Laman

Rabu, 31 Desember 2014

Laga Persahabatan: PSG Kalahkan Inter 1-0

Marrakech - Kemenangan tipis dengan skor 1-0 didapat Paris Saint Germain saat berhadapan dengan Inter Milan di laga persahabatan. Gol semata wayang dalam pertandingan itu dilesakkan Yohan Cabaye.

Bermain di Stade de Marrakech, Maroko, Kamis (21/12/2014) dinihari WIB, Inter lebih dulu punya peluang bikin gol. Di menit lima sepakan jarak jauh Zdravko Kuzmanovic tipis melenceng dari sasaran. Di menit 19 peluang lain dimiliki Inter saat aksi individu Hernanes menusuk ke kotak penalti gagal berujung gol karena sepakannya dihadang Aurier. 

Di menit 26 Zlatan Ibrahimovic mendapat peluang terbaiknya untuk bikin gol. Mendapat umpan dari Gregory van, tendangan jarak dekat Ibra dimentahkan Samir Handanovic.

Peluang mencetak gol kembali disia-siakan PSG di menit 37. Diwali tendangan jarak jauh Adrien Rabiot, bola yang diblok Handanovic jatuh kek kaki Blaise Matuidi. Sepakan Matuid justru mengarah ke penjaga gawang dan gol kembali gagal tercipta.

Setelah babak pertama tuntas tanpa gol, Ibrahimovic kembali memiliki kesempatan untuk membawa PSG unggul di menit pertama babak kedua. Kali ini sepakan Ibra saat melanjutkan umpan dari Lucas Digne mentah oleh aksi gemilang Handanovic.

Memasuki menit 57 kebuntuan akhirnya terpecahkan. Van der Wiel melepaskan umpan pendek dari sisi kanan yang gagal digapai Matuidi. Namun Yohan Cabaye bisa menyambar bola dan mengarahkannya ke dalam gawang. PSG unggul 1-0.

Gol Cabaye tersebut membuat permainan PSG makin hidup. Peluang lain dikreasikan PSG di menit 67 saat tendangan Adrien Rabiot dari jarak sekitar 10 meter saat menyambut umpan Van der Wiel justru melayang tinggi.

Di waktu tersisa Inter gagal mengembangkan permainan untuk mencari gol penyama. Satu peluang yang mereka dapatkan adalah saat tendangan jarak jauh Andrea Palazzi melebar dari gawang. 

Sampai wasit meniupkan peluit panjang tanda laga tuntas, skor 1-0 untuk keunggulan PSG tidak berubah.

Susunan Pemain

Paris Saint-Germain: Douchez; Van der Wiel (Maxwell, 73), Camara (Kmmakon, 61), Aurier, Digne; Chantome, Verratti (Martin, 85), Matuidi, Cabaye (Lucas, 61), Rabiot; Ibrahimovic

Inter: Handanovic (Carrizo, 49); D’Ambrosio (Donkor, 49), Ranocchia (Vidic, 45), Andreolli (Palazzi), Juan Jesus (Dodo, 45); M’Vila (Jonathan, 58), Kuzmanovic (Khrin, 45); Bonazzoli (Mbaye, 58), Kovacic (Obi, 45), Hernanes (Camara, 49); Icardi (Puscas, 45)

Sabtu, 27 Desember 2014

MANCINI: "MASIH ADA PEKERJAAN RUMAH, TAPI KAMI DI TREK YANG TEPAT"

MILAN – "Saya puas sekali kembali ke sini, karena kecintaan saya pada Inter dan kenangan yang kuterima di masa lalu," kata Roberto Mancini mengawali pembicaraan, ketika dia duduk bersama Roberto Scarpini untuk wawancara eksklusif dengan Inter Channel. 

Bagaimana kalau kita memulai wawancara ini dengan mengenang kembali tahun-tahun penuh kejayaan? "Saya masih ingat saat kami menjuarai Copapa Italia, mengalahkan Roma di partai final. Rivalitas kami dengan Giallorossi dalam beberapa hari itu dalam sejarah sepakbola Italia. Lalu, kami membekuk Juventus di Piala Super Italia di Stadio Delle Alpi. Sejak momen itu, tim tidak pernah melihat ke belakang. 

"Kami punya beberapa pemain hebat dengan banyak karakter. Sepanjang waktu, kami mengembangkan level kedewasaan yang menakjubkan. Itu semakin terlihat jelas bahwa skuat kami punya kepala dan pundak yang tetap ke atas. Apa pencapaian favorit saya? Baik, saya mengingat itu semua, tidak ada secara khusus. Scudetto yang kami raih di Parma tentu lebih menarik dibanding yang lain karena gelar juara kompetisi ditentukan di pekan terakhir musim liga, namun mereka semua menakjubkan dengan cara mereka sendiri," terang Mancini. 

Sehabis memastikan statusnya sebagai manajer sukses bersama Nerazzurri, Mancini meninggalkan Lombardy menuju tim Manchester biru. "Kami punya sumber daya keuangan yang besar, jadi itu mudah!" canda dia. "Tapi serius, kami menghadapi liga yang belum familiar dengan saya. Kami membangun tim juara dalam waktu singkat, jadi itu masalah." 

