penguasaan bola 54 persen. Adapun Palermo melepaskan satu tembakan akurat dari delapan percobaan.

Susunan pemain: 
Inter: 1-Samir Handanovic; 5-Juan, 21-Davide Santon, 23-Andrea Ranocchia, 55-Yuto Nagatomo (22-Dodó 36), 13-Freddy Guarín, 18-Gary Medel, 77-Marcelo Brozovic, 91-Xherdan Shaqiri (10-Mateo Kovacic 84), 8-Rodrigo Palacio (14-Hugo Campagnaro 82), 9-Mauro Icardi
Pelatih: Roberto Mancini

Palermo: 70-Stefano Sorrentino; 12-Giancarlo González, 19-Claudio Terzi, 33-Fabio Daprela, 7-Achraf Lazaar (13-Emerson 77); 8-Édgar Barreto, 27-Luca Rigoni, 28-Mato Jajalo (99-Andrea Belotti 66), 89-Michel Morganella (3-Andrea Rispoli 75), 9-Paulo Dybala, 20-Franco Vázquez
Pelatih: Giuseppe Iachini

Wasit: M. Guida

Jumat, 06 Februari 2015

Inter Butuh Titik Balik Kebangkitan

Milan - Inter Milan sedang melalui sebuah periode negatif usai menelan tiga kekalahan beruntun. Nerazzurri kini butuh sebuah laga untuk dijadikan titik balik kebangkitan mereka.

Di ajang Serie A, Inter secara berturut-turut kalah dari Torino (0-1) dan Sassuolo (1-3). Mereka kemudian tersingkir dari arena Coppa Italia setelah dikalahkan Napoli 0-1 di perempatfinal.

Hasil-hasil tersebut membuat perjuangan Inter untuk menembus kompetisi Eropa musim depan akan makin berat. Mereka sekarang tercecer di posisi ke-13 klasemen sementara Serie A, terpaut 13 poin dari Napoli yang berada di posisi ketiga dan delapan poin dari Sampdoria yang duduk di posisi kelima.

Mantan kapten Inter yang kini menjadi wakil presiden klub, Javier Zanetti, berharap klubnya segera menemukan momen kebangkitan. Dia yakin Inter akan jauh membaik setelah mendapatkan titik balik untuk bangkit tersebut.

"Saya pikir yang Anda butuhkan adalah satu laga sebagai titik balik dan saya harap itu akan datang saat melawan Palermo," ujar Zanetti kepada Rai.

"Itu tidak akan mudah, tapi saya jujur ketika mengatakan bahwa semua elemen klub sangat memercayai pelatih ini dan tim ini," katanya.

Kamis, 05 Februari 2015

Gol Menit-menit Akhir Higuain Kandaskan Asa Inter

Napoli lolos ke semifinal Coppa Italia setelah menang 1-0 atas dan Inter Milan, pada pertandingan perempat final Coppa Italia, di San Paolo, Kamis (5/2/2015) dini hari WIB.

Napoli harus bekerja keras untuk meraih kemenangan. Meskipun mampu mendominasi pertandingan sejak awal laga, Napoli baru bisa mencetak gol lewat aksi Gonzalo Higuain pada menit ke-90+3. 

Menerima bola dari Faouzi Ghoulam, Higuain dengan menggunakan kaki kiri melepaskan tembakan dari sudut sempit. Bola hasil tembakan Higuain bersarang ke pojok kanan atas gawang Inter Milan. 

Gol ini membuat Napoli berhasil melaju ke semifinal. Pasukan Rafael Benitez tersebut akan melawan Lazio dalam perebutan tiket final. 

Napoli akan lebih dulu bertandang ke markas Lazio pada 4 Maret 2015, dan empat hari setelah menjadi tuan rumah.

Bagi Inter, hasil ini merupakan kekalahan ketiga dari tiga pertandingan terakhir. Sebelumnya, mereka ditaklukkan Torino (0-1) dan Sassuolo (1-3) di pentas Serie-A. 

Sepanjang laga, menurut catatan Kompas.com, Napoli melepaskan delapan tembakan akurat dari 55 usaha, dengan penguasaan bola 55 persen. Adapun Inter melepaskan dua tembakan titis dari enam percobaan. 

