Laman

Rabu, 31 Oktober 2012

Stramaccioni Abaikan Tren Buruk Sampdoria

Getty Images

Milan - Sampdoria sedang dalam tren buruk jelang berhadapan dengan Inter Milan. Namun, Andrea Stramaccioni tetap waspada meski calon lawannya itu terus mengalami penurunan di klasemen.

Sampdoria sempat mengawali liga dengan baik kala membukukan tiga kemenangan di tiga laga perdana. Tapi, di enam laga terakhir, tak satupun kemenangan dibukukan oleh anak-anak didik Ciro Ferrara itu.

Dua hasil imbang dan empat kekalahan adalah hasil-hasil yang dicatatkan Sampdoria di enam laga terakhir. Posisi mereka di klasemen akhirnya terus turun dan kini tertahan di peringkat 11.

Meski Sampdoria sedang dalam tren buruk, Stramaccioni tetap waspada. Dia menilai Il Samp bisa saja bangkit kala bertamu ke Giuseppe Meazza, Kamis (1/11/2012) dinihari WIB. 

"Ada banyak pertandingan di mana Sampdoria bermain baik tapi mereka pulang dengan tangan hampa. Kami tidak boleh tertipu dengan posisi mereka di klasemen saat ini," kata Stramaccioni di situs resmi Inter.

"Mereka ingin kembali ke jalur dan mencuri poin dari San Siro. Tim mereka bisa menyulitkan tapi kami mencoba untuk menyiapkan laga ini dengan sebaik mungkin," lanjutnya.

Usai menghadapi Sampdoria, Inter ditunggu laga yang tak kalah berat di akhir pekan. Nerazzurri akan berhadapan dengan Juventus. Meski demikian, Stramaccioni lebih memilih untuk tetap fokus pada laga melawan Sampdoria.

"Saat ini saya harus mengalahkan Sampdoria dan saya pikir ini akan berat. Kami harus memastikan Inter menghadapi laga ini dengan keinginan untuk menang dan pikiran menyerang," imbuh allenatore 36 tahun itu.

Selasa, 30 Oktober 2012

Masih Ada Sampdoria, Zanetti Belum Mau Bicarakan Juve

Reuters

Milan - Pada akhir pekan Inter Milan akan terlibat duel sengit dengan Juventus sang pemuncak klasemen. Tetapi karena masih ada Sampdoria yang mesti dihadapi tengah pekan ini, Kapten Nerazzurri Javier Zanetti pun belum mau terlalu memikirkan Bianconeri.

Paska giornata 9, Inter kini sedang berada di posisi tiga klasemen Seri A dengan poin 21, terpaut satu angka dari Napoli yang ada di posisi dua dan empat angka dari Juve yang bertengger di pucuk klasemen.

Pada akhir pekan, Sabtu (3/11/2012), Inter akan melawat ke markas Juve dalam pertandingan antara dua tim yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat pengejar gelar musim ini.

Akan tetapi, sebelum laga giornata 11 Seri A tersebut, masih ada laga giornata 10 pada tengah pekan, Rabu (31/10), di mana Inter akan menjamu lawan yang tidak kalah tangguh, Sampdoria.

"Tak ada gunanya sudah membicarakan pertandingan hari Sabtu lawan Juve karena sebelum itu kami masih harus menghadapi Sampdoria," tegas Zanetti di situs Inter.

"Perjalanan masih panjang, tapi jika kami terus bermain seperti ini maka kami bisa ada di atas dalam persaingan berebut gelar," lanjutnya.

Senin, 29 Oktober 2012

Bersama 'Biru Hitam', Milito Sudah Capai 100 di Seri A

Getty Images

Bologna - Laga kontra Bologna bisa jadi hari yang spesial untuk Diego Milito. Sebab ia mencatakan penampilannya ke-100 bersama Inter Milan di Seri A dan juga ditandai dengan sebuah gol.

Sebelum laga kontra Bologna di Renato Del Arra, Minggu (28/10) dinihari WIB, Milito sudah 99 kali membela Inter di kompetisi Liga Italia setelah pindah dari Genoa di musim panas 2009.

Di musim pertamanya ia tampil 35 kali dan menyumbang 22 gol, musim keduanya adalah yang terburuk dengan hanya tampil 23 kali serta membuat lima gol. Musim lalu ia tampil tajam dengan 24 gol dari 33 kali bermain.

Musim ini ia baru sembilan kali bermain dan sudah menyumbang empat gol termasuk satu gol ke gawang Bologna dalam kemenangan 3-1. Dua gol lainnya disumbangkan Andrea Rannochia serta Esteban Cambiasso.

Bagi Milito penampilan malam tadi adalah yang ke-100 bersama La Beneatama di kompetisi Seri A dan ia pun menyumbang gol ke-55 selama berseragam biru hitam. Jelas malam yang menyenangkan untuk Il Principe.

"Bermain sebanyak 100 kali dengan seragam Inter ini adalah sesuatu yang membuatku bangga. Sangat bangga," ujar Milito seperti dilansir situs resmi tim.

"Bola yang kuterima dari Rodrigo sangat bagus. Laga ini benar-benar sangat menyenangkan. Aku benar-berna menikmati bermain dengan Rodrigo, sama seperti dengan Cassano. Ada salign pengertian dan keseimbangan di antara kami. Penting untuk bermain bersama pesepakbola seperti itu," tuntasnya.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Inter Ditinggal Coutinho Tiga Pekan

Getty Images

Milan - Kekuatan Inter Milan akan sedikit berkurang setelah Philippe Coutinho mengalami cedera tibia. Akibatnya, playmaker 18 tahun itu dipastikan tak akan dapat memperkuat Inter selama kurang lebih tiga pekan.

Cedera tersebut didapat Coutinho dalam laga lanjutan Liga Europa, Jumat (26/10/2012) dinihari WIB, antara Inter melawan Partizan Belgrad. Pada menit ke-31, Coutinho sudah terlihat berjalan tertatih-tatih dan digantikan Rodrigo Palacio, yang kemudian mencetak gol kemenangan Inter, 1-0.

