Laman

Kamis, 29 Januari 2015

PERKENALAN MARCELO BROZOVIC

Gelandang Kroasia bakal diperkenalkan kepada media di ruang pers Centro Sportivo Angelo Moratti pada Kamis 29 Januari 18:45 WIB 

MILAN – Pemain baru Inter Marcelo Brozovic secara resmi diperkenalkan kepada media di ruang pers Centro Sportivo Angelo Moratti pada esok hari, Kamis 29 Januari pukul 12:45 CET (18:45 WIB). Pintu masuk untuk para jurnalis dibuka mulai jam 12:30 CET (terbatas, fotografer tidak diizinkan masuk). 

Ikuti perkenalan Brozovic secara langsung di Inter Channel, inter.it dan di akun Twitter resmi klub berbahasa Indonesia, @Inter_id.

Selasa, 27 Januari 2015

Inter Datangkan Marcelo Brozovic dari Dinamo Zagreb

Milan - Inter mendapatkan lagi pemain baru di bursa transfer musim dingin, yang juga didapat dengan status pinjaman. Pemain tersebut adalah gelandang muda Dinamo Zagreb bernama Marcelo Brozovic.

Brozovic sendiri jadi incaran beberapa klub Eropa, dengan Inter dan juga Arsenal jadi peminat serius pemain kelahiran 1992 itu. Meski demikian Inter akhirnya memenangi duel dengan The Gunners untuk mendatangkan salah satu talenta muda hebat Kroasia itu.

Kesepakatan dengan Dinamo sudah didapat yakni peminjaman selama dua musim dengan opsi kontrak permanen di akhir musim 2016/2017, jika Brozovic mampu memenuhi klausul jumlah penampilan bersama Nerazzurri.

Ini artinya Inter sudah mendatangkan tiga pemain baru di Januari ini. Sebelum Brozovic, klub 18 kali juara Serie A itu juga meminjam Lukas Podolski dan Xherdan Shaqiri.

Kedatangan Brozovic disebut-sebut akan memenuhi keinginan pelatih Roberto Mancini, yang kekurangan gelandang kreatif di timnya. Cuma ada Mateo Kovacic, kompatriot Brozovic di timnas, yang bisa berperan sebagai playmaker.

Brozovic sendiri sudah hadir di Milan sejak pekan lalu dan ia menonton langsung laga Inter kontra Torino di mana tim barunya kalah 0-1 lewat gol Emiliano Moretti di menit akhir pertandingan.

Debut profesional pada 2010, pemain berusia 22 tahun itu pertama kali memperkuat Hrvatski Dragovoljac sebelum memperkuat Lokomotiva dan Dinamo Zagreb. Bersama Dinamo karier Brozovic berkembang pesat dan dia bikin 96 penampilan dan sumbangan 13 gol serta 15 assist selama tiga musim bermain di sana.

"Saya harus bersaing dengan Gary Medel dan Fredy Guarin untuk mendapatkan tempat, kadang juga dengan Mateo Kovacic. Kami berempat memperebutkan tiga tempat di lini tengah, tapi di Inter terbuka kemungkinan semua pemain turun," ujar Brozovic seperti dikutip Football Italia.

"Saya yakin akan sering mendapat kesempatan main," lanjut pemilik tujuh caps dan satu gol bersama timnas Kroasia sejak debut 7 Juni 2014 lalu.

Senin, 26 Januari 2015

Kalah Karena Gol di Menit Akhir, Mancini: Sepakbola itu Memang Kejam

Milan - Pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya kala timnya kalah dari Torino karena gol di menit akhir. Hasil yang tak adil melihat dominasi Nerazzurri di laga tersebut.

Inter berusaha meraih tiga poin di awal paruh kedua musim Liga Italia, Minggu (25/1) kala mereka menghadapi Torino di Giuseppe Meazza.

Sejak awal laga mereka begitu mendominasi dan tak memberikan keesempatan Torino mengembangkan permainan. Whoscored mencatat mereka bikin 14 tembakan tapi hanya dua yang on target.

Selain karena kurang sempurnanya penyelesaian akhir para pemainnya, ketangguhan lini belakang Torino serta kesigapan kiper Daniel Padelli membuat Inter urung bikin gol.

