Laman

Rabu, 29 April 2015

Inter Menang Tipis Lawan 9 Orang, Mancini Tak Puas

Udine - Meskipun Inter Milan meraih kemenangan 2-1, Roberto Mancini mengaku tidak puas. Pelatih Inter itu kecewa melihat cara timnya bermain setelah unggul jumlah pemain.

Bermain melawan Udinese di Friuli, Rabu (29/4) dinihari WIB, Inter kesulitan untuk membobol gawang Udinese. Meski meraih berbagai peluang, penyelesaian akhir Inter di depan gawang terbilang buruk. Dari 22 attempts yang mereka miliki, hanya setengahnya yang berstatus tepat sasaran --dan hanya dua yang menjadi gol.

Inter baru bisa memecah kebuntuan ketika Danilo melanggar Mateo Kovacic di dalam kotak penalti Udinese pada menit ke-48. Ketika itu pun Udinese sudah bermain dengan 10 orang setelah Maurizio Domizzi menerima kartu kuning kedua pada menit ke-40.

Lewat penalti Mauro Icardi, Inter pun unggul 1-0. Dan meski Antonio Di Natale menyamakan kedudukan di menit ke-50, Inter mampu unggul lagi lewat sepakan dari luar kotak penalti yang dilepaskan Lukas Podolski.

Ketika Podolksi mencetak gol pada menit ke-65 itu pun Udinese sudah bermain dengan sembilan orang. Gelandang mereka, Emmanuel Badu, mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-58 setelah protes berlebihan kepada wasit.

Namun, meski bermain melawan sembilan orang, Inter tidak mampu mencetak gol lebih banyak. Mancini menyebut, timnya bermain kurang garang.

Pada beberapa kesempatan, pemain-pemain Inter juga memilih untuk mengoper bola ketika sudah masuk ke dalam kotak penalti ketimbang melepaskan tembakan. Hal ini juga bikin Mancini frustrasi.

"Saya tidak paham mengapa setelah dua kartu merah, beberapa pemain saya bermain santai dan malah mengoper-oper bola," ujar Mancini kepada Sky Sports Italia.

"Saya tidak paham mengapa tim saya bermain lebih baik ketika 11 lawan 11 ketimbang 11 lawan 9. Kami akan bahas soal ini, sebab permainan seperti itu tidak bisa diterima dan bisa saja mengancam keunggulan kami," kata pelatih berusia 50 tahun tersebut.

Dengan ini, Inter sukses meraih kemenangan beruntun dalam dua laga terakhir. Mereka kini berada di urutan ketujuh klasemen dengan koleksi nilai 48, tertinggal dua poin dari penghuni posisi kelima, Sampdoria.

Senin, 27 April 2015

'Biru Hitam' Akhiri Catatan Tak Pernah Menang Atas Roma Sejak 2011

Milan - Kemenangan 2-1 atas AS Roma yang baru saja didapat Inter tak hanya berarti besar untuk perjuangan lolos ke kompetisi Eropa musim depan, tapi juga menuntaskan catatan tak pernah menang atas I Lupi sejak 2011.

Pada laga pekan ke-32 Serie A yang dihelat di Giuseppe Meazza, Minggu (26/4) dinihari WIB, Inter unggul duluan di babak pertama lewat gol Hernanes sebelum disamakan Radja Nainggolan di babak kedua. Dua menit jelang waktu normal habis, Mauro Icardi cetak gol kemenangan timnya.

Tambahan tiga angka ini membuat Inter naik ke posisi ke-7 dengan 45 poin. Mereka hanya berselisih lima angka dari Sampdoria di posisi kelima yang merupakan batas akhir spot Liga Europa, meski Il Samp baru bermain malam nanti.

Dengan masih menyisakan enam laga peluang Inter lolos ke kompetisi masih terbuka, walaupun masih harus menggantungkan nasib kepada tim-tim lain terutama Fiorentina dan Napoli yang tampil di Liga Europa musim ini.