Sejak diboyong dari Vasco da Gama di musim 2009-2010 lalu -- sempat dipinjamkan ke Espanyol pada musim 2011–2012--, penampilan Coutinho terus melesat. Dari total 37 laga yang pernah dimainkannya bersama Nerazzurri, ia telah mencetak lima gol.

Dengan cedera tibia tersebut, Coutinho kemungkinan bakal absen dalam laga Derby d'Italia antara Inter kontra Juventus yang digelar pada Kamis (01/11/2012) yang akan datang di Juventus Stadium.

Dengan Wesley Sneijder yang juga masih menjalani masa penyembuhan akibat cedera paha serius, posisi playmaker murni di Inter menjadi lowong. Beruntung La Beneamata masih memiliki Palacio yang belakangan ini tampil apik.

Kamis, 25 Oktober 2012

Inter Vs Partizan: Perbaiki Rekor Kandang


Laga kandang masih menjadi memori yang tak menyenangkan bagi Inter Milan musim ini. Setidaknya itu dirasakan di Liga Europa.

Dari tiga laga kandang yang sudah dilakoni, tak satu pun yang beroleh kemenangan. Kalah dari Hajduk Split dan seri melawan FC Vaslui pada kualifikasi, kemudian ditahan imbang Rubin Kazan pada laga pertama fase grup.

Inter punya kesempatan emas untuk memperbaiki performa buruknya itu. Lawan yang dihadapi pada laga ketiga hanyalah Partizan Belgrada (25/10).

Toh, Inter tak boleh jemawa. Partizan datang ke Giuseppe Meazza dengan kepercayaan diri cukup tinggi. Hal itu tak lepas dari hasil positif yang dirah pada kompetisi domestik. (jalu)

REKOR PERTEMUAN

Inter Milan dan Partizan Belgrade pernah bertemu sekali. Pada laga pramusim, 24 Juli 2007, Inter menang tipis 1-0 berkat gol Zlatan Ibrahimovic.

INTER MILAN
La Beneamata tak bisa memainkan sejumlah pemain terbaiknya pada laga ini. Wesley Sneijder sebenarnya telah berangsur pulih namun pelatih Andrea Stramaccioni tak bakal memaksakannya.
Inter minimal bisa mencetak dua gol pada empat laga terakhir Liga Europa.

PARTIZAN BELGRADE
Dari dua pertandingan yang sudah dilakoni, Partizan belum sekali pun bisa menjebol gawang lawan.
Partizan saat ini berada di posisi puncak klasemen Liga Serbia setelah menang pada 7 laga terakhir.

Rabu, 24 Oktober 2012

Zanetti: Inter Perlahan Akan Gapai Puncak

Getty Images

Milan - Inter Milan saat ini masih berselisih empat poin dari Juventus di puncak klasemen. Namun, dengan performa saat ini dan Andrea Stramaccioni, Nerazzurri menargetkan untuk bisa secepatnya menguasai pucuk Seri A.

Dari delapan pertandingan yang sudah digelar, Juve punya 22 poin hasil tujuh kemenangan dan satu seri. Sementara Inter yang sempat naik-turun performanya, kini mulai stabil usai menyapu bersih empat partai terakhirnya.

Kini La Beneamata sudah ada di urutan keempat, punya 18 poin dan kalah selisih gol dari Lazio yang ada setingkat di atasnya. Dengan Napoli pun kini selisih hanya tinggal satu setelah Il Partenopei kalah dari Juve akhir pekan lalu.

Dengan penampilan saat ini, kapten tim Javier Zanetti pun optimistis jika Inter perlahan bisa mulai menanjak klasemen untuk akhirnya mengudeta posisi puncak yang saat ini dikuasai Juve.

Peluang itu pun ada ketika Inter dan Juve saling berhadapan di Giornata 11, 3 November, setelah sebelumnya menghadapi Bologna serta Sampdoria.

"Selalu ada kewaspadaan bahwa tim ini selalu berusaha untuk tampil baik. Kami ingin finis di posisi setinggi mungkin, tapi kami harus melihat apa yang akan terjadi," ujar Zanetti seperti dilansir Football Italia.

"Misi kami adalah terus berkembang sebagai grup dan sebagai sebuah tim. Kami perlahan mulai menanjak di klasemen dan bermain lebih baik lagi," sambungnya.

Selain kian padunya skuad yang bermaterikan pemain senior dan muda, Zanetti juga menyoroti sosok Stramaccioni yang dinilainya sebagai sosok allenatore berkualitas, meski baru berumur 36 tahun.

"Stramaccioni punya pemikiran yang sangat jelas mengenai bagaimana kami harus bermain. Dengannya kami berharap mencapai level tertinggi," demikian Zanetti.

Selasa, 23 Oktober 2012

Stramaccioni Buat I Nerazzurri Semakin Kuat

Getty Images

Inter Milan menunjukkan grafik menanjak sepanjang musim ini. Sempat dua kali kalah dalam empat laga awal, I Nerazzurri tampil beringas dan mencatatkan empat kemenangan beruntun setelahnya.

Inter pun melonjak ke peringkat empat klasemen sementara. Kapten Javier Zanetti mengungkapkan bahwa timnya memiliki hasrat besar untuk terus berkembang dan terbukti pada setiap laga.

"Kami ingin mengakhiri musim ini dengan hasil maksimal. Finis di posisi terbaik. Namun, kami harus terus berkembang sebagai tim. Pelan-pelan kami naik peringkat dan bermain istimewa," tandasnya.

Zanetti juga mengungkapkan pengaruh Pelatih Andrea Stramaccioni yang notabene lebih muda dua tahun darinya. "Stramaccioni memiliki ide brilian terkait filosofi kami dalam bermain. Bersamanya, kami semakin kuat dan mudah-mudahan bisa mencapai hasil maksimal."

Senin, 22 Oktober 2012

Cassano-Palacio Jaga Konsistensi Inter

(c) AFP

MILAN — Inter Milan meraih kemenangan 2-0 atas Catania, di Giuseppe Meazza, Minggu (21/10/2012). Ini adalah kemenangan keempat dalam empat pertandingan terakhir di Serie-A dan, dengan hasil tersebut, Inter duduk di peringkat keempat dengan 18 poin, atau kalah empat angka dari penguasa sementara, Juventus.