Ketika laga tampaknya berakhir imbang tanpa gol, datanglah bencana untuk Inter di menit ke-94 alias menit akhir injury time babak kedua. Tandukan Emiliano Moretti dari sepak pojok tak mampu dihadang Samir Handanovic dan setelah itu laga tuntas.

Inter pun takluk 0-1 dari Torino dan merupakan kekalahan pertama mereka dari tim sekota Juventus itu dalam 27 tahun terakhir.

"Saya senang dengan performa tim ini, karena tim melakukan apa yang harus dilakukan, menguasai bola dengan baik hingga kotak penalti lawan, di mana akhirnya kami kehilangan bola dan tak harus berbuat apa," ujar Mancini di Football Italia.

"Sepakbola itu memang sangat kejam dan kebobolan di detik-detik akhir itu contohnya.. sayangnya seperti itulah olahraga. Sangat kejam rasanya. Di saat bersamaan, kami lengah, jadi kami harusnya tidak boleh membiarkan mereka mendapat sepak pojok dan tidak menjaga lawan dengan baik," sambungnya.

"Inter jelas tidak pantas meraih hasil imbang, sekalipun kalah, jadi saya harus katakan ini kejam! Kami harus lebih baik lagi di daerah sepertiga lawan dan lebih banyak bergerak untuk mencari ruang, tapi kami harus melakukannya secara terus menerus. Kami berada di jalur yang tepat," demikian Mancini.

Kamis, 22 Januari 2015

Inter Lolos ke Perempatfinal usai Singkirkan 9 Pemain Sampdoria

Milan - Inter Milan berhasil melaju ke perempatfinal Coppa Italia. Menghadapi Sampdoria yang menuntaskan pertandingan dengan 9 orang, Nerazzurri menang dengan skor 2-0.

Pada laga yang dihelat di Giuseppe Meazza, Kamis (22/1/2015) dinihari WIB, Sampdoria sudah bermain dengan 10 orang sejak menit ke-11 karena Nenad Kristic dikartumerah.

Kristic melanggar Mauro Icardi yang mengejar umpan terobosan Xherdan Shaqiri dalam posisi on goal. Mau tak mau kartu merah pun diacungkan untuknya.

Meski punya keunggulan jumlah pemain, Inter kesulitan menembus pertahanan Sampdoria. Di menit ke-35 peluang emas didapat Inter ketika mereka mendapat penalti usai Dodo dilanggar Pawel Wszolek.

Sayangnya Icardi gagak menuntaskan sepakan 12 pas itu dengan baik karena Sergio Romero mampu membendung bola hasil tembakan Icardi.

Babak pertama berakhir imbang tanpa gol.

Di babak kedua Inter kian meningkatkan intensitas serangan. Di menit ke-56 umpan backheel Icardi diteruskan Mateo Kovacic lewat tembakan menyilang, namun bola menyamping.

Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-71 dan Shaqiri mencetak gol pertamanya di laga debut sebagai starter. Bola berada di kaki Lukas Podolski yang mendapat kawalan ketat pemain Sampdoria. Melihat posisi Shaqiri bebas, Podolski dengan tumitnya mengoper kepada rekannya asal Swiss itu.

Tanpa kesulitan Shaqiri melepaskan tembakan keras yang tak bisa dihalau Romero.

Sampdoria kehilangan satu lagi pemain usai Wszolek mendapat kartu kuning kedua di menit ke-76.

Kemenangan 2-0 Inter ditentukan gol Icardi dua menit sebelum waktu normal habis. Bola backpass tanggung Lorenzo De Silvestri direbut Icardi dan langsung dikirimkan ke gawang Romero.

Di babak selanjut La Beneamata akan berhadapan dengan Napoli atau Udinese.