Tapi tak sekadar tiga poin untuk perlombaan menuju Eropa, kemenangan ini juga melegakan Inter yang sudah empat tahun terakhir tak bisa mengalahkan Roma di Serie A.

Terakhir kali mereka menang sebelum laga ini adalah 6 Februari 2011 dengan skor 5-3 di Giuseppe Meazza. Setelahnya Inter hanya mampu meraih tiga kali seri dan empat kalah.

Jika ditotal dengan Coppa Italia, Inter bahkan sudah 10 pertemuan terakhir tak mampu mengalahkan Roma.

Kamis, 23 April 2015

INTER IKUT INTERNATIONAL CHAMPIONS CUP CHINA 2015

Tur musim panas dimulai dengan laga persahabatan melawan Bayern (21 Juli). Kemudian laga ICC kontra AC Milan (25 Juli) dan Real Madrid (27 Juli)

BEIJING – Fans Nerazzurri kini dapat berkesempatan menyaksikan tiga pertandingan persahabatan yang paling ditunggu di China, melawan Bayern Munich, AC Milan dan Real Madrid, setelah rencana tur musim panas Inter di tahun 2015 resmi diumumkan hari ini.

Inter akan kembali ke negara yang pertama kali diinjak oleh mereka pada Juni 1978, pada saat pemenang Coppa Italia berangkat ke Beijing – klub Italia pertama yang mengunjungi China.

Empat pertandingan persahabatan itu didasarkan pada hasrat Nerazzurri yang sangat terasa di tanah dimana sepakbola masih begitu diagung-agungkan di sana. Hasrat yang selalu berkembang, dengan jutaan fans China sekarang mendukung warna kita: hitam dan biru.

Nerazzurri bakal mengulangi lagi jejak petualangan mereka musim panas ini, setelah RSE Ventures, Relevent Sports dan LETV Sports hari ini memastikan tanggal, klub dan kota penyelenggara untuk ajang International Champions Cup China 2015.

Satu grup yang terdiri dari tiga tim, terdiri dari Inter, Real Madrid dan AC Milan untuk berjumpa satu sama lain.

Nerazzurri akan menghadapi rival sekota AC Milan pada Sabtu 25 Juli di Longgang Stadium, Shenzhen, menjadi derby pertama di musim yang baru, dan derby kedua yang diadakan di tanah Tiongkok.

Kemudian, pada Senin 27 Juli, Inter bakal menguji Real Madrid di Tianhe Stadium, Guangzhou.

Turnamen itu sudah diperkenalkan hari ini di Grand Hyatt Beijing dengan Wakil Presiden FC Internazionale Javier Zanetti dan Direktur Strategi Komersial James White hadir untuk mewakili klub.

Javier Zanetti berbicara sangat antusias tentang tur Inter pada musim panas nanti: "Luar biasa untuk hadir di Tiongkok dan kami ingin mengucapkan terimakasih kepada organisasi yang memberikan kesempatan kepada kami untuk lebih dekat dengan fans. International Champions Cup China 2015 adalah turnamen prestis dan bermain menghadapi AC Milan dan Real Madrid akan membantu kami dalam mempersiapkan musim baru, sekaligus membawa rasa sukacita kepada ribuan pecinta sepakbola. Saya berharap tim-tim yang ikut serta juga akan menikmati ajang tersebut."

"Tiongkok adalah negara yang sangat menarik dan kami ingin terus menunjukkan kehadiran kami di sini. Bersama program Inter Forever, kami akan berupaya melakukan konsolidasi merek kami, yang mana itu amat penting di negara ini."