Gol pertama Inter dicetak oleh Antonio Cassano pada menit ke-28. Dari tengah kotak penalti, ia menyundul bola kiriman Esteban Cambiasso masuk ke tengah gawang Mariano Andujar.

Pada menit ke-84, Inter mendapat gol kedua dari Rodrigo Palacio. Setelah menerima dan mengontrol umpan Diego Milito dengan dadanya, Palacio melepaskan tendangan kaki kiri dari  tengah kotak penalti, yang membuat bola melesat masuk ke sudut kanan bawah gawang.

Pertandingan berlangsung cukup terbuka sejak awal, tetapi kedua kubu sama-sama kesulitan menuntaskan serangan dengan eksekusi. 

Pada menit ke-14, misalnya, setelah merebut bola dari Alejandro Gomez, Rodrigo Palacio melepaskan umpan silang. Namun, tendangannya terlalu keras sehingga bola gagal dijangkau Cassano.

Dua menit kemudian, Giovanni Marchese menggiring bola masuk ke kotak penalti tuan rumah. Namun, barisan pertahanan Inter bereaksi cepat menutup ruang dan mengganggu pergerakan Marchese sehingga Handanovic bisa merebut bola. 

Meski tak banyak, kedua kubu mampu membangun serangan sampai tuntas, tetapi tak membuahkan gol akibat tembakan yang kurang terukur dan performa barisan belakang kedua kubu.

Pada menit ke-74, Almiron lolos dari jebakan off-side dan dari tengah kotak penalti melepaskan tembakan ke sudut kanan bawah gawang. Namun, seorang pemain Inter mengebloknya sehingga Catania hanya mendapatkan tendangan sudut.

Tak lama setelahnya, Inter membangun serangan balik yang berujung tembakan Ricardo Alvarez dari jarak dekat. Namun, seorang pemain Catania berhasil membelokkan bola keluar lapangan.

Handanovic dan Andujar juga tampak fokus sepanjang laga. Setidaknya, itu tampak dari reaksi-reaksi mereka yang nyaris tak pernah salah ketika kubu lawan berhasil mengakhiri serangan dengan tembakan yang gagal dihalau barisan bek.

Pada menit ke-18, Rodrigo Palacio menyundul bola kiriman Cassano ke arah gawang. Bola mengarah tepat sasaran, tetapi bisa ditangkap Andujar.

Pada menit ke-31, giliran Handanovic beraksi. Marchese melepaskan tembakan jarak jauh, menyasar sudut kiri atas gawang, yang bisa ditepis Handanovic.

Selepas menit ke-70, Inter tampak lebih mampu mengendalikan permainan dan melancarkan sejumlah serangan yang berujung eksekusi. Namun, selain tembakan Palacio pada menit ke-84, tak ada yang membuahkan gol.

Pada menit ke-74, misalnya, Andrea Ranocchia melihat tembakannya membentur tiang gawang. Dua menit sebelum gol Palacio, Alvarez melepaskan tembakan, yang kandas di tangan Andujar.

Susunan pemain
Inter: 1-Samir Handanovic; 23-Andrea Ranocchia, 25-Walter Samuel, 40-Juan; 4-Javier Zanetti, 16-Gaby Mudingayi (14-Fredy Guarin 71), 19-Esteban Cambiasso, 20-Joel Chukwuma Obi (21-Walter Gargano 62), 99-Antonio Cassano (11-Ricardo Alvarez 69); 8-Rodrigo Palacio, 22-Diego Milito

Catania: 21-Mariano Andujar; 3-Nicolas Spolli, 6-Nicola Legrottaglie, 12-Giovanni Marchese, 22-Pablo Alvarez; 4-Sergio Almiron (24-Adrian Ricchiuti 81), 10-Francesco Lodi, 13-Mariano Izco (19-Lucas Nahuel Castro 65); 9-Gonzalo Bergessio, 17-Alejandro Gomez, 28-Pablo Barrientos

Wasit: Carmine Russo

Jumat, 19 Oktober 2012

Inter Sabar Tunggu Paulinho

Getty Images

Milan - Inter Milan belum berhenti mengejar bintang muda Brasil, Paulinho. Masih ingin membelinya, Nerazzurri menunggu Paulinho menuntaskan tugasnya bersama Corinthians hingga akhir tahun ini.

Inter sebenarnya sudah mengincar Paulinho sejak musim panas lalu setelah gelandang 24 tahun itu tampil gemilang bersama Corinthians. Ia mencetak 33 gol di tiga musim bersama klub Brasil itu setelah pindah dari Bragantino di tahun 2009.

Puncak penampilannya adalah saat membawa Corinthians juara Liga Brasil 2011 dan Copa Libertadores tahun ini. Alhasil ia pun jadi incaran banyak klub besar Eropa dengan kemampuannya sebagai gelandang bertahan atau deep playmaker.

Sudah mengincar sejak lama, Inter tentunya tak mau kehilangan Paulinho. Diberitakan presiden Massimo Moratti siap menggelontorkan dana 15 juta euro untuk memboyongnya ke Giuseppe Meazza Januari nanti.

Paulinho pun seperti diberikan waktu untuk merampungkan tugasnya bersama Corinthians di Piala Dunia Antarklub yang digelar bulan Desember nanti. Ketertarikan Inter kepada pemain yang punya enam caps dan dua gol bersama timnas Brasil itu mendapat sambutan positif dari Andrea Stramaccioni.

"Dia adalah salah satu dari gelandang Brasil yang bertalenta," ujar pelatih 36 tahun itu seperti dilansir Football Italia.

"Dia adalah gelandang tengah yang bisa bermain di formasi dua atau tiga baris formasi lini tengah. Dia mampu mencetak gol, berbahaya dengan akselerasinya di depan dan mengombinasikan dengan kualitas skill merebut bolanya," sambungnya.