"Kami tampil baik dan punya keberuntungan di sisi kami. Para pemain yang dipilih berusaha menulis kembali buku sejarah Liga Inggris dan Manchester City. Kami akhirnya menjuarai Liga Inggris untuk kali pertama dalam 40 tahun. Itu petualangan yang luar biasa," kenang Mancini. 

Setelah Inggris, tentu saja, Mancini pindah ke Turki untuk menangani Galatasaray. "Saya benar-benar menikmati pengalaman di Turki. Saya bertemu beberapa orang yang hebat dan bekerja dengan banyak pemain luar biasa. Kami memenangkan turnamen piala dan meski kami menempati posisi kesembilan ketika saya tiba, kami mampu mengakhiri klasemen di peringkat kedua di liga. Pencapaian itu penting karena kami lolos langsung ke fase grup Liga Champions," tutur pelatih kelahiran 27 November 1964 itu. 

"Itu tahun yang positif sekali. Menghabiskan waktu di luar negeri benar-benar membuka pikiran Anda. Di Inggris, contohnya, sepakbola didudukkan bersama tanpa mengenal perbedaan. Itu sumber kebahagiaan luar biasa bagi fans, tak peduli hasil," jelas Mancini. 

Perbincangan Mancini dengan Inter Channel kemudian soal Milan dan Inter. Ditanya pemain mana yang pernah memberikan performa terbaik ketika dirinya mengasuh Nerazzurri, Mancini menjawab: "Itu pertanyaan sulit, karena ada banyak nama yang bisa saya sebutkan pada Anda. Tanpa ingin tidak hormat pada semua pemain lainnya, saya memilih Javier Zanetti. Alasannya simpel, karena dia memenangi segalanya di sini. Dia membuat sejarah bersama klub ini. Di bawah kepelatihan saya, dia bermain di beberapa posisi dan selalu mampu dikerjakan, apakah itu sebagai bek kanan/kiri atau gelandang." 

Ada juga waktu bagi Mancini untuk refleksi singkat mengenai masa kini dan masa depan klub, ini pandangan beliau: "Sungguh menakjubkan dapat kembali ke sini dan merasakan lagi pengalaman berhubungan dengan para penggemar. Sekarang itu tergantung pada saya untuk membuat skuat mengerti pada ide-ide saya secara cepat sehingga kami dapat kembali merasakan sukses." 

"Ada pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan, namun kami berada di jalur yang tepat. Posisi ketiga di klasemen akhir? Yang pertama adalah kami perlu yakin kami mampu mencapai itu, simpel saja. Target posisi ketiga itu susah, tapi Anda selalu butuh kepercayaan pada kemampuan diri sendiri. Semua tergantung pada kita untuk mewujudkannya, baik di Serie A maupun di Liga Europa," pungkas Mancini.

Senin, 22 Desember 2014

Inter Takut, Inter pun Gagal Menang

Milan - Di kandangnya sendiri Inter Milan gagal mengembangkan permainan dan akhirnya harus puas dengan hasil 2-2 saat menjamu Lazio. Menurut Roberto Mancini, anak didiknya tidak bermain lepas karena terlalu menyimpan kekhawatiran.

Setelah meraih kemenangan pertamana di Serie A bersama Roberto Mancini saat menundukkan Chievo 2-0 pekan lalu, Inter malah nyaris kalah di depan pendukungnya sendiri. Tanding menjamu Lazio di Giuseppe Meazza, Nerazzurri berimbang 2-2 setelah lebih dulu tertinggal dua gol.

Kejadian buruk harus dialami pemain Inter dalam pertandingan tersebut yakni ketika mereka sampai disoraki pendukungnya sendiri. Inilah yang disebut Mancini sebagai rasa takut, rasa takut yang muncul saat permainan yang diperagakan tidak berjalan sesuai harapan. Soal tekanan yang besar dari Iteristi sudah pernah diutarakan juga oleh pelatih Inter sebelumnya, Walter Mazzarri.

"Ada perasaan takut, terutama saat pertandingan berjalan dengan buruk. Kami harus melewati persoalan ini dan saya yakin kami akan bisa. Saya harap di pertandingan kandang berikutnya kami bisa menjaga clean sheet atau paling tidak mencetak lebih banyak gol," sahut Mancini usai pertandingan.

"JIka Anda melihat gol yang tercipta ke gawang kami, yang pertama karena sebuah gerakan tipu dan yang kedua dari serangan yang dibangun saat pemain lawan berlari dari tengah lapangan. Kami harus mencoba mengembangkan banyak aspek dan ini adalah salah satunya," lanjut Mancini di Football Italia.

Sejak kembali ke Inter Milan di akhir November lalu, Mancini sudah melalui enam pertandingan dengan Inter. Mancio dapat hasil rata dari laga-laga itu: dua kemenangan, dua kali imbang dan dua kali kalah.