"Saya akan hadir di sini untuk menonton pertandingan melawan AC Milan dan Real Madrid. Itu menjadi kesempatan menakjubkan bagi para fans kami di Tiongkok. Fans dari Tiongkok itu fantastik – mereka selalu sangat berhasrat dan penuh antusiasme. Saya mau berterimakasih kepada mereka, mewakili segenap keluarga besar Inter, karena setiap kali kami datang ke sini, mereka fans dari Tiongkok selalu menunjukkan kepad akami betapa mereka mencintai warna kami. Dan bagi kami, hal itu selalu menarik untuk lebih mempelajari tentang kultur yang menarik ini."

"Laga kontra AC Milan dan Real Madrid selalu menandai sejarah klub kami. Saya ingin mengajak semua fans Nerazzurri di Tiongkok untuk bergabung dengan kami dan menunjukkan dukungan mereka kepada kami pada tur musim panas yang fantastis ini."

Menjelang dimulainya ajang International Champions Cup China 2015, Nerazzurri akan mengikuti pertandingan persahabatan melawan tim raksasa Jerman Bayern Munich, di Shanghai Stadium pada Selasa 21 Juli.

Tentu, ini menjadi tiga pertandingan yang sangat ditunggu oleh fans. Ini adalah tiga pertandingan besar bagi tim asuhan Roberto Mancini sekaligus memanaskan skuat untuk musim 2015/16.

Rabu, 22 April 2015

Erick Thohir Anggap Inter Cuma Kurang Beruntung di Laga Derby

Milan - Presiden Inter Milan, Erick Thohir, menyebut klubnya sudah tampil bagus pada laga derby melawan AC Milan. Menurut Erick, Nerazzurri cuma kurang beruntung sehingga gagal menang.

Inter harus puas dengan hasil seri tanpa gol dalam laga Derby della Madonnina di Giuseppe Meazza, Senin (20/4/2015) dinihari WIB. Mereka cuma mendapatkan satu poin meski tampil lebih dominan dan punya lebih banyak peluang.

Inter juga mendapati dua gol mereka dianulir wasit. Selain itu, pelatih Roberto Mancini juga mengklaim Inter pantas mendapatkan hadiah penalti.

"Semua pemain tampil bagus. Semuanya memberikan yang terbaik," ucap Erick di Football Italia.

"Bukan salah siapa-siapa kalau kami tidak menang. Jangan salahkan pelatih atau para pemain," tambahnya.

"Inter sedikit tidak beruntung karena kami punya banyak peluang mencetak gol, tapi bolanya tak masuk," kata Erick.

Hasil imbang dengan Milan membuat Inter tetap tercecer di peringkat kesepuluh klasemen Serie A. Mereka kini tertinggal 16 poin dari AS Roma di posisi ketiga dan delapan poin dari Sampdoria di urutan kelima alias penghuni tempat terakhir kompetisi Eropa. Padahal Serie A 2014-15 tinggal menyisakan tujuh pertandingan. 

"Dalam sepakbola, sulit untuk memprediksi hasil. Tapi, kami semua, dimulai dari diri saya sendiri, akan bekerja keras untuk melakukan yang terbaik untuk klub," kata Erick.

Senin, 20 April 2015

Tiga Gol Dianulir, Derbi Milan Berakhir Imbang

MILAN - Duel tim sekota antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza berakhir imbang 0-0, Minggu atau Senin (20/4/2015) dini hari. Ada tiga gol yang dianulir wasit Luca Banti dalam laga bertajuk Derby della Madonnina ini.

Permainan cukup terbuka pada paruh pertama. Bahkan, gawang Inter sempat bergetar pada menit ke-30. Nigel de Jong melepas tembakan dan diblok Samir Handanovic. Bola liar lalu diteruskan Alex hingga melewati garis gawang. Tetapi, gol dianulir karena De Jong dianggap offside.

Inter yang berstatus sebagai tuan rumah, baru mendominasi usai turun minum. Saat babak kedua baru berlangsung empat menit, Mauro Icardi melepaskan umpan datar dari sisi kiri. Rodrigo Palacio meneruskan bola hingga melewati garis gawang Diego Lopez. Lagi-lagi, hakim garis mengangkat bendera menandakan offside.