"Baik Inter maupun tim lain sudah lama memonitor Paulinho, tapi dia saat ini bermain untuk Corinthians dan biarkanlah dia konsentrasi untuk Piala Dunia Antarklub di bulan Desember," tandas Stramaccioni.

Kamis, 18 Oktober 2012

Alvarez: Inter dalam Kepercayaan Diri Tinggi

(c) AFP

Milan - Inter Milan sudah bangkit seusai menelan kekalahan dari Siena dipekan keempat Seri A. Ricardo Alvarez menyatakan bahwa Nerazzurri kini tengah berada dalam kondisi kepercayaan diri yang tinggi.

Inter memetik kemenangan beruntun dalam tiga laga terakhir di Liga Italia. Yang terakhir, tim besutan Andrea Stramaccioni itu menang dari rival sekotanya, AC Milan, pada laga yang berlangsung 7 Oktober lalu.

Tambahan tiga angka itu mengantarkan Inter menempati peringkat empat klasemen. La Beneamata yang mengumpulkan 15 angka dari tujuh laga sebenarnya memiliki poin yang sama dengan Lazio, tapi Javier Zanetti dkk. yang kalah produktivitas gol harus rela menempati satu tangga lebih rendah.

Alvarez yang sadar dengan rentetan hasil positif Inter itu, lantas menyatakan bahwa tim yang ia bela tengah berada dalam kepercayaan diri yang tinggi.

"Kami berada dalam kepercayaan diri tinggi dan kami sudah mulai saling mengerti sebagai sebuah tim," ucap Alvarez di Inter Channel.

Lebih lanjut lagi, Alvarez meminta Inter agar bisa mempertahankan performa apik yang sudah berhasil dicapai.

"Kami harus bersiap untuk memulai setiap pertandingan karena kami telah melakukannya hingga saat ini. Kami harus konsiten karena kesempatan Anda bisa datang kapan saja. Secara personal saya merasa bagus," tambahnya

Selasa, 16 Oktober 2012

Inter Puji Etos Kerja Stramaccioni

Getty Images

Tak ada yang bisa menyangkal kemampuan Pep Guardiola sebagai pelatih kaliber. Prestasinya bersama El Barca menjadi bukti nyata kapasitasnya. Memutuskan untuk libur satu tahun dari dunia sepak bola, beberapa tim pun berupaya mendapatkannya.

AC Milan menjadi tim yang paling bernafsu. Kondisi tim yang sedang tidak baik dan kritik pedas yang diterima Massimiliano Allegri sebagai pelatih mereka, membuat Guardiola santer digosipkan bakal ke San Siro.

Berbeda dengan Inter Milan, menurut Presiden Massimo Moratti, I Nerazzurri sama sekali tak berniat untuk menggaet Guardiola. Namun, bukan tanpa alasan.

"Guardiola? yang saya tahu kami sudah memiliki pelatih yang sangat baik saat ini (Andrea Stramaccioni). Dia adalah pelatih yang siap berkorban demi tim dan itu sangat penting untuk kami," tandasnya.

Moratti juga menganggap Stramaccioni sebagai pelatih yang sangat sabar dan tidak termakan popularitas. "Dedikasinya besar namun, dia tetap sederhana. Dia hanya memikirkan tiap laga yang akan dimainkan."

Senin, 15 Oktober 2012

Coutinho: Inter Akan Menangkan Scudetto

(c) AFP

Philippe Coutinho yakin bahwa Internazionale Milan kini berada satu level dengan Juventus dan Napoli untuk berkompetisi mengejar gelar Scudetto.

Coutinho adalah pemain yang kembali mendapatkan tempat di Inter setelah menghabiskan waktu selama satu tahun di Espanyol. Kepercayaan pelatih Andrea Stramaccioni itu, tidak terlepas dari absennya Wesley Sneijder akibat cedera.

Saat ditanya mengenai peluang posisi klubnya di Serie A, Coutinho mengaku bahwa klubnya saat ini sudah sejajar dengan dua pimpinan klasemen Juventus dan Napoli.

"Apakah Inter berada satu level dengan Juventus dan Napoli? Ya, saya rasa begitu. Inter bermain dengan baik, jadi kami berharap bisa terus berkembang dan duduk di puncak tabel klasemen," ujar pemain Brasil ini.

Kemudian, ketika ditanya mengenai peluang meraih Scudetto, pemain muda ini juga berharap bahwa timnya akan mengakhiri musim ini dengan gelar di Serie A.

"Bisakah kami memenangkan Scudetto? Ya, saya benar-benar berharap seperti itu," tambahnya

Sabtu, 13 Oktober 2012

Man Of The Week: Samuel, Tembok Kokoh Penyelamat Inter

Reuters

MILAN – Inter Milan berhasil memenangi laga Derby della Madonnina kontra AC Milan pada Senin dini hari lalu. Nama Walter Samuel menjadi sorotan, karena dia mencetak gol semata wayang dalam laga tersebut.

Gol bek asal Argentina itu tercipta pada menit keempat, setelah memanfaatkan umpan hasil tembakan bebas Esteban Cambiasso. Samuel juga bermain gemilang dalam laga itu, karena di awal babak kedua, Nerazzurri harus bermain dengan 10 orang setelah Yuto Nagatomo diusir wasit.

Alhasil, Samuel harus kerja ekstra keras demi menjaga lini belakang tim asuhan Andrea Stramaccioni. Pergerakan Kevin-Prince Boateng, Bojan Krkic dan Stephan El Shaarawy pun mampu diredam oleh bek berusia 34 tahun ini.

Seperti julukannya, The Wall, Samuel tampil bak benteng kokoh yang sulit ditembus oleh barisan depan Rossoneri. Pujian pun langsung diberikan oleh rekan-rekan setimnya di Inter. Javier Zanetti sambil bercanda mengaku awalnya tidak percaya dengan cerita bahwa di awal kariernya Samuel adalah seorang penyerang, namun setelah dia melihat gol Samuel, kapten La Beneamata itu akhirnya percaya.