"Di babak kedua tim bereaksi dengan baik, tapi saya tidak percaya kalau itu terkait dengan skema. Kami membuat kesalahan dan terus melangkah maju, dua langkah sekaligus. Saya tidak berharap kami menjadi Barcelona atau Bayern Munich dalam satu bulan, jadi kesalahan bisa saja terjadi, tapi saya tidak percaya itu terkait dengan sistem permainan kami," tuntasnya.

Kamis, 18 Desember 2014

CEO Inter Masih Yakin Sentuhan Mancini Akan Bangkitkan Inter

Milan - Kiprah Roberto Mancini di Inter Milan sejak menggantikan Walter Mazzarri masih belum meyakinkan. Kendati begitu, petinggi Nerazzurri tetap menaruh keyakinan pada Mancio.

Mancini ditunjuk menggantikan Mazzarri pada 14 November lalu. Dia sudah melakoni enam laga, dengan rincian dua kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan.

Dengan hasil-hasil ini, Inter masih tertahan di papan tengah klasemen Serie A. Mereka yang mengumpulkan 20 poin, ada di posisi 11.

Meski demikian, CEO Inter, Michael Bolingbroke, tetap yakin pada kemampuan Mancini. Sumbangan tujuh trofi mayor maupun minor saat menangani Inter dalam kurun waktu 2004-2008 menjadi rujukannnya.

Selain itu Bolingbroke yang juga pernah menjadi COO Manchester United, juga menjadi saksi kesuksesan Mancini di Manchester City.

"Mancini merupakan seorang pemenang. Saya tak hanya berbicara mengenai masa lalu saat di Inter, tapi juga mengenai kiprahnya di Manchester City," kata Bolingbroke di Football Italia.

"Saya berada di kubu lain dan saya bisa menjadi saksi bagai amna dia mentransformasikan mentalistas itu pada tim itu."

"Mereka merupakan tim papan tengah, yang dibawanya meraih kesuksesan," imbuhnya.

Selasa, 16 Desember 2014

Inter Bawa 3 Poin dari Kandang Chievo

VERONA - Inter Milan meraih kemenangan 2-0 atas Chievo Verona pada lanjutan pertandingan Serie-A di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, Senin atau Selasa (16/12/2014) dini hari WIB. 

Raihan tiga angka tersebut membuat Inter naik ke peringkat ke-11 klasemen sementara dengan poin 20 dari 15 pertandingan. Sementara itu, Chievo tetap menempati posisi ke-17 dengan perolehan poin 13. 

Meski bermain di hadapan pendukung tim lawan, Inter mencoba mengambil alih permainan sejak menit-menit awal. Beberapa kali skuad asuhan Roberto Mancini itu mendapatkan kesempatan emas untuk mencetak gol.

Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-19 setelah Mateo Kovacic mencetak gol untuk membuat Inter unggul 1-0. Gol itu diciptakannya dengan tendangan kaki kanan keras yang bolanya masuk ke pojok bawah kanan gawang tim tuan rumah. 

Gol tersebut membuat Inter semakin nyaman menguasai jalannya pertandingan. Sementara itu, Chievo terlihat hanya mengandalkan serangan balik untuk membongkar pertahanan skuad I Nerazzurri.

Pada babak kedua, Inter menambah keunggulan melalui torehan Andrea Ranocchia pada menit ke-55. Gol tersebut dicetak oleh Ranocchia setelah memaksimalkan umpan matang Danilo D'Ambrosio.

Pada menit ke-72, Chievo harus bertanding dengan 10 pemain setelah pemain pengganti, Ruben Botta menerima kartu kuning kedua. Wasit memberikan hukuman tersebut setelah Botta melanggar Zdravko Kuzmanovic.

Menurut catatan Lega Serie-A, sepanjang pertandingan, Inter melepasan tiga tembakan akurat dari tujuh usaha, dengan penguasaan bola 61 persen. Adapun Chievo melepaskan dua tembakan akurat dari lima percobaan.

Susunan pemain: 
Chievo:1-Albano Bizarri; 5-Alessandro Gamberini, 12-Bostjan Cesar, 20-Gennaro Sardo, 34-Cristiano Biraghi, 8-Ivan Radovanovic, 13-Mariano Izco, 23-Valter Birsa (19-Ruben Botta 64), 56-Perparim Hetemaj, 43-Alberto Paloschi (10-Maxi Lopez 64), 69-Riccardo Meggiorini (31-Sergio Pellissier 85)
Pelatih: Rolando Maran

Inter: 1-Samir Handanovic; 5-Juan, 23-Andrea Ranocchia, 33-Danilo D'Ambrosio, 55-Yuto Nagatomo, 10-Mateo Kovacic (7-Pablo Daniel Osvaldo 81), 13-Freddy Guarin, 17-Zdravko Kuzmanovic (25-Ibrahima Mbaye 75), 18-Gary Medel, 8-Rodrigo Palacio, 9-Mauro Icardi (90-Yann M'Villa 76)
Pelatih: Roberto Mancini

Senin, 15 Desember 2014

MANCINI: "TIM INI BISA TUNJUKKAN PERFORMA LEBIH BAIK"

"Saya ingin berterimakasih kepada anak-anak asuhanku yang bermain di Liga Europa karena mereka tampil brilian untuk meraih tiket promosi. Mereka benar-benar bagus." Sebelum fokus ke laga tandang ke Chievo, Roberto Mancini mencoba menilai hasil imbang di Baku untuk memuji penampilan para pemain mudanya. 