Susunan Pemain

Inter: Carrizo; D'Ambrosio, Andreolli, Juan Jesus, Dodò (Obi 89'); Medel, Kuzmanovic; Shaqiri (Bonazzoli 79'), Kovacic, Podolski; Icardi (Puscas 89')

Sampdoria: Romero; Gastaldello, Romagnoli, Cacciatore (Silvestre 45'); Soriano (Duncan 46'), Rizzo (De Silvestri 67'), Krsticic, Marchionni; Djordjevic, Okaka, Wszolek

Rabu, 21 Januari 2015

MANCINI: "INTER HARUS TERTANTANG DEMI POSISI TERBAIK"

MILAN – Roberto Mancini mengutarakan pandangannya, Inter bisa dan wajib menjadi penantang musim ini demi tampil kembali di Liga Champions. Ia menegaskan keyakinannya setelah timnya kehilangan poin seperti hasil imbang dengan Empoli pada Sabtu lalu. 

Berbicara sebagai bintang tamu proggram nomor satu di Italia, Tiki Taka, tadi malam, sang pelatih memulainya dengan berujar: "Inter adalah Inter dan mereka harus selalu tertantang untuk meraih kehormatan terbaik. Kami akan melakukan segala hal yang kami bisa demi masuk zona Liga Champions tahun ini." 

Apakah ia kembali ke Inter karena ingin mewujudkan prestasi seperti sebelumnya dia menangani klub? "Saya sudah mengalami empat tahun yang menakjubkan di sini. Ketika saya pergi, Inter tetap di jalur kemenangan dan saya meraih banyak pengalaman dimana-mana, kemenangan untuk diri saya sendiri. Segalanya berjalan baik bagi kedua belah pihak." 

Mancini juga mengulas hasil imbang terkini Nerazzurri di kandang Empoli. "Saya berharap hasil yang lebih baik karena kami melakukan hal baik selama satu minggu. Sayangnya Anda kadang harus mendapati pertandingan seperti itu. Kami harus membangkitkan diri kami sendiri dengan cepat. Ada banyak hal positif yang juga bisa diambil – kami mampu menjaga gawang tidak kebobolan, contohnya." 

Sang pelatih kemudian menjawab sejumlah pertanyaan terkait individu para pemain. "

Ya, Kovacic dapat menjadi pemain yang memulai serangan dari dalam. Saya yakin Anda dapat membangun tim hebat dengan para pemain yang hebat pula." 

"Shaqiri atau Podolski di Liga Europa? Saya akan memutuskan ketika saya sudah memasukkan daftar pemain. Dalam waktu dua minggu, mereka akan mencapai kebugaran penuh 100 persen." 

Soal Mauro Icardi, Mancini menjelaskan: "Hal utama adalah bahwa ia bintang di lapangan. Dia adalah seorang pemain muda bertalenta tinggi dan punya waktu banyak untuk berkembang. Semua tergantung padanya. Apabila ia ingin menjadi penyerang tengah berkelas tinggi, dia harus terus rendah hati." 

"Kami tidak harus sedih pada saat segala hal tidak berjalan baik. Anda mesti tetap yakin," pungkas Mancini.

Senin, 19 Januari 2015

Handanovic Akui Inter Memang Tampil Buruk

Empoli - Kiper Inter Milan Samir Handanovic menyebut timnya memang bermain tidak oke ketika berimbang lawan Empoli. Satu hal positif yang menurutnya hadir di laga itu adalah gawang Nerazzurri tak bobol.

Inter harus puas pulang dari Carlo Castellani markas Empoli, Minggu (18/1/2015) dinihari WIB, dengan skor kacamata alias 0-0 setelah kedua kesebelasan sama-sama tak kunjung bisa mencetak gol.

Di laga itu, ESPN bahkan mencatat Nerazzurri cuma bisa membuat satu tembakan tepat sasaran dari delapan percobaan, juga kalah penguasaan bola 39%-61% dari Empoli yang sebaliknya cukup menyibukkan Handanovic dengan lima tembakan on target dari 18 percobaan.

"Kami mesti mengakui sudah bermain cukup buruk. Lawan kami bermain lebih hidup dan kami tak bisa mempertahankan bola," kata Handanovic kepada Sky Sport Italia yang dikutip Football Italia.

"Jika pun kami tak menang, setidaknya kami mendapat hasil imbang. Positifnya adalah kami tidak kebobolan. Apakah memunculkan kerisauan bahwa seorang kiper harus sedemikian banyak beraksi di Inter? Tidak, seluruh pemain berkontribusi dan kami berharap salah satu pemain outfield kami akan bisa mencetak dua gol di laga berikutnya. Kami masih berproses.