Itu juga merupakan gol ke-14 yang telah dicetak Samuel selama berseragam Biru-Hitam. Pemain bertinggi 184 cm itu juga siap membawa kembali kejayaan Inter di kompetisi Serie A musim ini sebelum berpikir untuk gantung sepatu.

Samuel bergabung bersama Inter pada musim panas 2005 setelah diboyong dari Real Madrid. Mantan pemain Boca Juniors ini dibeli seharga 16 juta euro dan saat itu dikontrak selama empat tahun.

Setelah itu Samuel langsung dipercaya menjadi palang pintu pertahanan utama Inter. Posisinya praktis tak tergantikan meski beberapa pemain belakang keluar masuk Nerazzurri. Puncak kariernya adalah ketika Inter dilatih Jose Mourinho dan merebut treble winners pada tahun 2010.

Jumat, 12 Oktober 2012

Tampil Ciamik, Handanovic Dipuji Dua Legenda Inter

(c) AFP

Penampilan kiper anyar Inter Milan, Samir Handanovic sejauh musim ini berjalan sudah lumayan memikat. Dan itu membuat dua kiper legendaris Nerazzurri tak sungkan memujinya.

La Beneamata mendatangkan Handanovic dari Udinese musim panas kemarin dan memilih berpisah dengan kiper berpengalaman, Julio Cesar. Namun ia mampu menggantikan peran kiper asal Brasil itu dengan sama baiknya.

"Ia amat efektif. Ia sanggup memikul tugasnya dengan baik. Tak mudah menggantikan seseorang macam Julio Cesar, tapi ia mampu melakukannya karena skuad ini tangguh. Kondisi macam itu membuat Anda makin kuat dan juga sebaliknya," tutur Walter Zenga pada Gazzetta dello Sport.

Tak hanya Zenga yang memberi pujian, Gianluca Pagliuca pun mengapungkan apresiasi positif untuk kiper asal Slovenia itu. "Saya adalah salah satu orang yang tak setuju membuang Julio Cesar, tapi kini harus saya katakan Inter sekali lagi terbukti benar," akunya.

"Saya suka Handanovic karena ia tak gentar keluar dari sarangnya dan ia tak sembarangan melakukan itu. Ia punya beberapa area untuk diperbaiki, tapi ia memang pantas dihargai 11 juta euro. Saya selalu katakan kiper yang bagus setara dengan penyerang, dan ia kiper yang hebat," imbuhnya.

Kamis, 11 Oktober 2012

Sembilan Nerazzurri mendapat panggilan internasional


MILAN – Sembilan pemain Nerazzurri akan terlibat dalam laga internasional bersama tim nasional mereka masing-masing antara Rabu 10 dan Selasa 16 Oktober. 

Berikut ini daftar pertandingan selengkapnya:

Andrea Ranocchia (Italia): Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014, Armenia v Italia (Yerevan, Jumat 12 Oktober, 19:00 waktu setempat, 21:00 CET) dan Italia v Denmark (Milan, Stadion Giuseppe Meazza, Selasa 16 Oktober, 20:45 CET).

Matteo Bianchetti (Italia U-21): kualifikasi Piala Eropa UEFA U-21 2013, Italia v Swedia (Jumat 12 Oktober, Pescara, Stadion Adriatico, 21:00 CET) dan Swedia v Italia (Selasa 16 Oktober, Kalmar, 18:00 CET).

Fredy Guarin (Kolombia): Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014, Kolombia v Paraguay (Jumat 12 Oktober, Barranquilla, Stadion Metropolitano Roberto Melendez, 15:30 waktu setempat, 22:30 CET); laga persahabatan internasional, Kolombia v Kamerun (Selasa 16 Oktober, Barranquilla, Stadion Metropolitano Roberto Melendez).

Walter Gargano dan Alvaro Pereira (Uruguay): Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014, Argentina v Uruguay (Jumat 12 Oktober, Mendoza, Stadion Malvinas Argentinas, 21:00 waktu setempat, 2:00 CET) dan Bolivia v Uruguay (Selasa 16 Oktober, La Paz, Stadion Hernando Siles, 16:00 waktu setempat, 22:00 CET). 

Samir Handanovic (Slovenia): Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014, Slovenia v Siprus (Jumat 12 Oktober, Maribor, Stadion Ljudski vrt, 20:45 CET) dan Albania v Slovenia (Selasa 16 Oktober, Tirana, Stadion Qemal Stafa, 20:45 CET). 

Yuto Nagatomo (Jepang): laga persahabatan internasional, Prancis v Jepang (Jumat 12 Oktober, Saint-Denis, Stade de France, 21:00 CET) dan Jepang v Brasil (Selasa 16 Oktober, Wroclaw, Polandia).

Joel Obi (Nigeria): kualifikasi Piala Afrika 2013, Nigeria v Liberia (Sabtu 13 Oktober, Calabar, Stadion U. J. Esuene, 18:00 CET).

Marko Livaja (Kroasia U-20): kompetisi regional U-20 (sebelumnya Piala Mirop), Italia Lega Pro v Kroasia (Rabu 10 Oktober, Portogruaro, 14:30 CET).

Rabu, 10 Oktober 2012

Wawancara Stramaccioni di 'Radio Anch'io Lo Sport'


MILAN - Andrea Stramaccioni berbicara tentang kemenangan derbi Nerazzurri kemarin saat ia memberikan wawancara kepada 'Radio Anch'io Lo Sport'.

"Ini hasil yang hebat tentu saja, bahkan lebih lagi jika kita mempertimbangkan bagaimana pertandingan itu berlangsung. Memainkan seluruh babak kedua dengan 10 pemain memaksa kami menunjukkan kemampuan dan kekuatan mental yang kami miliki di sini di Inter dan itu sejalan dengan masa depan karena – meski masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan – karakter kami merupakan keuntungan besar dalam sebuah periode yang sulit. Apakah laga ini berarti 6-poin? Itu ekan seperti itu jika kami memenanginya secara normal, tapi saya pikir hasil ini berarti 3 kemenangan mengingat betapa kami bertahan dengan 10 pemain menghadapi serangan AC Milan ke gawang kami dan – menurut pendapat saya – tak terlalu menderita daripada yang mungkin seharusnya kami alami."