"Pertandingan besok akan sulit, tapi kami perlu untuk meneruskan arah yang telah kami jalani, karena meski kami kecewa dengan pertandingan hari Minggu yang lalu, kami lagi di trek lurus untuk bangkit," kata sang pelatih mengawali jumpa pers. "Kami perlu membangun penampilan seperti di babak pertama melawan Udinese, dengan harapan segala hal bisa berubah dari satu momen ke momen lainnya." 

"Penting bagi tim untuk terus percaya dan kami menjaga ketenangan. Meski masa persiapan pendek dan seringkali buat kesalahan di menit-menit akhir, saya yakin tim ini bisa memberikan banyak hal dan akan meraih hasil, karena para pemain sangat cepat menjalankan tugas sejauh ini. Kami perlu untuk mencoba dan mengumpulkan poin, di saat kita tengah menjaga filosofi sepakbola kami. Chievo adalah tim yang amat bagus dan sedang menikmati catatan tak pernah kalah, tapi kami ingin memenangkan pertandingan. Dua kemenangan beruntun akan cukup untuk membangkitkan kami." 

Ada beberapa nama yang diajukan tentang beberapa pemain. Ini jawaban Mancini: "Hernanes adalah pemain berpengalaman dan berkualitas. Dia masih perlu waktu untuk menemukan kondisi bugarnya lagi, tapi kami tak ingin kembali kehilangan dia, mengingat ia pemain yang penting sekali di tim. Jonathan belum siap, ia memulai latihan bersama kami, namun dia akan merumput lagi setelah libur musim dingin." 

"Saya harus berterimakasih kepada Palacio karena ia selalu siap untuk dipilih masuk daftar pemain, walau dirinya masih berjuang melawan cedera engkel yang didapat selama Piala Dunia lalu. Kami juga punya penyerang lainnya yang mungkin bakal diistirahatkan. Ia (Palacio) pemain profesional yang luar biasa dan kami harus berterimakasih kepada karena ia melakukan sebisa mungkin ketika bermain sesuai bagiannya. Saya berharap dia lekas pulih dari cedera selama libur musim dingin karena itu masalah utama." 

January semakin dekat dan tidak mengejutkan bila bursa transfer Januari jadi topik panas saat ini. "Saya pikir tentang tim dan tentu ketika Anda mengubah cara bermain di dalam sebuah tim, Anda perlu beberapa wajah baru. Kami akan melihat nanti, tapi saya pikir klub berada di posisi yang harus melakukan sesuatu. Saya terakhir kali bicara dengan Balotelli dua tahun yang lalu, sebelum pertandingan di London. Saya penggemar berat Mario, saya suka anak ini, dan suatu hari nanti saya berharap melihat ia gembira. Saya tidak berpikir Guarin dan Icardi bakal dijual, apa yang kami perlukan sekarang adalah menjangkau area-area permianan yang selama ini sulit menyumbang gol."

Mengenai Sylvinho, yang tiba di Appiano Gentile kemarin: "Ia pria yang masih muda, dia bermain di beberapa tim top dan meraih gelar juara. Ia pernah bekerja di Brasil, punya pengalaman luar biasa dan dapat memberi tambahan berguna ke kami." 

Terakhir, Mancini membahas undian Liga Europa pada esok hari 19:00 WIB: "Saya tidak punya kecenderungan pilih tim mana. Liga Europa penuh klub-klub besar. Tahap 32 Besar akan datang Februari nanti, sehingga kami perlu mempersiapkan diri dengan baik, tapi tim-tim mestinya juga punya kewaspadaan seperti Inter."

Jumat, 12 Desember 2014

Inter Tutup Fase Grup dengan Hasil Seri

Baku - Inter Milan, yang sudah dipastikan lolos ke babak 32 besar Liga Europa sebagai juara Grup F, berimbang 0-0 atas klub Azerbaijan Qarabag. Sementara itu satu tiket sisa dari grup ini disabet Dnipro Dnipropetrovsk yang menang 1-0 atas Saint Etienne.

Dalam lawatan Inter ke ke Tofiq Bahramov Republican Stadium, Jumat (12/12/2014) dinihari WIB, Allenatore Roberto Mancini tidak membawa serta sejumlah pemain bintangnya. Toh posisi teratas grup juga sudah digenggam.

Inter langsung berusaha menekan sedari awal tetapi operan dari Pablo Osvaldo ke arah Rene Krhin belum mampu diselesaikan dengan baik di menit ke-7. Delapan menit berselang giliran Qarabag membuang peluang setelah tembakan Namik Alaskarov masih melebar.