"Kami mesti lebih bisa memperlihatkan penguasaan bola dan determinasi di area tertentu lapangan. Empoli juga layak dapat apresiasi atas penampilannnya," bebernya.

Jumat, 16 Januari 2015

SHAQIRI: "INTER, SALAH SATU KLUB TERBESAR DI DUNIA"

APPIANO GENTILE – Setelah mendapat sambutan hangat dari para fans Nerazzurri di Bandara Malpensa, Xherdan Shaqiri secara resmi diperkenalkan sebagai pemain Inter dalam konferensi pers yang diadakan di Centro Sportivo Angelo Moratti hari ini. 

Mengenai alasannya memilih Inter: "Saya telah menerima beberapa tawaran lain dari Inggris dan Jerman, tapi saya selalu tahu apa yang saya ingin lakukan. Saya bicara dengan Mancini lewat telepon, dia menjelaskan rencananya pada saya dan saya tidak melihat ke belakang. Selalu ada pilihan yang jelas untuk saya – saya ingin membantu klub sehingga kami dapat mencapai hal-hal besar itu lagi." 

Soal alasannya hengkang dari Bayern Munich: "Saya tidak sepenuhnya bahagia di Bayern. Saya ingin bermain karena itulah satu-satunya cara yang saya dapat tunjukkan bahwa saya pantas. Hasilnya, saya bangga berada di Inter. Saya lapar kesuksesan dan saya akan melakukan apapun untuk memenangkan sesuatu untuk klub ini. Saya merasa benar-benar yakin tentang hubungan yang sedang dijalin dengan pelatih dan skuat." 

Tentang kesan pertama pada Inter: "Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah fans yang menunggui saya di bandara. Itu momen spesial dan saya tidak akan pernah melupakannya. Luar biasa saya merasakan sambutan hangat dari fans Inter, mereka luar biasa. Itulah salah satu alasan saya memutuskan untuk datang ke sini. Menikmati pertandingan di San Siro itu menakjubkan dan beberapa hari pertama saya di sini di Inter dirasakan sangat positif. Saya tidak dapat menunggu kesempatan debutku. Saya berlatih dengan rekan-rekan setim dan berharap dapat tampil di Empoli. Saya merasa baik." 

Ketika ditanya, apakah yang dipelajari dari masa karir di Bayern: "Saya belajar banyak hal dan saya mampu bermain dengan banyak pemain hebat. Saya mencoba untuk menggunakan pengalaman di Munich untuk meraih gelar juara bersama Inter. Selain itu, saya berpkir bahwa semua pemain itu berbeda dan saya bukan tipe orang yang suka membandingkan diri saya dengan pemain lainnya. Kami semua memiliki karakteristik sendiri." 

Mengenai saga transfer: "Juventus? Kalau Anda membaca koran, Anda berpikir saya bertemu dengan seluruh manajemen tim. Juve mungkin menarik perhatian saya, tapi saya selalu melihat Inter sebagai pilihan terbaik. Inter benar-benar menginginkan saya dan menawarkan prospek terbaik pada saya. Saya ingin memperoleh pengalaman baru dan sekarang saya tidak bisa menunggu untuk mulai bermain. Tujuannya adalah membawa tim kembali masuk Liga Champions. Saya yakin kami akan segera kembali ke sana." 

Soal apakah dirinya mendapat nasehat tentang keputusannya: "Tidak ada yang diperlukan untuk bicara dengan siapapun. Setiap orang tahu bahwa Inter adalah klub bersejarah dengan ambisi-ambisi besar. Banyak pemain hebat bermain di sini dan mereka beberapa tahun yang lalu menjuarai Liga Champions. Pertemuan saya dengan Piero Ausilio selalu terasa positif sekali dan saya benar-benar senang berada di sini. Rummenigge? Seluruh dunia tahu Inter, sehingga tidak perlu untuk bicara dengan beliau." 