'Seorang pekerja dan cerdas seperti Mourinho' adalah bagaimana Massimo Moratti menggambarkan Stramaccioni. Ia merespons dengan berkata, "Saya sangat bangga dengan apa yang dikatakan sang presiden. Saya hanya bisa tersenyum dengan perbandingan itu karena saya bukan siapa-siapa sementara Mourinho selalu menang di mana pun ia berada."

Tim Inter ini mampu memainkan beberapa sistem berbeda. "Saya pikir kami telah menemukan system terbaik untuk menutupi lapangan, dengan memainkan 3 pemain di belakang. Kami bisa mengkombinasikan sejumlah hal di depan tapi saya pikir pertahananlah yang lebih memberikan tim ini keseimbangan. Jelas dengan 24-25 pemain top kita bisa membuat perubahan dalam dua pertandingan dengan cepat, semua ini memaksa kita untuk membuat sejumlah pilihan tertentu untuk menemukan tim yang tepat saat ini."

Tak ada keharusan untuk melepas label 'anak muda' karena Stramaccioni – meski baru berusia 36 tahun – sudah memiliki CV yang impresif: "Menjadi masuk akal bagi seorang pelatih muda seperti saya – yang kurang beruntung untuk bisa bermain di Serie A – untuk berusaha dan menyerap sebanyak mungkin informasi dari semua orang yang telah saya jumpai selama ini. Ulivieri, Bruno Conti, Spalletti, di mana pun saya berada saya berusaha untuk selalu belajar, untuk mencomot hal-hal yang saya sukai. Kita kemudian harus mengembangkan ide-ide ini karena kita hanya bisa meyakinkan para pemain dan meraih hasil yang tepat jika itu ide kita sendiri dan kita menanamkannya seperti itu. Saya merasa beruntung karena saya merebut perhatian sebuah klub seperti Inter, pertama dengan tim yunior, kemudian presiden Moratti mengikuti Primavera dan mengangkat saya. Itulah sebabnyak kenapa saya bekerja setiap hari di tempat latihan untuk berusaha membalas kepercayaannya kepada saya. Saya bahagia saat ini tapi saya harus tetap berpijak di bumi karena perjalanan kami masih panjang."

Stramaccioni tak hanya berbicara tentang sepakbola, tapi juga tentang hubungannya dengan publik: "Saat kita cukup beruntung bisa melatih tim seperti Inter kita harus memperhatikan hal-hal kecil. Barangkali tak semua orang menyadari itu, tapi dalam kekalahan dari Siena – yang berada di dasar klasemen liga – para fans mempersembahkan sebuah spanduk kepada saya yang mereka pampang sepanjang babak pertama untuk memberi tahu saya bahwa mereka bersama saya. Itu menyentuh saya karena saya belum meraih apa-apa bersama Inter, jadi kepercayaan mereka dibangun dengan cara yang blak-blakan yang selalu saya coba untuk mengadopsinya. Memenangi derbi ini merupakan awal dari saya dalam membalas kepercayaan mereka kepada saya."

Seorang pendengar kemudian meminta Stramaccioni untuk mengomentari penampilan dan mobilitas Fredy Guarin: "Ia seorang pemain penting, sebuah investasi luar biasa, ia memiliki kekuatan dan kualitas. Ia jelas tak kelebihan berat badan tapi ia sangat kekar, yang memberinya kekuatan. Ia mungkin terlihat kesulitan di beberapa ruang yang sempit tapi itu memang bentuk tubuhnya yang alami."

Stramaccioni kemudian menjelaskan bagaimana seorang anak muda berusia 36 tahun bisa menangani sebuah kamar ganti yang penuh dengan para pemain top: "Tak ada rahasianya. Sehari sebelum saya menangani tim inti saya berusaha berpikir dengan cara terbaik, tapi saya tak bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada menjadi diri sendiri dan berusaha untuk menunjukkan kepada para pemain ini bahwa saya sosok yang blak-blakan dan terus terang. Mereka telah banyak membantu saya dan jika Inter bersatu hari ini semua itu berkat profesionalisme para pemain ini yang – selain merupakan pesepakbola yang hebat – adalah pribadi yang hebat.

Stramaccioni mengarah ke Coverciano, dan tampaknya tepat untuk membahas kembalinya Andrea Ranocchia ke tim nasional. "Seberapa besar semua ini disebabkan oleh saya? Tak ada, ini disebabkan dia sendiri. Saat saya bercanda dengannya, saya mengingatkan dia bahwa saya pelatih yang sama dengan yang tak memilihnya musim lalu dan musim ini saudaranyalah yang bermain untuk kami!
Untuk mengakhiri dengan catatan ringan, Andrea Stramaccioni bercanda tentang kegembiraan Antonio Cassano saat peluit akhir: "Ia tak mau melepaskan saya, ia nyaris membuat saya mengalami hernia!" 

Selasa, 09 Oktober 2012

Zanetti Menatap Juventus Dan Napoli

Getty Images

Optimisme Javier Zanetti melambung usai kemenangan pada Derby della Madonnina. Bahkan, kapten Inter Milan ini kembali menatap perburuan gelar juara.

Hingga pekan ketujuh, I Nerazzurri memang masih terpaut empat angka dengan dua tim pemuncak klasemen, Juventus dan Napoli. Zanetti pun tak memungkiri kualitas kedua tim.

"Kedua tim layak berada di atas kami. Tapi, kami juga ingin berada di sana dan perburuan gelar masih berakhir Mei (2013)," ungkap Zanetti seperti dilansir Football Italia.

"Konsistensi merupakan hal yang penting. Kami menunjukkan kesederhanaan dan hal-hal yang diperlukan saat melawan I Rossoneri," imbuh Zanetti.

Inter punya kesempatan memangkas jarak pada pekan kedelapan. Pasalnya, Juventus dan Napoli harus bertemu.