Di menit injury time Qarabag mengancam lagi melalui Leroy George meskipun tembakannya dari jarak dekat masih bisa ditepis oleh Juan Pablo Carrizo yang mengawal gawang Inter.

Di babak kedua Qarabag dan Inter saling balas menekan. Sebuah tembakan Federico Bonazzoli dihadang Rashad Sadygov di menit ke-48, kemudian tendangan George dari sudut sempit ke arah gawang Inter di menit ke-56 cuma menghasilkan tendangan penjuru.

Sepuluh menit menjelang berakhirnya waktu normal, aksi Osvaldo diakhiri dengan tembakan keras meskipun Ibrahim Sehic masih bisa mengamankan gawangnya. Sehic kembali melakukan penyelamatan di menit ke-86 dengan menepis bola sepakan Bonazzoli.

Di injury time Qarabag sempat menjebol gawang Inter setelah bola sepakan Richard membentur Isaac Donkor dan melewati Carrizo. Tetapi wasit menganulir gol tersebut, membuat para pemain tuan rumah terus melancarkan protes. Skor tetap 0-0

Dengan hasil itu Inter menyudahi fase grup tanpa kekalahan--tiga kemenangan dan tiga hasil imbang--yang membuahkan 12 poin. Tetapi ini juga membuat Nerazzurri sudah tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhir di seluruh kompetisi setelah sebelumnya kalah 2-4 dari AS Roma dan 1-2 atas Udinese di Serie A.

Sementara dengan tambahan satu angka Qarabag kini mengoleksi 6 poin dan harus puas finis di peringkat tiga. Hal itu tak lepas dari kemenangan Dnipro atas Saint Etienne lewat gol tunggal Artem Fedetskyy di menit ke-66. Hasil tersebut membuat Dnipro punya 7 poin dan berhak jadi runner-up grup. Saint Etienne sendiri menjadi juru kunci dengan 5 poin.

Susunan Pemain

Qarabag: Sehic; Agolli, Sadigov, Guseynov, Medvedev; Richard Almeida, Qarayev; Muarem, George, Alaskarov (Gurbanov 60); Nadirov (Yusifov 43)

Inter: Carrizo; Campagnaro, Donkor, Andreolli, D’Ambrosio (Dimarco 84); Mbaye, M’Vila, Krhin, Obi (Baldini 91); Bonazzoli, Osvaldo

Kamis, 11 Desember 2014

MANCINI: "KAMI AKAN MAIN UNTUK MENANG"

BAKU – Menjelang pertandingan terakhir Nerazzurri di fase grup Liga Europa yang kurang 24 jam lagi, Roberto Mancini mengikuti jumpa pers di Baku tadi sore. Diapit oleh Danilo D’Ambrosio dan Federico Bonazzoli, pelatih kita memulainya dengan mengomentari tim lawan: 

"Kami mengenal Qarabag. Mereka tim bagus dan butuh kemenangan untuk lolos dari grup sehingga mereka tentu akan bermain total." "Kami mengalami hasil buruk saat melawan Udinese dan kami tidak main apik, tapi kami berusaha keras untuk kembali menang. Saya kecewa setelah pertandingan, khususnya pada para pemain, tapi saya bilang ke mereka untuk santai dan tetap berlatih keras. Kami akan mencoba dan bermain bagus lagi serta memberi penampilan 100%," kata Mancini. 

"Bahkan di saat kami merotasi tim besok, kami tentu tidak datang ke sini untuk mencari jumlah menit saja. Kami akan bermain untuk menang. Vidic tidak dalam kondisi bagus sejak kemarin. Skuat kami terdiri dari banyak pemain muda, dan meski begitu, mereka telah banyak bekerja keras, kami ingin kembali menang. Besok akan jadi pertandingan yang luar biasa. Faktanya, kami lolos karena kami main bagus di kompetisi ini," pungkas pelatih Nerazzurri. 

Kemudian giliran Federico Bonazzoli berbicara: "Ini mimpi jadi nyata bagi saya. Meskipun saya kurang banyak pengalaman dibanding pemain lainnya, saya akan mencoba untuk menjadi contoh bagi rekan-rekan setim di Primavera bahwa saya ikut perjalanan ke sini." 

Danilo D’Ambrosio turut berbicara di hadapan para wartawan: "Hal terpenting adalah bermain dan mendapat menit bermain. Kami akan mencoba dan meraih hasil bagus di sini karena kemenangan dapat memompa kepercayaan diri."

Rabu, 10 Desember 2014

KOVACIC: "KAMI MESTI MENDENGAR PELATIH DAN BEKERJA KERAS"

MILAN – Marko Kovacic memberi pandangannya setelah kalah mengecewakan dari Udinese di Stadio Giuseppe Meazza: "Kami tampil bagus di babak pertama, tapi kemudian saya tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Tadi pertandingan sulit, mungkin jika kami mampu mengambil kesempatan di babak pertama, kami mungkin menang," kata gelandang Nerazzurri memulai perbincangan. 