Pandangannya tentang sepakbola Italia: "Satu-satunya rencana yang Anda lihat di olahraga kita adalah level sepakbola, untuk tim. Kami para pemain hanya tinggal masuk lapangan dan bermain setiap minggu. Inter harus selalu bermain untuk menang, tidak peduli apa rencana tim lawan. Saya akan mencoba untuk membuat kontribusi besar sehingga kami berupaya sebisa mungkin untuk memenangi banyak pertandingan." 

Soal posisi main terbaiknya: "Saya sudah memperlihatkan di Bayern bahwa saya dapat main di beragam posisi. Tapi, ini tugas Mancini untuk menentukan dimana saya bermain. Saya merasa paling nyaman bermain sebagai Nomor 10, dimana saya dapat punya akses untuk membantu serangan dan memiliki kesempatan untuk menembak dan mengumpan, tapi tentu saya bakal melakukan apa saja yang diminta oleh pelatih."

Rabu, 14 Januari 2015

ANDREOLLI: "KAPTEN DI SAN SIRO, MIMPI JADI NYATA"

MILAN - Ini hari Minggu yang sempurna bagi Marco Andreolli. Inter mencatat kemenangan perdana di tahun 2015 dan Andreolli mengenakan ban kapten di Meazza. 

"Ini hari yang menakjubkan dan menjadi kapten di San Siro itu seperti impian yang menjadi kenyataan," kata sang bek kepada Inter Channel. 

"Kami bertemu sebuah tim yang memainkan sepakbola yang bagus. Mereka tim agresif dan banyak berlari. Tidak mudah bagi saya dan Nemanja (Vidic), tapi kami adalah pemain berpengalaman, terutama dia, sehingga itu bukan persoalan. Segala hal menjadi lebih mudah ketika Anda unggul cepat. Tapi di dalam sepakbola, Anda selalu perlu untuk tetap tenang dan gol tim lawan membuktikannya. Kami harus menjaga permainan." 

"Dalam beberapa partai terakhir, fokus kami cepat turun ketika segala hal banyak menyerang kami. Dan ketika pendekatan itu tepat, maka kami selalu pulang dengan hasil positif. Ini suatu hal yang menuntut kami untuk harus bekerja keras. Itulah cara berpikir kami yang mesti diterapkan di tiap pertandingan," tutur Andreolli. 

Dia kemudian ditanya apakah penampilannya hari ini memberi pesan kepada para bek lainnya: "Apabila seluruh skuat berlatih dengan baik dan ada persaingan yang sehat, maka setiap pemain akan mendapat manfaat. Saat Anda memakai jersey ini, penting bagi setiap orang untuk merasa dirinya seperti seorang starter."

Senin, 12 Januari 2015

Kemenangan Kandang Pertama untuk Mancini

Pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, merayakan kemenangan kandang pertamanya sejak kembali ditunjuk kembali untuk bertanggung jawab atas klub. Inter sukses mengalahkan Genoa dengan skor cukup meyakinkan 3-1 pada lanjutan kompetisi Serie A, Minggu (11/1) malam WIB. Pada pertandingan malam itu, Nemanja Vidic berhasil mencetak gol pertamanya untuk Nerazzuri.

Striker Argentina, Rodrigo Palacio, membuat Inter unggul lebih dulu saat pertandingan baru berjalan 12 menit. Ia memanfaatkan bola rebound hasil dari tendangan voli yang dilepaskan Mauro Icardi sebelumnya.

Giliran Icardi yang mencatatkan mananya di papan skor untuk menggandakan keunggulan Inter. Melalui sundulan, ia mencetak gol kesepeluhnya di pertandingan Serie A musim ini pada menit ke-39 untuk menutup babak pertama dengan skor 2-0 untuk Inter.

Kedua tim kesulitan untuk mencetak gol hampir di sepanjang babak kedua. Genoa terus melancarkan serangan untuk memperkecil ketertinggalan dan usaha mereka membuahkan hasil saat laga menyisakan lima menit waktu normal.

Tim tamu berhasil mengurangi defisit melalui tembakan Armando Izzo dari tepi kotak penalti tapi mantan bek Manchester United, Vidic, menggagalkan momentum kebangkitan Genoa tiga menit setelahnya.