Senin, 08 Oktober 2012

Gol Tunggal Samuel Menangkan Inter di Derby Milan

Reuters

Milan - Inter Milan tampil sebagai pemenang laga Derby della Madonnina. La Beneamata mengalahkan AC Milan dengan skor tipis 1-0 berkat gol semata wayang Walter Samuel.

Bermain sebagai tamu di San Siro, Senin (8/10/2012) dinihari WIB, Inter sudah langsung unggul di menit-menit awal. Sundulan Samuel membuat mereka memimpin satu gol.

Setelah gol itu, Milan yang memang lebih mendominasi permainan menyerang total. Mereka punya banyak peluang, tapi hingga turun minum mereka masih tertinggal.

Diusirnya Yuto Nagatomo di awal babak kedua membuat Milan berada di atas angin. Rossoneri makin leluasa untuk mengurung Inter. Tapi, gol yang mereka cari tetap tak mereka dapatkan hingga peluit panjang berbunyi. 

Hasil ini menempatkan Inter di posisi keempat klasemen sementara dengan koleksi 15 poin dari tujuh pertandingan, terpaut empat poin dari Juventus yang ada di urutan teratas. Milan di urutan ke-11 dengan tujuh poin.

Jalannya pertandingan

Inter membuat puluhan ribu Milanisti yang memenuhi San Siro terdiam saat laga baru berusia tiga menit. Tendangan bebas Esteban Cambiasso disambut Samuel dengan kepalanya. Bola masuk gawang tanpa bisa dicegah Christian Abbiati.

Usaha Milan untuk menyamakan skor pada menit ke-14 belum membuahkan hasil. Tendangan Riccardo Montolivo masih melenceng. Begitu juga dengan sepakan Daniele Bonera beberapa saat kemudian yang masih melambung tinggi.

Memasuki menit ke-30, giliran Kevin-Prince Boateng yang tak mampu memaksimalkan peluang. Tendangannya meneruskan umpan silang Bonera masih melenceng.

Bojan punya kans beberapa saat sebelum turun minum. Tapi, sepakannya masih mudah dibaca oleh kiper Samir Handanovic.

Babak kedua baru berjalan dua menit, Inter kehilangan satu pemainnya. Nagatomo harus meninggalkan lapangan karena menerima kartu kuning kedua setelah dianggap sengaja menyentuh bola dengan tangan.

Milan berpeluang menyamakan skor di menit ke-62. Tapi, tembakan Bojan masih melenceng ke samping gawang Inter.

Handanovic kembali membuat penyelamatan bagus di menit ke-64. Dia menepis tendangan keras jarak jauh yang dilepaskan Montolivo.

Montolivo sekali lagi menguji ketangguhan Handanovic lewat tendangan jarak jauh. Si kiper menjawabnya dengan antisipasi yang baik dan dia bisa menepis bola.

Banyak diserang, Inter malah nyaris mencetak gol di menit ke-81 lewat serangan balik. Namun, penyelesaian Rodrigo Palacio masih terlalu lemah dan bisa digagalkan Abbiati.

Berselang semenit, Milan mengajukan klaim penalti setelah Robinho dihadang Samuel di kotak penalti. Tapi, wasit tak mengabulkannya.

Di sisa waktu, Milan mendapatkan sejumlah peluang. Namun, ketangguhan Handanovic di bawah mistar membuat skor tak berubah.

Susunan pemain
AC Milan: Abbiati, Bonera (Abate 50'), Yepes, Mexes, De Sciglio (Robinho 57'), De Jong, Montolivo, Emanuelson, Boateng, El Shaarawy (Pazzini 69'), Bojan

Inter Milan: Handanovic, Ranocchia, Samuel, Jesus, Nagatomo, Gargano, Cambiasso, Zanetti, Coutinho (Guarin 46'), Milito (Palacio 70'), Cassano (Pereira 53')

Sabtu, 06 Oktober 2012

Coutinho: Dipinjamkan ke Spanyol Buat Saya Jadi Lebih Baik

(c) AFP

Milan - Philippe Coutinho menghabiskan nyaris seluruh musim 2011/2012 di Spanyol. Ketika kembali ke Inter Milan, Coutinho mengaku merasakan manfaat dari masa peminjamannya itu.

Coutinho didatangkan Inter pada awal musim 2010/2011 dari Vasco da Gama. Sebagai pemain muda, ia terbilang menjanjikan. Namun, baru bermain lima kali di Seri A pada 2011/2012 dia dipinjamkan ke Espanyol.

Bersama klub asal Catalan tersebut, Coutinho tampil sebanyak 16 kali di La Liga dan menyumbang lima gol. Musim ini, ia sudah dimainkan sebanyak dua kali di Seri A dan menyumbang satu gol.

"Dipinjamkan ke Spanyol benar-benar menguntungkan saya," aku pemain berusia 20 tahun itu di Football Italia.

"Lalu, saya kembali dan menemukan pelatih seperti (Andrea) Stramaccioni yang memberi kami semua kepercayaan diri."

Coutinho tampil bagus pada laga melawan Neftchi di Liga Europa, Jumat (5/10/2012) dinihari WIB. Berbicara kans-nya bermain di derby Milan akhir pekan ini, Coutinho mengaku menyerahkan semuanya pada Stramaccioni.

"Saya senang bisa bermain dengan baik. Apakah saya akan mendapatkan kesempatan bersinar di derby hari Minggu nanti? Itu tergantung kepada pelatih, bukan saya."

Jumat, 05 Oktober 2012

Inter Tumpaskan Wakil Azerbaijan


BAKU — Inter Milan meraih kemenangan perdana di babak penyisihan grup Liga Europa 2012-13. Bertandang ke Stadion Tofig Bahramov Republican, markas Neftci, "La Beneamata" menang 3-1, Kamis (4/10/2012).

Inter yang tampil dengan beberapa pemain mudanya langsung menggebrak sejak peluit babak pertama dibunyikan. Hasilnya, pada paruh pertama pertandingan, pasukan Andrea Stramaccioni unggul tiga gol berkat sumbangan Philippe Coutinho, Joel Obi, dan Marko Livaja.