"Pelatih tidak banyak mengubah segala hal di jantung permainan. Sayangnya, kami lagi di salah satu periode sulit, dan kami perlu kembali ke jalur yang benar. Kami punya tim yang bagus, tapi kami juga buat banyak kesalahan. Kami mesti mendengar pelatih dan bekerja lebih keras," tutur Kovacic. 

Ditanya tentang posisi terbaiknya, pemain Kroasia ini menjawab: "Saya nyaman bermain di gelandang kiri dalam, atau agak ke depan. Tapi saya perlu berkembang. Hal paling penting adalah berupaya main bagus dimanapun pelatih meminta saya bermain." 

"Apakah ada terlalu banyak tanggung jawab pada saya? Tidak, saya hanya fokus pada pertandingan. Saya ingin membantu tim. Kami lagi tidak dalam momen bagus saat ini, tapi mari berikan waktu pada Mnacini. Serie A adalah liga yang sulit sekali, dan tiap laga berlangsung keras. Kami perlu mencoba dan bermian lebih baik, satu babak tim main bagus itu tidaklah cukup," ujar Kovacic menutup perbincangan.  

Senin, 08 Desember 2014

Sempat Unggul Lebih Dahulu, Inter Ditundukkan Udinese 1-2

Milan - Inter Milan kembali menelan hasil negatif di Serie A. Setelah sebelumnya dikalahkan AS Roma, kini Nerazzurri takluk 1-2 di tangan Udinese usai unggul lebih dahulu.

Menjamu Udinese di Giuseppe Meazza, Senin (8/12/2014) dinihari WIB, Inter secara keseluruhan tampil dominan dengan penguasaan mencapai 65% berbanding 35%. Di babak pertama anak asuh Roberto Mancini tampil berbahaya, tapi kemudian menurun di paruh kedua.

Sebagai catatan, hanya dua percobaan Inter yang mengarah ke gawang sepanjang laga plus satu upaya membentur mistar dan seluruhnya dicatatkan di babak pertama. Sebaliknya, Udinese total punya enam tendangan tepat sasaran dan lima di antaranya dicatatkan di babak kedua dan berbuah dua gol pembalik keadaan.

Icardi membawa Inter unggul lebih dahulu di menit ke-44. Udinese kemudian membalas lewat Bruno Fernandes di menit ke-60 dan Cyril Thereau pada menit ke-71.

Kekalahan ini tak mengubah posisi Inter di papan klasemen liga. La Beneamata masih menempati posisi 12 dengan nilai 17. Sementara Udinese duduk di tangga ke delapan dengan 21 poin.

Jalannya Pertandingan

Baru beberapa menit berjalan, Inter nyaris unggul setelah Thomas Hertaux hampir membuat gol bunuh diri. Kiper Udinese Orestis Karnezis juga menggagalkan terjadinya sebuah peluang, kala Rodrigo Palacio hendak menyambut sebuah umpan silang dengan kepalanya.

Upaya Inter hampir saja membuahkan hasil di menit ke-22. Fredy Guarin awalnya memenangi perebutan bola, kemudian menyodorkannya ke Mateo Kovacic yang lantas melepaskan tembakan ke arah gawang. Sial bagi Kovacic, bola cuma dimentahkan mistar gawang.

Semenit berikutnya, upaya Gary Medel dari luar kotak penalti masih melenceng di samping kanan gawang Karnezis. Percobaan lain dilakukan Guarin pada menit ke-29. Kali ini digagalkan kiper.

Tekanan tuan rumah berlanjut ke menit 36 dan 40. Dua upaya masing-masing dari Juan Jesus dan Kovacic sama-sama tak menemui sasaran karena melenceng.

Sementara Udinese mencatatkan peluang tepat sasaran yang pertama di laga ini, kala Emmanuel Badu menanduk bola umpan silang Silvan Widmer ke arah gawang. Masih mengarah ke pelukan Samir Handanovic.

Tak lama berselang, Inter berhasil unggul. Umpan terobosan Guarin diselesaikan dengan baik oleh Mauro Icardi dengan kaki kiri. Tuan rumah menutup babak pertama dalam posisi unggul.

Di babak kedua, Udinese mulai berani lebih terbuka. Antonio Di Natale mencatatkan dua kesempatan sekaligus pada menit ke-54 dan 55, tapi masih belum terlalu membahayakan gawang Handanovic.

Di menit ke-58, tembakan kaki kanan Di Natale menyambut umpan silang Giovanni Pasquale masih mampu ditepis oleh Handanovic. Dua menit berselang, gawang Inter bobol. Bruno Fernandes sukses melesakkan bola dari luar kotak penalti setelah menerima umpan dari Thomas Hertaux.

Inter merespons tiga menit setelah gol penyama Udinese. Kovacic menyambut sodoran Zdravko Kuzmanovic dengan tembakan mendatar, cuma masih tipis ke kiri gawang.