Bek asal Serbia berusia 33 tahun itu baru memulai pertandingan pertamanya sekal awal November setelah tampil kurang mengesankan untik Inter sejak pindah pada musim panas lalu. Namun, ia kembali untuk membantu Inter meraih kemenangan dan naik ke posisi kesembilan. Hasil ini juga memperpanjang status belum terkalahkan mereka di Serie A menjadi empat pertandingan.

Susunan Pemain:

Inter Milan: Handanovic, Campagnaro Booked, Vidic, Andreolli, D'Ambrosio, Guarín, Medel (Krhin – 87’), Hernanes (Obi 74’), Palacio (Kuzmanovic 66’), Podolski, Icardi.

Sabtu, 10 Januari 2015

Perpanjang Kontrak sampai 2019, Kovacic Impikan Scudetto

Milan - Mateo Kovacic memperpanjang kontraknya bersama Inter Milan sampai 2019. Bersama Nerazzurri, Kovacic berharap bisa memenangi scudetto musim depan.

Kovacic menjadi salah satu pemain Inter yang tampil oke di musim ini. Gelandang berusia 20 tahun itu menyumbang empat gol dan satu assist di Serie A sejauh ini. Dia pun mulai digosipkan diminati klub lain seperti Real Madrid.

Namun Inter bergerak cepat untuk memagari pemain asal Kroasia itu. La Beneamata menambah dua tahun pada kontrak Kovacic yang sebelumnya habis 2017.

"Saya harus berterima kasih kepada klub karena memberi saya kesempatan untuk memperbaharui kontrak saya. Saya bahagia, masih ada lima tahun lagi di mana saya ingin tampil baik," sahut Kovacic kepada Sky seperti dikutip Football Italia.

Kovacic lantas bicara soal target Inter di musim ini. Dengan kedatangan Lukas Podolski dan Xherdan Shaqiri, Kovacic yakin Inter bisa menembus tiga besar. Sementara untuk musim depan, dia memimpikan gelar juara Serie A.

"Kami berharap lolos ke Liga Champions musim ini, bersama pemain-pemain yang sudah datang (Shaqiri dan Podolski) kami harap bisa mencapainya," lanjut Kovacic.

"Scudetto tahun depan? Semoga, tapi jalan masih panjang, masih banyak yang harus dilakukan. Saat ini kami ada di posisi ke-12, jalannya panjang dari sini ke final Liga Champions 2016 (di San Siro)," katanya.

Jumat, 09 Januari 2015

Bayern-Inter Sepakat Transfer Shaqiri

Kata sepakat dicapai oleh Bayern Munich dan Inter Milan terkait transfer Xherdan Shaqiri. Pada hari Kamis (8/1) waktu setempat, Inter menegaskan bahwa kedua klub telah menyetujui kesepakatan untuk mendatangkan pemain sayap asal Swiss ke Italia. Meski demikian, masih ada beberapa dokumen yang harus ditandatangani.

Shaqiri diperkirakan akan segera tiba di Milan dalam waktu dekat untuk menyelesaikan kepindahannya. Inter tidak mengungkapkan rincian kesepakatan tersebut, tetapi sejumlah laporan mengatakan mereka akan membawa pemain berusia 23 tahun tersebut dengan status pinjaman hingga akhir musim, dengan opsi permanen.

Seperti dikutip dari The Guardian, Inter dikabarkan akan membayar sebesar 15 juta euro untuk dapat memiliki Shaiqiri. Penggawa tim nasional Swiss itu akan menandatangani kontrak hingga tahun 2019 mendatang.

Shaqiri bergabung dengan Bayern dari FC Basel pada tahun 2012. Ia membantu Die Roten meraih dua gelar Bundesliga dan Liga Champions pada tahun 2013. Shaqiri menyusul langkah penggawa Arsenal, Lukas Podolski, yang telah lebih dulu bergabung dengan Inter untuk status pinjaman.

Kamis, 08 Januari 2015

Inter yang Lebih Ngotot di Bawah Mancini

Kedatangan Roberto Mancini rupanya terbukti mengubah mentalitas Inter Milan dalam bertanding. Nerazzurri kini lebih ngotot di atas lapangan untuk menghindar dari kekalahan.

