Milan - Sama-sama berkutat di papan tengah dan cuma terpaut satu angka, Inter Milan dan AC Milan akan beradu dalam laga derby di giornata 31 Serie A akhir pekan ini. Pemenangnya disebut dapat menyelematkan musimnya.
Ini menjadi musim yang tidak mudah untuk Inter dan Milan. Jika biasanya kedua tim itu ada di papan atas, kali ini Nerazzurri dan Rossoneri bahkan belum bisa menembus zona Eropa--dengan menempati posisi 10 dan delapan secara berurutan.
Dengan kondisi tersebut keduanya kini akan berhadapan dalam Derby della Madonnina, Senin (20/4/2015) dinihari WIB, yang boleh jadi dianggap banyak kalangan berkurang signifikansinya musim ini tetapi masih punya peran besar untuk Inter dan Milan--baik dari segi gengsi maupun tambahan angka.
"Ini merupakan derby yang menggelisahkan tapi siapa pun yang menang akan menyelematkan musimnya," kata Giovanni Trapattoni kepada Tuttosport yang dikutip Football Italia.
"Ini merupakan partai yang amat sulit diprediksi, tapi seperti biasa tim yang akan berhasil adalah yang paling sedikit merasakan takut kalah," lanjut peracik taktik veteran yang pernah menangani Inter dan Milan tersebut.
Pria 76 tahun yang juga pernah melatih tim nasional Italia dan Republik Irlandia itu kemudian bicara mengenai kedua sosok allenatore yang ada di kursi pelatih Inter dan Milan.
Ia pertama-tama membahas soal Filippo Inzaghi, yang mulai membesut Milan di musim panas dan saat ini sedang dispekulasikan kelanjutan kariernya di San Siro akibat hasil-hasil kurang memuaskan.
"Tak diragukan ia sudah mendapatkan kesulitan untuk melewati hadangan tertentu. Di Milan tuntutannya bukan cuma hasil melainkan juga hiburan, dan memadukan keduanya tidaklah sederhana," ucap Trapattoni.
"Pippo memiliki gambarannya sendiri dan dengan waktu ia akan menyempurnakannya. Ia acapkali memilih para pemain yang dapat diandalkan dan stabil, tapi para suporter Rossoneri terbiasa dengan para pemain Belanda dan Kaka--ini bukan perubahan yang mudah diterima. Ia sudah dipilih untuk pekerjaan itu dan klub masih mendukungnya, liga ini bisa membuatnya kian tangguh. Menurut saya klub memang harus terus memberinya kepercayaan, tapi Anda tak bisa berharap Inzaghi serta-merta membuat keajaiban," tuturnya.
Trapattoni juga membahas perihal Roberto Mancini yang kembali melatih Inter sejak November lalu menyusul diberhentikannya Walter Mazzarri. Seperti halnya Inzaghi, Mancini diyakini akan mampu membenahi hasil tim asalan diberi waktu.
"Terkadang ketika Anda pergi ke luar negeri dan menonton sepakbola Italia, Anda akan berpikir bisa mengubah keadaan dengan satu jentikan jari. Mancini sudah sempat meninggalkan Serie A untuk beberapa musim dan ketika kembali ia menghadapi adanya perfeksionis dan sepakbola yang sulit," ujar Trapattoni.
"Di Inggris pertandingan-pertandingannya tidak merupakan sebuah ujian taktik secara berkesinambungan, tapi di sini demikian. Roberto harus menemukan titik yang tepat, tapi ia tidak bodoh dan ia akan tahu bagaimana menemukan pemain-pemain yang tepat untuk proyeksi yang ia miliki," bebernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Mencantumkan Nama... :)