Luca Banti selaku sang pengadil kembali menganulir gol pada menit ke-70. Kali ini, bola tendangan Hernanes berbelok arah ke gawang karena membentur Mexes. Para penggawa Inter sudah selebrasi. Sayang, wasit memberikan tendangan bebas untuk Milan karena Palacio melakukan pelanggaran.

Ancaman Nerazzurri terus berlanjut. Enam menit berselang, Juan Jesus melepaskan tembakan luar kotak ke pojok gawang, tapi masih dalam jangkauan Diego Lopez. Sedangkan percobaan Icardi pada penghujung laga masih tak tepat sasaran. Skor "kacamata" pun terpampang saat peluit panjang.

Hasil ini tak mengubah posisi kedua tim di klasemen. Milan tertahan di posisi sembilan dengan koleksi 42 poin. Sedangkan Inter mengekor dengan selisih satu angka.


Susunan Pemain

Inter Milan: 1-Samir Handanovic; 33-Danilo D'Ambrosio, 23-Andrea Ranocchia, 15-Nemanja Vidic, 5-Juan Jesus; 27-Assane Gnoukouri (20-Joel Obi 67), 18-Gary Medel, 10-Mateo Kovacic (91-Xherdan Shaqiri 77); 88-Hernanes; 8-Rodrigo Palacio, 9-Mauro Icardi 
Pelatih: Roberto Mancini

AC Milan: 23-Diego Lopez; 20-Ignazio Abate, 33-Alex (29-Gabriel Paletta 70), 5-Philippe Mexes, 31-Luca Antonelli; 16-Andrea Poli (22-Alessio Cerci 81), 34-Nigel De Jong, 21-Marco Van Ginkel; 8-Suso (Mattia Destro 73), 7-Jeremy Menez, 28-Giancomo Bonaventura.
Pelatih: Filippo Inzaghi

Wasit: Luca Banti

Kamis, 16 April 2015

'Derby Penyelamat Musim untuk Inter dan Milan'

Milan - Sama-sama berkutat di papan tengah dan cuma terpaut satu angka, Inter Milan dan AC Milan akan beradu dalam laga derby di giornata 31 Serie A akhir pekan ini. Pemenangnya disebut dapat menyelematkan musimnya.

Ini menjadi musim yang tidak mudah untuk Inter dan Milan. Jika biasanya kedua tim itu ada di papan atas, kali ini Nerazzurri dan Rossoneri bahkan belum bisa menembus zona Eropa--dengan menempati posisi 10 dan delapan secara berurutan.

Dengan kondisi tersebut keduanya kini akan berhadapan dalam Derby della Madonnina, Senin (20/4/2015) dinihari WIB, yang boleh jadi dianggap banyak kalangan berkurang signifikansinya musim ini tetapi masih punya peran besar untuk Inter dan Milan--baik dari segi gengsi maupun tambahan angka.

"Ini merupakan derby yang menggelisahkan tapi siapa pun yang menang akan menyelematkan musimnya," kata Giovanni Trapattoni kepada Tuttosport yang dikutip Football Italia.

"Ini merupakan partai yang amat sulit diprediksi, tapi seperti biasa tim yang akan berhasil adalah yang paling sedikit merasakan takut kalah," lanjut peracik taktik veteran yang pernah menangani Inter dan Milan tersebut.

Pria 76 tahun yang juga pernah melatih tim nasional Italia dan Republik Irlandia itu kemudian bicara mengenai kedua sosok allenatore yang ada di kursi pelatih Inter dan Milan.

Ia pertama-tama membahas soal Filippo Inzaghi, yang mulai membesut Milan di musim panas dan saat ini sedang dispekulasikan kelanjutan kariernya di San Siro akibat hasil-hasil kurang memuaskan.