Laga melawan Juventus menjadi bukti paling aktual. Melakoni laga derby d'Italia di Juventus Stadium, Rabu (7/1/2015) dinihari WIB, Inter pulang dengan satu poin lewati hasil imbang 1-1.

Dalam laga tersebut, Inter sudah tertinggal saat pertandingan baru berjalan lima menit. Tim tuan rumah membuka keunggulan lewat gol Carlos Tevez.

Tertinggal satu gol, Inter meningkatkan intensitas serangan di babak kedua. Tekanan mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-64 lewat kaki Mauro Icardi.

Perubahan intensitas serangan Inter terlihat dari catatan statistik. Di paruh pertama, Mateo Kovacic dkk. sama sekali tak mencatat satu pun shot on target. Setelah menyamakan kedudukan, Inter lebih agresif dengan melepaskan sembilan tembakan dari total 13 attempts mereka sepanjang pertandingan.

Ini adalah kali keempat Inter lolos dari kekalahan dalam delapan pertandingan yang sudah dijalani bersama Mancini. La Beneamata menuai tiga hasil imbang (melawan AC Milan, Lazio, Juventus) dan satu kali menang (atas Dnipro di Liga Europa) dalam posisi tertinggal lebih dulu.

Catatan itu jauh berbeda jika dibandingkan dengan era Walter Mazzarri. Mazzarri mencatat hal yang sama --empat kali membawa Inter lolos dari kekalahan-- dalam total 37 pertandingan.

Kendati demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi oleh Mancini. Sejauh ini, Inter baru menang dua kali dari delapan pertandingan yang sudah dijalani bersamanya.

Rabu, 07 Januari 2015

Derby d’Italia Berakhir Imbang

Juventus harus berbagi angka dengan Inter Milan dalam Derby d’Italia edisi ke-215 setelah Mauro Icardi sukses mencetak gol penyama di babak kedua dalam pertandingan yang dihelat di Juventus Arena, Rabu (7/1) dini hari WIB.

Tuan rumah langsung melancarkan serangan begitu peluit kick off dibunyikan. Juventus nyaris unggul dimenit kedua melalui sepakan Llorente namun sayang masih melebar. 

Tak lama kemudian barulah Juve meraih gol pertama melalui aksi Carlos Tevez. Striker Argentina ini membuka keunggulan Si Nyonya Tua dimenit kelima dengan sentuhan manisnya memanfaatkan umpan Arturo Vidal yang tak mampu dihalau kiper Samir Handanovic.

Handanovic harus kerja ekstra keras pada paruh pertama. Selepas gol Tevez, Juventus membuat dua peluang berbahaya dari sepakan Arturo Vidal dan Andrea Pirlo namun masih mampu dipatahkan oleh sang penjaga gawang.

Puncaknya pada paruh pertama adalah ketika pemain yang tengah diisukan segera hijrah, Paul Pogba mendapat peluang satu lawan satu dengan Handanovic namun sayang pemain Perancis tersebut tidak memanfaatkannya dengan maksimal.

Usai turun minum, pasukan Roberto Mancini bermain jauh lebih baik dari babak pertama. Inter mendominasi lini tengah dan sigap dalam memutus aliran bola tuan rumah. Juventus semakin tertekan dan puncaknya adalah dimenit ke-64 ketika Mauro Icardi sukses membobol gawang Gianluigi Buffon setelah menerima bola dari Fredy Guarin.

Skor kembali imbang, Nerazzurri tampil kian percaya diri. Mereka lebih menguasai pertandingan dan berulang kali mencoba menciptakan peluang untuk berbalik unggul. Salah satu peluang terbaik mereka terjadi 10 menit jelang laga usai, pemain debutan Lukas Podolski mengirimkan umpan terukur ke arah Icardi, namun sayang Icardi tembakannya masih meleset tipis dari mistar gawang.

Beberapa menit berselang Icardi kembali membuka asa melalui sepakan kerasnya dari luar kotak penalti, tetapi Buffon masih sangat sigap di bawah mistar dan sukses menghalau tendangan tersebut.