Laga baru berjalan 10 menit, Coutinho sukses menaklukkan kiper Neftci, Sasa Stamenkovic, seusai menerima umpan Fredy Guarin.

Setengah pertandingan berlangsung, "I Nerazzurri" kembali sukses membobol gawang tuan rumah. Lagi-lagi, Guarin menjadi kreator atas terciptanya gol Inter yang kali ini dicetak Obi.

Tuan rumah benar-benar terlihat kalah kelas dari Inter. Terbukti, tiga menit sebelum jeda, Inter semakin menjauhkan skor pertandingan melalui sundulan Livaja.

Pada babak kedua, Inter sedikit mengendurkan serangan. Perubahan ini bisa dimanfaatkan wakil Azerbaijan itu untuk mencuri gol hiburan. Pada menit ke-53, Nicolas Canales berhasil memaksimalkan umpan Julius Wobay untuk merobek jala Samir Handanovic.

Tetapi, hanya aksi Canales yang menjadi penghibur publik tuan rumah. Hingga bubaran, Inter tetap menang 3-1 sekaligus membawa memuncaki Grup H Liga Europa dengan nilai empat.

Pada laga lainnya di grup yang sama, Rubin Kazan juga meraih hasil sempurna saat menjamu Partizan Belgrade. Gol yang dicetak oleh Gokdeniz Karadeniz pada menit ke-45 dan Aleksandr Ryazantsev pada menit ke-48 memaksa Partizan pulang tanpa poin. Rubin pun memiliki nilai sama dengan Inter di Grup H Liga Europa.

Susunan pemain:

Neftci: 30-Stamenkovic; 22-Shukurov, 32-Yunuszade, 5-Mitreski, 16-Bertucci; 15-Ramos, 6-Sadygov; 10-Wobay, 9-Flavinho; 21-Nurahmadov (19-Seyidov 46), 11-Canales

Inter: 1-Handanovic; 6-Silvestre, 19-Cambiasso, 40-Juan Jesus; 42-Jonathan, 14-Guarin (21-Gargano 82), 16-Mudingayi, 20-Obi (23-Ranocchia 64), 31-Pereira; 7-Coutinho (61-Garritano 75); 88-Livaja

Kamis, 04 Oktober 2012

Zanetti Mau Nikmati Derby Milan

Getty Images

Milan - Laga AC Milan vs Inter Milan yang tersaji akhir pekan ini bisa menjadi salah satu Derby Milan terakhir buat Javier Zanetti. El Tractor tak mau memusingkan soal hal tersebut karena dia cuma mau menikmati permainan.

Zanetti saat ini sudah berusia 39 tahun, usia yang sudah sangat senja untuk seorang pesepakbola profesional. Itulah yang membuat muncul prediksi kalau pertemuan-pertemuan dengan Rossoneri yang tersaji di musim ini akan menjadi laga derby terakhirnya.

Saat disinggung soal hal tersebut, pesepakbola asal Argentina itu menolak memberi jawaban pasti. Dia cuma mau menikmati laga yang diprediksi berlangsung sengit itu.

"Saya tidak berpikir kalau ini akan menjadi derby terakhir saya. Saya hanya akan menikmati momen-momen ini," sahut Zanetti di Football Italia.

"Itu pertandingan besar dengan tidak ada satu pun yang jadi favorit. Apa yang ingin saya katakan adalah kami dalam kondisi yang baik dan kami tengah membangun skuat yang bisa bertahan untuk periode yang panjang dan meraih banyak sukses," lanjut Zanetti.

Performa Inter sejauh ini masih lebih baik dibanding Milan. Meski sudah kalah dua kali, skuat besutan Andrea Stramaccioni duduk di posisi dua dengan poin 12, sementara anak didik Massimiliano Allegri terdampar di urutan 11 klasemen dengan poin tujuh.

"Tentu saja memenangi derby akan memberi kami lebih banyak kepercayaan diri terhadap kemampuan kami sendiri," tuntas pemain yang sudah membela Inter sejak tahun 1995 itu.

Rabu, 03 Oktober 2012

Cambiasso: "Tabu San Siro telah dihilangkan..."


MILAN - Esteban Cambiasso merasa "puas dengan penampilan dan kemenangan" tapi saat ditanya apakah kemenangan atas Fiorentina berarti 'tabu San Siro' akhirnya bisa dihilangkan, ia menjawab dengan pemahaman seseorang yang telah melihat segalanya sebelumnya: "Saya yakin mereka akan menemukan hal lain untuk dipermasalahkan sekarang."

Cuchu kemudian membahas rincian tentang pertandingan itu sendiri: "Babak pertama sangat bagus dan saya tak berpikir akan ada yang terkejut jika pertandingan itu berakhir 4-1. Terlepas dari seberapa bagus kami bermain malam ini, kami tak pernah kekurangan semangat atau pendekatan yang tepat. Kita hanya akan mengalami hari-hari di mana kita bermain lebih baik dan hari yang lain di mana kita tak bisa melakukannya. Kami sebuah tim yang tengah berkembang: Stramaccioni punya gagasan yang sangat jelas tentang apa yang ia inginkan dan kami mengikutinya."

Mengenai pekan yang ada di hadapan: "Sekarang kami hanya memandang pertandingan Kamis ini, hanya setelah itu kami akan memikirkan derbi. Tak pernah ada favorit dalam pertandingan itu. Tak peduli siapa yang menyambut pertandingan ini dengan kondisi lebih baik atau lebih buruk, semuanya mulai dari nol dalam derbi."

Cambiasso melanjutkan untuk berbicara tentang rekan-rekan setimnya yang termuda ("Mereka punya keinginan luar biasa untuk sukses "), sambil melontarkan peringatan tentang Philippe Coutinho ("Kalian belum melihat apa-apa, ia akan sangat mengajutkan publik"). Ia juga memiliki beberapa kata untuk Antonio Cassano: "Ia senang berada di sini dan ia langsung merasa seperti di rumah sendiri, kita bisa melihat itu di wajahnya. Ia tak hanya banyak membantu kami dengan banyak golnya, tapi juga penampilannya secara keseluruhan."