Susunan Pemain
Napoli: 45-Mariano Andújar; 3-Ivan Strinic, 5-Miguel Britos, 26-Kalidou Koulibaly, 33-Raúl Albiol; 6-Jonathan de Guzman (Faouzi Ghoulam 84), 7-José Callejón (Dries Martens 73), 17-Marek Hamsik (Manolo Gabbiadini 76), 19-David López, 77-Walter Gargano; 9-Gonzalo Higuaín

Manajer: Rafael Benitez

Inter Milan: 30-Juan Pablo Carrizo; 5-Juan, 21-Davide Santon (Dodo 86), 23-Andrea Ranocchia, 55-Yuto Nagatomo; 18-Gary Medel, 77-Marcelo Brozovic, 88-Hernanes (Guarin 74), 91-Xherdan Shaqiri; 9-Mauro Icardi, 28-George Puscas

Manajer: Roberto Mancini

Rabu, 04 Februari 2015

Inter Masih Jeblok, Mancini Minta Maaf

Milan - Sejak kembali melatih Inter Milan, Roberto Mancini belum mampu mengangkat prestasi klub tersebut. Mancini meminta maaf atas hal ini dan menyadari kemarahan para suporter.

Mancini duduk di kursi pelatih Inter sejak bulan November lalu untuk menggantikan Walter Mazzarri. Namun, hingga saat ini, Nerazzurri yang dilatihnya tak kunjung kembali ke papan atas Serie A.

Setelah melalui sepuluh pertandingan liga, Inter-nya Mancini jauh dari kata konsisten. Mereka cuma dua kali menang. Sisanya, mereka empat kali seri dan empat kali kalah. Terakhir, Inter dipecundangi Torino 0-1 dan Sassuolo 1-3.

Dua kekalahan tersebut membuat tifosi Inter begitu kecewa dan marah. Kemarahan itu terlihat jelas seusai laga melawan Sassuolo akhir pekan lalu. Saat itu, Mauro Icardi mendatangi tribune suporter Inter dan melemparkan jersey-nya. Bukannya diperebutkan, jersey Icardi itu justru dilempar balik ke pemiliknya. Adu argumen pun sempat terjadi antara Icardi dan para suporter.

Mancini mengakui bahwa hasil-hasil yang didapat Inter akhir-akhir ini belum sesuai harapan. Tapi, dia memastikan bahwa para pemainnya telah berusaha semaksimal mungkin.

"Sikap para pemain secara umum sudah tepat. Itu tidak menjadikan hasil-hasil pertandingan jadi bagus, tentu saja saya ingin menang, tapi skuat punya sikap sebuah tim besar," ujar Mancini yang dikutip Football Italia.

"Sayangnya kami membuat kesalahan-kesalahan yang biasa, kesalahan teknis, tapi sikap para pemain bukanlah masalah. Anda bisa bicara soal banyak hal. Kami harus mencetak gol dan tidak kebobolan, mempertahankan bola, tidak memberi kesempatan kepada lawan. Kami sedang berusaha untuk sampai ke sana," lanjutnya.

"Saya pikir para pemain sudah bekerja dengan baik. Tidak adil untuk mengatakan bahwa kami tidak bereaksi setelah melakukan kesalahan. Kami melakukannya pada babak kedua laga melawan Sassuolo. Ada reaksi pada babak kedua, kalau kami memulai laga seperti itu kami akan menang atau imbang. Para pemain sudah memberikan segalanya. Saya berterima kasih kepada mereka atas penampilan pada babak kedua dan juga 20 menit pertama," jelas Mancini.

"Mereka harus terus bermain seperti itu, tapi tanpa membuat kesalahan-kesalahan. Kami bekerja dengan baik dalam latihan. Kami semua meminta maaf dan saya memahami kemarahan para suporter," tuturnya.

"Saya marah, saya tak suka kalah. Tapi, kami sedang berusaha membangun sesuatu dan itu butuh waktu," kata mantan manajer Manchester City ini.