Meski Kovacic menerima kartu merah menjelang akhir laga, tuan rumah tetap tidak mampu menembus pertahanan Inter di penghujung laga. Handanovic lagi-lagi melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis tendangan bebas Pirlo. Pertandingan pun berkesudahan dengan skor 1-1.

Susunan Pemain

Juventus: Buffon, Lichtsteiner, Bonucci, Chiellini, Evra, Marchisio, Pirlo, Pogba, Vidal, Tevez, Llorente.

Internazionale: Handanovic, Campagnaro, Ranocchia, Juan Jesus, D’Ambrosio, Guarin, Medel, Kuzmanovic, Kovacic, Hernanes, Icardi.

Selasa, 06 Januari 2015

Mancini: Mengalahkan Juve Bukan Hal Mustahil

Milan - Allenatore Inter Milan Roberto Mancini menatap laga melawan Juventus dengan optimistis. Menurutnya, mengalahkan Juve bukan hal yang tidak mungkin dilakukan oleh timnya.

Di laga perdana usai jeda musim dingin, Inter langsung dihadapkan pada big match melawan Juve. Nerazzurri akan melawat ke Juventus Stadium di giornata 17, Selasa (6/1/2015).

Di atas kertas, Juve lebih diunggulkan daripada Inter. Dalam tujuh pertemuan terakhir di Serie A, Bianconeri meraih lima kemenangan dan cuma sekali kalah.

Papan klasemen juga menunjukkan bahwa saat ini Juve jauh lebih unggul daripada Inter. Juve memimpin klasemen dengan 39 poin, unggul 18 angka dari Inter yang ada di posisi ke-11.

Meski demikian, Mancini menolak untuk lempar handuk lebih dulu. Dia menegaskan bahwa tiga poin bukan hal yang mustahil untuk dipetik Inter dari kandang Juve.

"Tidak ada seperangkat cara untuk mengalahkan Juventus, Anda hanya harus tampil sangat bagus. Apapun bisa terjadi. Ini klasik. Kami harus berpikir kami adalah Inter, selalu Inter. Kami harus menjaga mental kami," sahut Mancini dalam konferensi pers, Senin (5/1/2015), seperti dikutip Football Italia.

"Saya tidak ingin sebuah tim yang berpikir bahwa pertandingan besok itu mustahil. Saya ingin menang," lugasnya.

Untuk meraih hasil maksimal, Mancini menilai Inter harus memulai dengan tampil solid dalam bertahan. Dia juga menuntut timnya untuk mengurangi kesalahan.

"Kesolidan sebuah tim dimulai dari pertahanan. Jika pertahanan padu, maka tim bisa lebih menyerang," lanjut Mancini.

"Saya harap semuanya akan berkembang secara perlahan, menghindari kesalahan yang merupakan asal dari rasa takut. Kami bekerja, tapi tentu pertandingan penting ini akan membantu perkembangan itu," katanya.

Senin, 05 Januari 2015

Kovacic Sambut Gembira Kedatangan Podolski di Inter

Milan - Mateo Kovacic menyambut gembira kedatangan Lukas Podolski di Inter Milan. Kovacic yakin Podolski akan bisa membantu Nerazzurri meraih prestasi yang lebih baik.

Podolski telah tiba di Milan sejak Jumat (2/1/2015) lalu dan melewati tes medis pada keesokan harinya. Akan tetapi, penyerang asal Jerman itu belum bisa berlatih bersama Inter karena proses administrasi peminjamannya dari Arsenal belum tuntas.

Kalau proses peminjamannya segera beres, Podolski berpeluang menjalani debutnya bersama Inter pada laga melawan Juventus di Turin, Selasa (6/1) mendatang.

"Saya senang Podolski sudah datang. Saya bicara dengannya dalam Bahasa Jerman untuk membantunya beradaptasi," ujar Kovacic, yang membela timnas Kroasia meski lahir di Austria.

"Anda bisa langsung melihat bahwa dia adalah seorang karakter besar dan ingin tampil baik bersama kami. Dia bisa membantu Inter karena dia sudah memenangi segalanya dan dia baru berumur 29 tahun," tambah Kovacic.

"Nasihat apa yang saya berikan kepadanya? Kami bicara soal Inter dan inilah tempat terbaik untuk dituju dan tinggal," katanya.