Alih-alih mendapatkan gol, Inter justru kembali kebobolan di menit ke-71. Pemain pengganti, Cyril Thereau, yang masuk menggantikan Di Natale sukses menggandakan skor timnya setelah mencuri bola back pass.

Dua percobaan Inter melalui Kovacic di menit ke-75 dan Guarin dua menit berselang kandas oleh pertahanan Udinese. Tembakan keduanya mampu diblok bek.

Tusukan Udinese di sisi kanan pada menit ke-86 memberikan sebuah ancaman tuan rumah. Umpan Giampiero Pinzi diterima Thereau di sisi kanan di dalam kotak penalti. Di bawah pengawalan bek Inter, Thereau masih sempat melepaskan tembakan namun cuma tepat ke arah kiper.

Tak ada lagi gol di sisa waktu.

Susunan pemain:

Inter: Handanovic; Nagatomo, Ranocchia, Juan Jesus, Dodò (Bonazzoli 89'); Guarin, Medel (D'Ambrosio 90'), Kuzmanovic; Kovacic; Palacio, Icardi (Osvaldo 67')

Udinese: Karnezis; Heurtaux, Danilo, Piris; Widmer, Badu, Guilherme, Allan (Pinzi 81'), Pasquale; Fernandes; Di Natale (Thereau 64')

Sabtu, 06 Desember 2014

Inter Sudah Rindu Kemenangan

Milan - Inter Milan gagal memenangi empat pertandingan terakhirnya di Serie A. Menjamu Udinese akhir pekan ini, Nerazzurri bertekad untuk mengakhiri puasa kemenangannya.

Sudah empat pertandingan terakhir di liga dilewati Inter tanpa kemenangan. Dua hasil imbang dan dua kekalahan dicatat oleh Mauro Icardi dkk.

Usai takluk 0-2 dari Parma, Inter bermain imbang 2-2 dengan Hellas Verona yang kemudian berujung pada pemecatan Walter Mazzarri. Di bawah arahan Roberto Mancini, Inter memetik hasil imbang melawan AC Milan dan kalah 2-4 dari AS Roma.

Di giornata ke-14 akhir pekan ini, Inter akan menjamu Udinese, Senin (8/12/2014) dinihari WIB. Di laga itu, La Beneamata bertekad untuk kembali ke jalur kemenangan.

"Kami rindu menang, kami sangat merindukannya," sahut gelandang Inter Zdravko Kuzmanovic kepada Gazzetta dello Sport seperti dikutip Football Italia.

Kuzmanovic optimistis Inter bisa kembali ke jalur kemenangan. Dia menilai Inter sudah menunjukkan peningkatkan performa saat menghadapi Roma meski pada akhirnya kalah.

"Di Roma, kami bermain baik, kami menciptakan beberapa peluang, tapi meski pujian kami dapat, kami kalah. Dan itu tidak membuat kami senang," kata Kuzmanovic.

"Rasanya kami bisa berjuang untuk peringkat ketiga. Di Roma, kami membuktikan bahwa kami bisa bermain untuk mendapat hasil melawan siapa saya, karena kami tandang dan mencetak dua gol, menyamakan kedudukan dua kali," katanya menambahkan.

Inter saat ini duduk di peringkat ke-11 klasemen dengan 17 poin dari 13 laga. Sementara Udinese ada di urutan kesembilan dengan 18 poin.

Rabu, 03 Desember 2014

Zanetti: Inter Harus Bantu Mancini

Milan - Javier Zanetti optimistis Roberto Mancini akan mampu membangkitkan Inter Milan. Menurut Zanetti, Mancini akan sukses kalau pihak klub memberikan dukungan penuh.

Mancini kembali menduduki kursi pelatih Inter sejak pertengahan bulan lalu. Dia dipercaya menggantikan Walter Mazzarri yang dipecat.

Mancini sejauh ini telah memimpin Nerazzurri pada tiga pertandingan. Cuma satu kemenangan yang bisa dia berikan, yaitu atas Dnipro Dnipropetrovsk di ajang Liga Europa. Pada dua laga lainnya di pentas Serie A, Inter bermain imbang 1-1 dengan AC Milan dan dikalahkan AS Roma 2-4.

Inter sekarang berada di posisi ke-11 klasemen sementara Serie A dengan perolehan 17 poin. Mereka tertinggal 17 poin dari Juventus yang memuncaki klasemen.

"Melawan Roma, saya melihat sebuah tim Inter yang akan berkembang," ucap Zanetti, mantan kapten Inter yang kini jadi wakil presiden klub, seperti dikutip Football Italia.

"Kami menghadapi sebuah tim tangguh dan kami harus fokus ke hal-hal positif yang kami lakukan," sambungnya.

"Roberto akan bekerja dengan baik dan sebagai sebuah klub kami harus siap memberi semua yang dia butuhkan untuk sukses pada musim ini," tambah Zanetti.

Setelah Mancini ditunjuk sebagai pelatih baru, Inter kabarnya telah mengincar sejumlah pemain untuk direkrut. Pemain-pemain itu antara lain Ezequiel Lavezzi (Paris Saint-Germain), Erik Lamela (Tottenham Hotspur), dan Alessio Cerci (Atletico Madrid).