Inter kini tercecer di urutan ke-13 klasemen sementara Serie A dengan koleksi 26 poin. La Beneamata berjarak 13 poin dari Napoli yang berada di posisi ketiga atau posisi terendah untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

Selasa, 03 Februari 2015

Santon 'Biru-Hitam' Lagi

Milan - Davide Santon kembali berseragam Inter Milan setelah tiga setengah tahun meninggalkan klub itu. Bek berusia 24 tahun itu dipinjam Inter dari klub Premier League, Newcastle United.

Inter meminjam Santon dengan opsi membelinya secara penuh pada akhir musim nanti. Hal ini dikonfirmasi baik oleh Inter maupun Newcastle lewat situs resmi masing-masing.

Santon adalah produk akademi Inter dan diberi debut di tim utama Nerazzurri oleh Jose Mourinho pada Januari 2009. Meski penampilannya cukup menjanjikan, dia dilepas ke Newcastle pada tahun 2011.

Pada tiga musim pertamanya di Newcastle, Santon tampil reguler dan sempat menjadi bek kiri utama The Magpies. Akan tetapi, dia dibekap cedera lutut parah dan terpaksa melewatkan paruh pertama musim ini. 

"Hidup ini aneh. Saya tak pernah membayangkan akan kembali," tulis Santon di page resmi Facebook-nya.

"Saya berterima kasih kepada Newcastle dan semua suporter atas kebersamaan selama tiga setengah tahun ini. Kami menjalani banyak waktu menyenangkan. Kota ini dan tim ini akan selamanya berada di hati saya.

"Saya akan memulai babak baru. Saya senang kembali ke Inter. Saya memulai karier saya di sini dan punya banyak momen penting.

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk membayar kepercayaan yang diberikan kepada saya," kata dia.

Senin, 02 Februari 2015

Inter Terkapar di Markas Sassuolo

Sassuolo mengalahkan Inter Milan, 3-1, pada laga Serie-A yang berlangsung di Stadion Citta del Tricolore, Reggio Emilia, Minggu (1/2/2015).

Hasil tersebut membuat Sassuolo naik ke urutan kedelapan dengan 28 poin dari 21 pertandingan. Adapun Inter Milan turun ke peringkat ke-11 dengan 26 poin dari 21 laga.

Pada babak pertama, Inter yang menurunkan 11 pemain dari negara berbeda, langsung berusaha tampil menyerang. Akan tetapi, Sassuolo justru mampu mengejutkan barisan pertahanan Inter.

Pada menit ke-17, Simone Zaza sukses menggetarkan jala Inter yang dikawal Samir Hadanovic. Tak lama berselang, gawang Inter kembali bobol kali ini lewat sepakan Nicola Sansone pada menit ke-29. Babak pertama berakhir 2-0 untuk keunggulan Sassuolo.

Memasuki babak kedua, Inter mulai bermain lepas. Tujuh menit jelang babak kedua berakhir, Inter berhasil mencetak gol melalui Mauro Icardi.

Akan tetapi, Sassuolo sukses mencetak gol ketiga dalam pertandingan tersebut. Pada masa injury time, Domenico Berardi mencetak gol penalti yang menutup laga dengan skor 3-1 untuk kemenangan Sassuolo.

Pertandingan tersebut pun diwarnai oleh dua kartu merah, masing-masing untuk Sansone pada menit ke-90 dan pemain Inter, Isaac Donkor pada menit ke-92.

Susunan pemain

Sassuolo: 47-Andrea Consigli; 11-Sime Vrsaljko, 26-Emanuele Terranova, 28-Paolo Cannavaro, 3-Alessandro Longhi (23-Marcello Gazzola 61); 8-Davide Biondini, 7-Simone Missiroli (5-Luca Antei 75), 4-Francesco Magnanelli; 25-Domenico Berardi, 17-Nicola Sansone (33-Matteo Brighi 87); 10-Simone Zaza

Pelatih: Eusebio Di Francesco

Inter Milan: 1-Samir Handanovic; 54-Isaac Donkor, 23-Andrea Ranocchia, 15-Nemanja Vidic (77-Marcelo Brozovic 70), 22-Dodo; 13-Freddy Guarin, 18-Gary Medel; 91-Xherdan Shaqiri, 10-Mateo Kovacic, 8-Rodrigo Palacio (28-George 78); 11-Lukas Podolski (9-Mauro Icardi 56)

Pelatih: Roberto Mancini