"Tak diragukan ia sudah mendapatkan kesulitan untuk melewati hadangan tertentu. Di Milan tuntutannya bukan cuma hasil melainkan juga hiburan, dan memadukan keduanya tidaklah sederhana," ucap Trapattoni.

"Pippo memiliki gambarannya sendiri dan dengan waktu ia akan menyempurnakannya. Ia acapkali memilih para pemain yang dapat diandalkan dan stabil, tapi para suporter Rossoneri terbiasa dengan para pemain Belanda dan Kaka--ini bukan perubahan yang mudah diterima. Ia sudah dipilih untuk pekerjaan itu dan klub masih mendukungnya, liga ini bisa membuatnya kian tangguh. Menurut saya klub memang harus terus memberinya kepercayaan, tapi Anda tak bisa berharap Inzaghi serta-merta membuat keajaiban," tuturnya.

Trapattoni juga membahas perihal Roberto Mancini yang kembali melatih Inter sejak November lalu menyusul diberhentikannya Walter Mazzarri. Seperti halnya Inzaghi, Mancini diyakini akan mampu membenahi hasil tim asalan diberi waktu.

"Terkadang ketika Anda pergi ke luar negeri dan menonton sepakbola Italia, Anda akan berpikir bisa mengubah keadaan dengan satu jentikan jari. Mancini sudah sempat meninggalkan Serie A untuk beberapa musim dan ketika kembali ia menghadapi adanya perfeksionis dan sepakbola yang sulit," ujar Trapattoni.

"Di Inggris pertandingan-pertandingannya tidak merupakan sebuah ujian taktik secara berkesinambungan, tapi di sini demikian. Roberto harus menemukan titik yang tepat, tapi ia tidak bodoh dan ia akan tahu bagaimana menemukan pemain-pemain yang tepat untuk proyeksi yang ia miliki," bebernya.

Senin, 13 April 2015

Handanovic Bicara soal Kontrak Baru dan Kemenangan Clean Sheet atas Verona

Verona - Kiper Inter Milan Samir Handanovic turut berperan besar dalam kemenangan 3-0 atas Verona. Ia kemudian berbicara mengenai hasil tersebut sekaligus mengomentari perkara kontrak barunya.

Kontrak pemain Slovenia berusia 30 tahun tersebut di Inter akan berakhir pada musim pana 2016 mendatang. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda Handanovic akan mendapatkan sodoran kontrak baru. 

"Perpanjangan kontrak? Kita lihat saja nanti," kata Handanovic kepada Corriere dello Sport yang dikutip Soccerway.

"Saat ini saya tak tahu apa yang terjadi. Itu pertanyaan buat agen saya, tapi untuk saat ini belum ada kemajuan," lanjutnya.

Handanovic sendiri baru saja memperlihatkan kepiawaiannya mengawal gawang setelah menggagalkan sebuah tendangan penalti Luca Toni dalam kemenangan tiga gol tanpa balas Nerazzurri atas Verona.

Hasil tersebut bukan cuma mengakhiri rentetan lima pertandingan tanpa kemenangan Inter, melainkan juga menghadirkan clean sheet ketiga buat La Beneamata di tahun 2015 ini.

"Setelah Parma (1-1 pekan lalu) penting untuk bermain dengan hati kami dan juga dengan kecepatan. Saya pikir kami sudah melakukannya dan kam menang walaupun tadi tidaklah mudah," ujar Handanovic.

"Secara khusus rasa puasnya terletak pada fakta kami tak kebobolan. Cuma pada segelintir laga kami tidak kebobolan."

"Dalam sepakbola Anda tak pernah tahu apa yang bisa terjadi. Minggu depan adalah derby (lawan AC Milan) dan segalanya bisa terjadi," tuturnya.