"Lamela, Cerci, dan Lavezzi adalah pemain-pemain hebat. Masih ada tiga pertandingan (sampai bursa transfer Januari dibuka), Roberto akan bicara dengan kami dan kami akan berusaha untuk memahami apa yang diperlukan untuk memperbaiki posisi di klasemen," kata Zanetti.

Selasa, 02 Desember 2014

'Mancini Bukan Penyihir, Butuh Waktu Benahi Inter'

Milan - Kedatangan Roberto Mancini ke Inter Milan diyakini telah menyuntikkan karakter dan ide baru. Tapi Nerazzurri bakal butuh waktu untuk bisa mengeluarkan performa terbaik.

Begitulah yang diungkapkan pelatih legendaris Italia Arrigo Sacchi. Setelah Inter sebelumnya dianggap tampil mengecewakan di bawah Walter Mazzarri, manajemen klub kemudian menunjuk Mancini untuk membenahi tim.

Hal pertama yang dilakukan Mancini adalah mengubah pakem bermain dari pola tiga bek menjadi pola empat bek. Di dua laga pertama, Mancini mampu meraih hasil cukup positif, satu kali imbang dan satu kali kemenangan.

Namun hasil berbeda lagi dipetik kala bertandang ke markas AS Roma. Sempat dua kali menyamakan kedudukan, La Beneamata pada akhirnya harus takluk 2-4.

Sacchi melihat ada hal-hal positif dari penampilan Inter di laga kontra Roma tersebut. Tapi dengan perubahan yang ada, mereka dinilai perlu waktu untuk benar-benar bisa tampil di performa terbaik.

"Saya menyukai tim ini karena karakter dan idenya. Mancini sedang mencoba meningkatkan performa tim, tapi akan butuh waktu," kata Sacchi dikutip Football Italia.

"Seorang pelatih sepakbola bukanlah penyihir, tapi si eks-City dan Galatasaray akan bekerja membangun tim," demikian mantan pelatih tim nasional Italia dan AC Milan ini.

Senin, 01 Desember 2014

AS Roma Paksa Inter Pulang Tanpa Poin

ROMA - AS Roma meraih kemenangan 4-2 atas Inter Milan pada laga Serie-A di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (30/11/2014). Kemenangan Roma ditentukan lewat gol Miralem Pjanic pada menit ke-60.

Hasil tersebut membuat Roma terus menguntit Juventus di puncak klasemen Serie-A. Roma kini mengemas 31 poin dari 13 pertandingan atau terpaut tiga poin dari Juventus.

Laga melawan Inter berlangsung cukup ketat. Pelatih baru Inter, Roberto Mancini, langsung menginstruksikan kepada para pemainnya tampil menyerah sejak menit awal.

Akan tetapi, Roma justru bisa mencuri gol lebih dahulu. Diawali kerja sama Maicon dan Adem Ljajic, Gervinho mampu menyelesaikan umpan silang Ljajic dengan sempurna.

Namun, Inter cepat bereaksi. Dari sebuah umpan Zdravko Kuzmanovic, sundulan Andrea Ranocchia bersarang di gawang Roma pada menit ke-36. Babak pertama berakhir 1-1.

Pada babak kedua, tempo pertandingan berjalan lebih cepat. Baru dua menit babak kedua berlangsung, Roma kembali unggul kali ini lewat tendangan keras kaki kiri Jose Holebas.

Lagi-lagi, Inter menunjukkan semangat pantang menyerah. Pada menit ke-57, Pablo Osvaldo berhasil mencetak gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Kegembiraan Inter berlalu cepat. Tiga menit kemudian, Roma menambah gol lewat gol jarak dekat Pjanic. Pemain asal Bosnia-Herzegovina itu berhasil memanfaatkan umpan Francesco Totti.

Jelang pertandingan usai, Pjanic kembali mencatatkan nama di papan skor. Hingga pertandingan berakhir, skor tetap 4-2 untuk kemenangan Roma.

Susunan pemain

AS Roma: 26-Morgan De Sanctis; 13-Maicon, 44-Kostas Manolas, 23-Davide Astori, 25-Jose Holebas; 15-Miralem Pjanic, 20-Seydou Keita (16-Daniele De Rossi 63), 4-Radja Nainggolan; 27-Gervinho, 10-Francesco Totti (7-Juan Iturbe 85), 8-Adem Ljajic (24-Alessandro Florenzi 63)

Pelatih: Rudi Garcia

Inter Milan: 1-Samir Handanovic; 14-Hugo Campagnaro, 23-Andrea Ranocchia, 5-Juan Jesus, 22-Dodo; 90-Yann M'Vila (10-Mateo Kovacic 67), 18-Gary Medel (20-Joel Obi 82), 17-Zdravko Kuzmanovic; 13-Fredy Guarin; 7-Pablo Osvaldo, 8-Rodrigo Palacio

Pelatih: Roberto Mancini

Wasit: Dani Fernandez