Kamis, 09 April 2015

MANCINI: "KITA HARUS BERPIKIR POSITIF"

MILAN – Roberto Mancini menekankan pentingnya sikap positif, meski kesulitan baru-baru ini menerpa Inter, menjelaskan pasang surut sebagai bagian dari pelajaran selama proses perkembangan klub.

"Anda mungkin tertekan hingga tengah malam sesudah pertandingan, tapi itu mesti diakhiri," kata pelatih Nerazzurri membuka wawancara dengan Sky Sport 24. "Anda harus berpikir positif bahkan ketika segala sesuatu tidak berjalan baik. Anda hanya perlu menjalankan tugas dalam bingkai pikiran yang tepat."

Mancini kemudian mengomentari bagaimana tim dan Presiden Thohir bereaksi. "Para pemain menyerap reaksi dengan baik, walau saya berpikir mereka dapat tampil lebih bagus. San Siro adalah stadion besar dan bukan arena mudah untuk dimainkan, namun kami tidak harus larut dengan anggapan tersebut. Kami perlu mencoba dan meningkatkan di banyak area permainan."

"Saya tidak tertekan, saya sedih dengan permainan kami. Saya telah berbicara dengan Presiden Thohir. Ia masih tetap percaya dan selalu menjadi pribadi yang sangat positif," ungkap Mancini.

"Kami wajib bermain dengan semangat yang sama seperti kami perlihatkan kala melawan Sampdoria, bukan seperti menghadapi Parma. Seringkali Anda memperoleh momen-momen seperti ini, tapi dengan mempertimbangkan segala hal, saya menilai para pemain harus meningkatkan di banyak hal. Kami mulai menampilkan permainan berbeda dan itu sesuatu hal yang mesti Anda jalani untuk menjadi tim hebat. Saya berpikir para suporter dapat memahami itu dan saya berharap mereka tetap dekat di belakang kami," lugasnya.

Senin, 06 April 2015

Bisa Imbangi Parma, Pemain Inter Justru Dihukum

Lawan tim yang sudah bangkrut, dikandang. Dan hasilnya hanya imbang

Para pemain Internazionale Milano sepertinya harus merenungi hasil tidak maksimal yang mereka raih saat menjamu Parma di Giuseppe Meazza. Menjamu tim yang dipastikan bangkrut, anak asuh Roberto Mancini sempat unggul lewat gol Fredy Guarin namun pada akhirnya Inter harus puas dengan raihan satu angka setelah tim tamu membalas melalui gol Andi Lila satu menit jelang turun minum.

Hasil tersebut membuat catatan minor Nerazzurri dalam lima laga terakhir nampak sempurna, tiga kali imbang dan dua kali kalah menjadi rentetan catatan Inter di Serie A sekarang. Sontak hal tersebut membuat Mancini kecewa dengan performa anak asuhnya, dan memberikan 'hukuman' kepada para pemain untuk tetap berlatih pada hari Minggu waktu setempat. Seharusnya, para penggawa La Beneamata akan diliburkan pada hari tersebut untuk merayakan Paskah.

Keputusan Mancini tersebut didukung pula oleh Direktur Inter, Piero Ausilio. Hari libur yang dibatalkan merupakan hukuman untuk para pemain Inter yang tidak tampil maksimal di laga melawan Parma.

"Tim akan berlatih besok (Minggu) pada 08.30 pagi (waktu Italia), karena mereka istirahat hari ini," ujar Ausilio menyindir para pemain seperti dikutip Football Italia.

"Besok mereka akan datang setelah merenung malam harinya. Apakah Mancini bertanggung jawab? Ini adalah kesalahan semuanya, tidak hanya pelatih," lanjut Ausilio.

Inter kini kian tertinggal dalam persaingan menuju zona Eropa. Mereka berada diperingkat ke-9 klasemen sementara dengan raihan 38 poin selisih 3 angka dari saudara tuanya AC Milan di peringkat 8. Dan tentunya terpaut 9 poin dari Napoli di batas zona Eropa.

Kamis, 02 April 2015

JUAN JESUS: "KERJA KERAS DEMI KEMBALIKAN INTER KE POSISI SEMESTINYA"

Pemain belakang asal Brasil ini bicara dengan Sky Sport Italia: "Kami butuh dukungan fans pada Sabtu ini dan saya tahu mereka akan membantu kami"

APPIANO GENTILE – "Kami harus memenangi beberapa pertandingan tersisa karena hidup kami tergantung dari itu. Jika kami tidak bisa lolos ke Eropa musim depan, maka kami akan masuk daftar yang dibuang oleh klub jika mereka ingin mengurangi masa liburan pemain."

Itulah yang dimulai Juan Jesus dalam sesi wawancara dengan Sky Italia hari ini, dalam program Game of Thrones, di Centro Sportivo Angelo Moratti hari ini sekaligus mempromosikan versi Italia dari serial TV yang sukses di Amerika Serikat.

Kembali ke topik, sang bek ditanya siapakah Lord of Light-nya Inter saat ini: "Rasanya itu akan menjadi milik Xherdan Shaqiri, dia menjadi satu-satunya pemain yang dapat membuat segalanya terjadi pada kami."

Pemain asal Brasil ini menambahkan: "Saya adalah orang pertama yang marah dengan diri saya sendiri dan saya mencoba untuk mengubah. Jeda internasional bagus bagi kami. Kami akhirnya mampu untuk mengistirahatkan secara mental dan berlatih dengan penuh keyakinan. Klub sedang melakukan segala hal untuk bisa mengembalikan posisi Inter ke yang semestinya musim depan. Terlalu banyak tahun dilewati sejak Inter terakhir kali mengangkat sebuah trofi dan ini waktunya mengubah hal tersebut."

Parma menjadi lawan berikutnya: "Kami membutuhkan dukungan fans pada Sabtu ini dan saya tahu mereka bakal membantu kami secara penuh."

Sesudah itu, akan berlangsung partai derby. "Sebuah pertemuan dua tim yang tidak tampil bagus saat ini, namun derby selalu menjadi pertandingan spesial," ucap pemain berusia 23 tahun itu.

Sumber.

Rabu, 01 April 2015

Poles Tim di Jeda Internasional, Inter Ingin Selesaikan Musim dengan Apik

Inter Milan memanfaatkan jeda internasional untuk memoles permainan menatap pekan-pekan penentuan musim ini. Nerazzurri kini cuma berharap didukung penuh para penggemar.

Inter sejauh ini masih naik turun di Serie A. Hingga pekan ke-28, mereka masih tercecer di posisi 10 klasemen dengan nilai 37. Catatan mereka adalah menang sembilan kali dan kalah dengan jumlah yang sama.

La Beneamata bahkan sudah empat laga terakhir tak menang, hanya memetik dua hasil imbang dan dua lainnya kalah. Datangnya jeda internasional jadi sebuah berkah tersendiri untuk anak asuh Roberto Mancini.

Gelandang Inter Hernanes mengakui timnya benar-benar memanfaatkan periode dua pekan jeda untuk memoles permainan. Kini mereka siap menatap 10 pekan terakhir dan tinggal mengharapkan dukungan penuh para penggemar.

"Selama beberapa hari ini, kami telah bekerja dengan baik. Kami sedang memanfaatkan periode ini untuk berkembang," kata Hernanes kepada Inter Channel.

"Saya mengundang para penggemar untuk datang ke stadion dan menyaksikan Inter mulai menapak naik ke puncak sepakbola dunia."

"Pelatih telah melatih sisi teknik permainan kami, dia ingin meminimalisir kesalahan jadi sedikit mungkin, baik dalam bertahan dan menyerang."

"Kami siap kembali ke lapangan dengan tekad yang jelas. Kami bersiap membawa Inter ke puncak, itulah yang kami inginkan untuk tim ini," tandasnya dikutip Football Italia.